artikel-3.png

Rambut adalah mahkota setiap orang, melindungi kulit kepala dari sinar matahari. Saat ini, rambut yang sehat, cantik, dan tertata dengan baik sangat penting untuk penampilan seseorang. Kerontokan rambut (efluvium) dan kebotakan (alopesia) adalah masalah rambut yang paling umum dan dikeluhkan oleh sebagian besar pasien.

Baik pria maupun wanita sering mengalami kerontokan rambut. Fenomena ini mempengaruhi fisik, mental, dan emosional seseorang. Genetika, stres, pola makan, dan kesehatan umum adalah beberapa penyebab penuaan. Vitamin D, yang dikenal secara luas dalam pembentukan tulang dan gigi, merupakan komponen yang berpengaruh.

Vitamin D, yang merupakan vitamin yang larut dalam lemak, berfungsi sebagai nutrisi untuk rambut melalui proses biokimia yang mempengaruhi pertumbuhan folikel rambut. Selain itu, vitamin D diketahui membantu mempercepat proliferasi sel-sel keratin dan memperbaiki siklus pertumbuhan rambut. Studi menunjukkan bahwa wanita yang mengalami kerontokan rambut memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah daripada kontrol normal.

Paparan langsung sinar matahari, makanan (hewan dan tumbuhan), dan suplemen vitamin D adalah beberapa sumber vitamin D. Sinar matahari adalah sumber yang paling alami, dan kulit membutuhkan sinar matahari untuk membuat vitamin D. Vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan seperti ikan salmon, minyak hati cod, jamur, jeruk, dan bayam. Selain itu, vitamin D juga tersedia dalam bentuk suplemen dalam berbagai dosis.

Namun, perlu diingat bahwa kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau dokter umum sebelum menggunakan suplemen untuk mengatasi kerontokan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-26.png

Ketika seseorang tidak memiliki hubungan sosial yang memuaskan, mereka merasa kesepian. Ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, dan dapat sebanding dengan risiko kegemukan. WHO menyatakan bahwa kesepian adalah masalah kesehatan global dan menekankan betapa pentingnya interaksi sosial, kehidupan sosial, dan lingkungan sosial untuk menjaga kesehatan jantung.

Faktor sosial, seperti dukungan sosial, sangat penting dalam menentukan risiko penyakit jantung. Artikel ini akan mempelajari bagaimana dukungan sosial, kesepian, dan risiko penyakit jantung berkorelasi satu sama lain, serta metode untuk mengurangi efek negatif kesepian.

 

Definisi dan Dampak Dukungan Sosial

Dukungan sosial membuat Anda merasa dihargai dan dipedulikan, dan menjadi bagian dari jaringan sosial di mana Anda dan orang lain memiliki tanggung jawab satu sama lain. Dalam jaringan pertemanan dan keluarga, aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama dapat menunjukkan dukungan ini. Dua jenis dukungan sosial adalah struktural dan fungsional. Ukuran jaringan sosial seseorang menentukan jenis dukungan struktural. Sementara itu, jenis dukungan fungsional ditentukan oleh seberapa baik jaringan sosial seseorang memenuhi kebutuhan dan tujuan psikologis seseorang.

Dukungan emosional, penilaian, dan instrumental adalah bagian dari dukungan fungsional. Dukungan yang dirasakan tidak selalu berkaitan dengan dukungan nyata atau yang dilakukan oleh pendukung; itu adalah persepsi tentang dukungan yang diterima. Hubungan dukungan sosial dengan kesehatan rumit, dan yang tidak terlihat mungkin merupakan jenis dukungan yang paling efektif. Ada korelasi terkuat antara kesehatan yang baik dan adaptasi stres.

Hipotesis efek penyangga stres mengatakan bahwa dukungan sosial melindungi individu dari dampak negatif stres. Stres adalah proses di mana seseorang menganggap keadaan sebagai bahaya, yang menyebabkan perubahan dalam sistem kardiovaskular dan endokrin. Beban alostatik, efek negatif pada fungsi organ dan penyakit fisik, dapat disebabkan oleh stres jangka panjang. Hewan dan manusia dapat merasa lebih nyaman dengan dukungan sosial, terutama dari orang-orang yang mereka kenal. Pernikahan memberikan dukungan sosial penting untuk fungsi kekebalan. Untuk efek kesehatan yang baik, kualitas pernikahan lebih penting daripada status menikah. Pernikahan yang bahagia dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah dan kesehatan fisik yang lebih baik.

 

Kesepian sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

Dibandingkan dengan faktor gaya hidup lain seperti diet, olahraga, merokok, dan depresi, kesepian merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit kardiovaskuler pada pasien diabetes. Pasien yang merasa kesepian lebih cenderung memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, fungsi ginjal yang buruk, dan kecenderungan merokok yang lebih tinggi.

Studi awal yang melibatkan 18.509 orang dewasa yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular tetapi memiliki diabetes menunjukkan bahwa mereka yang memiliki diabetes dan tingkat kesepian yang tinggi masing-masing memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi sebesar 11% dan 26%. Tampaknya kualitas hubungan sosial lebih penting untuk kesehatan jantung daripada jumlah pasien diabetes.

Kesehatan jantung dapat terpengaruh negatif oleh isolasi sosial dan kesepian, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian. Studi menunjukkan bahwa isolasi sosial meningkatkan risiko serangan jantung pertama sebesar 43% dan stroke sebesar 39% pada individu yang belum pernah mengalaminya sebelumnya. Untuk pasien penyakit jantung atau stroke, isolasi sosial meningkatkan risiko kematian sebesar 25% dan stroke sebesar 32%.

 

Rekomendasi untuk Penanganan Kesepian

Ketika Dukungan Sosial, Kesepian, dan Risiko Jantung Berkorelasi

Terbukti bahwa mendapatkan dukungan sosial dari teman dan keluarga adalah cara yang efektif untuk mengatasi kesepian. Interaksi sosial sangat penting untuk mengurangi kesepian dan efek negatifnya, termasuk masalah kesehatan mental dan fisik yang ditimbulkannya. Dengan membangun koneksi, dukungan sosial tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan meningkatkan keterlibatan seseorang dalam kegiatan yang bermanfaat, yang semua ini membantu mengurangi perasaan kesepian.

Selain itu, ada korelasi terbalik antara dukungan sosial dan mortalitas penyakit kardiovaskular (CVD). Orang-orang dengan integrasi sosial yang rendah cenderung memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada orang-orang dengan dukungan sosial yang kuat. Interaksi ini menunjukkan bahwa memiliki jaringan dukungan yang kuat tidak hanya mengurangi kesepian tetapi juga menurunkan risiko penyakit jantung.

Metode untuk Meningkatkan Dukungan Sosial dan Mengurangi Efek Negatif Kesepian:

  • Memanfaatkan Media Sosial untuk Aktif Berkomunikasi

Media sosial dapat membantu orang berteman dengan orang baru dan menghilangkan kesepian dengan memungkinkan mereka untuk terhubung dengan orang lain secara virtual.

  • Bergabung dengan Kegiatan Sosial

Terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dapat membantu Anda menghindari kesepian karena memungkinkan Anda berinteraksi dan membangun hubungan positif dengan orang lain.

  • Melakukan Kegiatan yang Bermakna

Partisipasi dalam aktivitas yang membawa kebahagiaan dan tujuan dapat membantu Anda merasa lebih puas secara pribadi dan mengurangi rasa kesepian.

  • Mencari bantuan ahli

Disarankan untuk mendapatkan bantuan psikolog profesional jika upaya pribadi tidak berhasil mengatasi rasa kesepian yang berkepanjangan.

  • Membuka Hati

Untuk mengatasi kesepian, membuka diri dapat membantu memperluas jaringan sosial dan membangun hubungan yang lebih dekat.

  • Perjalanan Individu

Perjalanan, terutama perjalanan solo, dapat memberikan kesempatan untuk membangun koneksi baru dan menemukan diri sendiri.

  • Belajar Kemampuan Baru atau Hobi

Belajar hobi atau keterampilan baru dapat memberi Anda rasa pencapaian dan kesempatan untuk bertemu orang baru.

 

Dalam penelitian tentang efek kesepian terhadap kesehatan jantung, telah menjadi jelas bahwa hubungan sosial yang menyenangkan dan dukungan dari orang-orang di sekitar sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kebosanan, terutama pada pasien diabetes, meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, menunjukkan bahwa kesehatan fisik harus disertakan dengan kesehatan mental dan emosional. Untuk mengatasi kesepian dan melindungi kesehatan jantung, strategi proaktif dan partisipasi dalam kegiatan sosial yang signifikan diperlukan. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam mengurangi dampak negatif stres dan kesepian.

Membangun koneksi sosial dan mempertahankan hubungan yang sehat adalah cara penting untuk mengatasi kesepian. Ini memerlukan pendekatan menyeluruh yang melibatkan orang yang terkena dampak dan mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, dan profesional kesehatan. Masyarakat dapat maju ke arah kesehatan fisik dan emosional yang lebih baik dengan menyadari dampak nyata kesepian pada kesehatan jantung dan mengikuti saran untuk meningkatkan dukungan sosial. Untuk meningkatkan kesejahteraan holistik dan mengurangi stigma kesepian, kesadaran, pendidikan, dan tindakan kolektif diperlukan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-23.png

Tidak boleh diabaikan kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tempat kerja. Tempat kerja yang sehat secara fisik dan mental akan meningkatkan produktivitas, hubungan kerja yang lebih harmonis, dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan. Kesehatan mental karyawan sangat penting, tetapi sayangnya masalah ini sering diabaikan atau dipandang sebelah mata.

 

Dampak Stres di Tempat Kerja

Salah satu faktor utama yang menyebabkan gangguan kesehatan mental di tempat kerja adalah stres. Stres yang berlebihan, tenggat waktu yang ketat, dan tuntutan yang meningkat dapat menyebabkan stres. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan (kelelahan fisik dan mental), kecemasan, dan bahkan depresi. Karyawan yang mengalami masalah kesehatan mental dalam jangka panjang berisiko mengalami penurunan performa, peningkatan risiko sakit fisik, dan bahkan gangguan hubungan sosial.

 

Pentingnya Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja

Menjaga kesehatan fisik dan mental sama pentingnya. Karyawan merasa dihargai dan didukung di tempat kerja yang sehat secara mental. Beberapa alasan mengapa menjaga kesehatan jiwa karyawan penting adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan Produktivitas: Karyawan yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung lebih fokus, termotivasi, dan lebih efisien dalam bekerja. Mereka juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan di tempat kerja.
  • Mengurangi Absensi: Kesehatan mental yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik atau stres yang dipicu oleh masalah mental, sehingga perusahaan dapat mengurangi absensi dan meningkatkan kehadiran.
  • Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Kesehatan mental yang baik di kalangan karyawan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif di mana komunikasi dan kolaborasi berjalan lebih lancar dan karyawan lebih setia dan puas dengan pekerjaan mereka.
  • Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan Lain, karena stres dan gangguan mental lainnya dapat memperburuk kondisi kesehatan fisik, seperti hipertensi, gangguan tidur, dan penyakit jantung. Dengan menjaga kesehatan jiwa, risiko ini dapat diminimalkan.

 

Cara Menjaga Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja

Untuk menjaga kesehatan mental karyawan dan perusahaan, ada beberapa tindakan yang dapat diambil oleh keduanya:

  • Menciptakan Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi: Salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres bagi karyawan adalah dengan memberi mereka waktu yang cukup untuk bersantai dan menjalani kehidupan pribadi mereka. Pemimpin dan perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja mereka, dan mereka juga harus memastikan bahwa karyawan tidak terlalu banyak bekerja.
  • Menyediakan Dukungan Psikologis: Ini adalah langkah penting untuk memberikan karyawan akses ke layanan konseling atau dukungan psikologis di tempat kerja. Ini memungkinkan karyawan untuk berbicara dengan profesional jika mereka merasa tertekan atau butuh bantuan untuk mengatasi stres.
  • Mendorong Budaya Keterbukaan: Menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental memerlukan budaya yang mendukung komunikasi tanpa takut dan mendukung keterbukaan. Pemimpin atau perusahaan harus mendorong karyawan untuk berbagi pengalaman dan perasaan satu sama lain tanpa takut dikritik.
  • Memberi Penghargaan dan Pengakuan: Karyawan yang merasa dihargai dan dihargai cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Pujian atau insentif sederhana dapat membuat karyawan lebih termotivasi dan lebih bahagia dalam bekerja.
  • Memotivasi Aktivitas Fisik dan Beristirahat: Kesehatan mental dan fisik sangat terkait. Di tempat kerja, karyawan dapat meredakan stres dan mempertahankan kesehatan mental dengan mengikuti program kebugaran, yoga, atau meditasi.

Menjaga kesehatan jiwa di tempat kerja adalah tanggung jawab kedua pihak: individu dan perusahaan.  Tempat kerja yang sehat secara mental akan sangat bermanfaat bagi pekerja dan perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi absensi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan bersatu dengan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi stres dan mendukung kesehatan mental.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-21.png

Bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai masakan Asia, terutama Indonesia, adalah santan, yang sering menjadi subjek pembicaraan tentang efeknya terhadap kesehatan jantung. Santan memiliki rasa dan tekstur yang enak, tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dapat membahayakan kesehatan jantung. Namun, apakah santan benar-benar membahayakan jantung?

 

Komposisi Santan maupun Lemak

Santan biasanya dibuat dari kelapa parut dan memiliki banyak lemak jenuh. Konsumsi berlebihan lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung. Kadar kolesterol LDL, atau kolesterol jahat, dalam darah, adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Dianggap tidak sehat, santan kaleng mengandung sekitar 48 g lemak jenuh (hampir 43 g) dan susu sapi utuh (3,25% lemak) hanya mengandung kurang dari 5 g lemak jenuh. Bagi mereka yang berusaha menurunkan kolesterol, para ahli, termasuk American Heart Association, menyarankan untuk mengonsumsi jumlah lemak jenuh yang sangat rendah tidak lebih dari 6% dari kalori harian Anda.Para ilmuwan mengusulkan bahwa antioksidan yang terkandung dalam minyak kelapa murni dapat membantu mengurangi dampak buruk dari kandungan lemak jenuh yang tinggi.

 

Bagaimana Lemak Jenuh Mempengaruhi Kesehatan Jantung

Studi menunjukkan bahwa konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit jantung lainnya. Ini karena lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang dapat menyebabkan plak menempel pada dinding arteri, yang pada gilirannya menyebabkan aterosklerosis, penyempitan arteri.

Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi santan berlebihan (lebih dari 3 kali seminggu) secara signifikan meningkatkan risiko penyakit vaskular sebesar 1,3 kali lipat dibandingkan dengan konsumsi santan yang jarang (<2 OR=1,33; p=0,002).

 

Santan dalam Pola Makan Tradisional

Meskipun santan mengandung lemak jenuh, penting untuk memahami bahwa pola makan tradisional, yang sering mengandung banyak santan tetapi juga mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, dan protein nabati, mungkin tidak secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung.

 

Alternatif Santan yang Lebih Sehat

Keseimbangan dan moderasi adalah penting dalam nutrisi. Jika santan dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, mungkin tidak berdampak buruk pada kesehatan jantung, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan sehat lainnya.

 

Pentingnya Kebiasaan Makan Secara Keseluruhan

Menerapkan pola makan secara keseluruhan yang seimbang dan sehat adalah lebih penting daripada menghentikan satu makanan tertentu. Pola makan ini mencakup mengonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan nutrisi, mengurangi konsumsi makanan olahan dan gula tambahan, dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Santan mengandung lemak jenuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi terlalu banyak, tetapi mengonsumsi santan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang mungkin tidak selalu berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Sangat penting untuk mempertimbangkan kebiasaan makan secara keseluruhan, dan jika diperlukan, mencari alternatif santan yang lebih sehat. Berkonsultasi dengan dokter juga dapat membantu merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kesehatan jantung seseorang.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-17.png

Baik vaksinasi maupun imunisasi adalah proses di mana antigen diberikan kepada tubuh untuk mendorong sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah penyakit tertentu dan mengurangi jumlah orang yang sakit.

Penyakit kronik didefinisikan sebagai penyakit yang tidak dapat diobati, telah berlangsung selama tiga bulan atau lebih, atau yang telah terjadi setidaknya tiga kali dalam satu tahun sebelumnya dan terus berulang. Contohnya adalah alergi, talasemia, kanker, penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal kronik, sindrom nefrotik, penyakit autoimun seperti SLE, infeksi HIV, TBC, epilepsi, dll.

Anak-anak yang memiliki penyakit lama lebih rentan terhadap infeksi dan lebih rentan terhadap infeksi berat dan komplikasinya.

Semua imunisasi harus diberikan jika tidak ada kontraindikasi pada anak yang menderita penyakit kronis. Anak-anak dengan kondisi imunokompromais, yang berarti sistem imun tubuh mereka menurun, disarankan untuk divaksinasi influenza setahun sekali. Namun, individu yang mengalami imunosupresi berat sebaiknya tidak menerima vaksin hidup.

Anak-anak yang menerima terapi steroid: Untuk pasien dengan penyakit inflamasi atau autoimun, vaksin inaktif dan vaksin virus hidup harus diberikan sebelum terapi steroid dimulai, setidaknya dua minggu sebelum terapi steroid dimulai, dan vaksin virus hidup harus diberikan setidaknya empat minggu sebelumnya.

Imunisasi untuk kondisi khusus lainnya, seperti bayi prematur: bayi prematur dengan BB lebih dari 2000 gram atau lebih dari satu bulan diberikan vaksin hepatitis B sesuai usia kronologis.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerima imunisasi penyakit kronik, termasuk status gizi pasien, pengobatan atau terapi pasien, dan kondisi khusus yang terkait dengan penyakit pasien. Untuk melengkapi imunisasi, pasien harus berkonsultasi dengan dokter anak.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-16.png

Meskipun tubuh manusia menggunakan kalori sebagai sumber energi, konsumsi kalori yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dalam bentuk lemak. Dengan mengikuti diet rendah kalori, Anda membatasi jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari. Diet harus direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi tubuh seseorang dan didampingi oleh ahli gizi. Program diet yang dirancang khusus untuk setiap orang dengan mempertimbangkan pedoman gizi seimbang juga harus aman dilakukan dan memungkinkan seseorang melakukan aktivitas sehari-hari secara efektif.

Penurunan berat badan yang sehat tidak terjadi secara instan atau drastis. Penurunan berat badan antara 0,5 dan 1 kg per minggu dianggap sehat. Saat ini, ada banyak jenis diet yang tersedia, salah satunya adalah diet rendah kalori atau rendah KH. Diet ini tidak hanya dapat digunakan untuk menurunkan BB, tetapi juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes mellitus, obesitas, dan jantung.

 

Macam-macam Diet Rendah Kalori / KH

  • Diet rendah kalori/LCD

Metode diet LCD atau Diet Rendah Kalori merekomendasikan konsumsi kalori sebesar 1000–1500 kkal setiap hari. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan bagi orang yang kelebihan berat badan atau obesitas adalah dengan mengikuti diet rendah kalori. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan metabolisme mereka dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan obesitas, termasuk diabetes mellitus. Dengan kandungan protein yang tinggi, LCD dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah naik kembali karena rasa kenyang yang meningkat, adanya massa lemak bebas/FFM, dan pengeluaran energi yang berkelanjutan melalui diet yang mengurangi termogenesis.

  • Sangat Rendah Kalori (Diet Sangat Rendah Kalori atau VLCD)

Diet sangat rendah kalori atau VLCD adalah metode penurunan berat badan yang cepat yang membutuhkan jumlah energi hanya 800 kkal per hari. Mekanisme diet sangat rendah kalori hampir sama dengan mekanisme diet rendah kalori. Untuk menjaga massa otot, seperti daging dan ikan, mereka biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman atau makanan terutama protein. Seseorang dapat mengikuti diet ini tanpa mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Hasil dari penelitian meta analisis yang membandingkan diet rendah kalori dengan diet sangat rendah kalori menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam penurunan berat badan dalam rentang waktu dua hingga lima tahun.

 

Jenis Makanan yang Direkomendasikan dan Tidak Direkomendasikan

  • Disarankan untuk sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, dan sereal.
  • Untuk sumber protein nabati, Anda dapat menggunakan tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau tanpa santan kental. Sumber protein hewani terbaik adalah daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju rendah lemak.
  • Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental direkomendasikan. Sayuran ini dapat dimakan sebagai lalapan, direbus, atau ditumis, dengan sedikit santan encer.
  • Semua jenis buah boleh dimakan, kecuali durian, alpukat, dan buah-buahan yang dibuat manisan atau dicampur dengan susu cream atau susu kental manis.
  • Soda, smoothies, es teh manis, yoggurt, minuman energi, jus buah kemasan, dan minuman manis lainnya yang mengandung banyak gula dan kalori tidak disarankan.
  • Minuman berkafein seperti teh dan kopi juga disarankan karena mampu meningkatkan tingkat hormon Epinefrin dalam tubuh. Karena kadar hormon ini meningkat, lemak di tubuh lebih mudah dipecahkan, yang menyebabkan penurunan berat badan. Namun, pastikan untuk menghindari bahan tambahan seperti gula atau krim.
  • Hindari mengonsumsi makanan olahan seperti makanan cepat saji, roti, kue, biskuit, makanan kaleng, sereal, sarapan, dan buah kering.

 

Rekomendasi untuk Menjalani Diet Rendah Kalori

  • Jangan lupa sarapan

Sarapan sangat penting untuk tetap kenyang lebih lama dan memberikan energi yang diperlukan tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi banyak orang percaya bahwa menghindari sarapan dapat menyebabkan defisit kalori. Oleh karena itu, keinginan untuk ngemil dan makan berlebihan berkurang. Pilih makanan yang sehat yang mengandung protein, karbohidrat kompleks, dan serat saat sarapan, seperti telur, susu skim, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.

  • Sering minum air putih sebelum makan

Mengambil kebiasaan untuk minum air putih setidaknya 30 menit sebelum makan dapat membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih baik dari diet rendah kalori. Ini dapat mencegah Anda makan terlalu banyak dan membuat Anda merasa lebih kenyang.

  • Berolahraga secara teratur

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda harus tetap makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Olahraga kardio dan olahraga yang meningkatkan ketahanan tubuh, seperti angkat beban, adalah pilihan yang bagus.

  • Tidur cukup

Sangat penting untuk mendapatkan jumlah tidur yang cukup setiap hari karena kualitas tidur yang buruk juga berkontribusi pada kenaikan berat badan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-14.png

Dalam proses sosialisasi, seseorang belajar dan menginternalisasi prinsip, kebiasaan, dan perilaku yang diharapkan dari masyarakat. Proses ini juga memungkinkan mereka untuk memahami peran sosial mereka, membangun hubungan dengan orang lain, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka. Ini terjadi sepanjang hidup seseorang dan dimulai pada usia dini. Keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa adalah faktor sosialisasi utama yang memengaruhi persepsi dan perilaku seseorang. Tidak hanya sosialisasi membantu individu menjadi bagian dari masyarakat, tetapi juga memungkinkan masyarakat berfungsi secara harmonis dengan adanya norma umum.

Sosialisasi juga terdiri dari dua bagian utama. Sosialisasi primer terjadi di dalam keluarga dan pada tahap awal kehidupan, dan sosialisasi sekunder terdiri dari pengalaman di luar keluarga, seperti di sekolah dan di tempat kerja. Proses ini sangat penting untuk integrasi sosial dan membantu orang menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Dalam era kemajuan teknologi digital, efeknya sangat terasa, dengan efek yang baik maupun buruk. Gaya belajar mengalami perubahan besar, terutama untuk siswa. Diharapkan siswa akan lebih mudah menemukan informasi dengan teknologi seperti smartphone atau laptop. Namun, dianggap terlalu dini bagi anak-anak usia sekolah dasar untuk mulai menggunakan perangkat digital.

Anak-anak disarankan untuk berpartisipasi dalam permainan kelompok dan aktivitas fisik pada usia ini. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat membahayakan mata anak-anak. Mengingat 80% informasi yang diterima anak selama 12 tahun pertama kehidupannya diperoleh melalui penglihatan, gangguan kesehatan mata menjadi masalah besar. Salah satu dari lima indera yang kita miliki, mata adalah organ penglihatan yang paling penting. Ini diperlukan untuk kegiatan sehari-hari. Akibatnya, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur dan teratur, terutama di usia dini, agar gangguan penglihatan dapat dideteksi lebih awal. Masalah kesehatan mata seperti miopia dan rabun jauh semakin meningkat, terutama selama pandemi, dan membutuhkan perhatian khusus.

Beberapa penyebab gangguan penglihatan adalah:

  • Salah satu penyebab sakit mata pada anak yang memerlukan perhatian khusus adalah ulkus orbital. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang jaringan lemak, otot, dan tulang di sekitar bola mata. Infeksi ini dapat berasal dari rongga sinus, gigi, atau akibat cedera pada mata. Gejala selulitis orbital pada anak yang perlu diwaspadai termasuk gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda, demam tinggi, nyeri kepala, kesulitan untuk menggerakkan dan membuka mata, keresahan karena kondisi mata, mata merah, sakit, keluar cairan, Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati sakit mata anak yang disebabkan oleh selulitis orbital. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi jika kondisi memburuk dan antibiotik tidak berhasil. Selulitis orbital dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis dan meningitis jika tidak ditangani segera.
  • Jenis masalah mata yang sering terjadi pada anak-anak adalah bintit, yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil di dalam atau sekitar kelopak mata. Infeksi bakteri biasanya menyebabkan masalah ini. Jika anak tidak menjaga kebersihan matanya atau sering mengucek matanya dengan tangan yang kotor, bintitan lebih mungkin terjadi. Bintitan biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam 1-2 minggu, tetapi ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan. Orang tua dapat mengompres mata anak dengan air hangat selama 5-10 menit, 3-4 kali sehari, dan mengingatkan anak untuk tidak menyentuh benjolan. Mereka juga harus waspada jika bintitan disertai dengan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, penurunan penglihatan, atau keluarnya nanah atau darah. Jika hal ini terjadi, segera bawa anak ke dokter untuk perawatan.
  • Salah satu penyebab sakit mata pada anak adalah konjungtivitis, yang sering disebut mata merah. Ini terjadi karena peradangan pada selaput transparan konjungtiva, yang kaya akan pembuluh darah dan melindungi bola mata. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peradangan ini meliputi:
    • Paparan bahan kimia yang dapat mengiritasi mata
    • Infeksi bakteri
    • Reaksi alergi
    • Kontak dengan debu, serbuk sari, dan asap
    • Gejala yang biasanya muncul pada anak dengan konjungtivitis meliputi:
    • Ketidaknyamanan pada mata yang menyebabkan anak mengucek mata sering
    • Bengkak di kelopak mata
    • Kesulitan yang disebabkan oleh rasa perih dan gatal
    • Bercak atau kerak pada mata
    • Sangat sulit untuk membuka mata, terutama saat baru bangun
    • Mata yang berair dan berwarna merah
    • Sensitivitas terhadap cahaya, juga dikenal sebagai fotofobia
    • Penglihatan yang tidak jelas

Terapi konjungtivitis bergantung pada sumbernya. Dokter mungkin meresepkan antibiotik dalam bentuk tetes atau salep jika konjungtivitis akibat reaksi alergi.

  • Penyekat Saluran Air Mata. Orang tua harus waspada jika anak berusia di bawah satu tahun mengalami keluarnya air mata yang terus-menerus karena ini dapat menunjukkan sumbatan pada saluran air mata. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya sembuh sendiri saat anak berusia satu tahun. Selain air mata yang tidak berhenti mengalir, gejala lain yang dapat menunjukkan sumbatan adalah:
    • Bengkak di sekitar mata
    • Munculnya kerak pada mata
    • Kesusahan untuk membuka mata

Perawatan di rumah dapat dilakukan, seperti mengompres dengan air hangat, memberikan pijatan lembut, membersihkan kotoran di mata, dan menggunakan antibiotik jika terjadi infeksi. Namun, jika infeksi serius terjadi dan tidak merespons antibiotik, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumbatan saluran air mata.

  • Kondisi yang disebut kalazion menyebabkan benjolan di kelopak mata anak karena pembengkakan kelenjar minyak. Kalazion tidak sakit, dan pembengkakannya lebih lambat daripada bintitan. Kalazion lebih sering terjadi pada anak-anak dengan masalah kulit seperti rosacea atau eksim. Disarankan untuk menjaga kelopak mata bersih, menggunakan kompres hangat, dan pijatan lembut untuk mengurangi benjolan. Jika prosedur tersebut tidak menyembuhkan kalazion, operasi mungkin diperlukan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2.png

Peradangan yang terjadi di kantong empedu karena cairan empedu terperangkap di dalamnya disebut kolesistitis. Ini adalah reaksi normal sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, cedera, atau racun. Pembentukan batu empedu dalam saluran empedu hepatik atau di dalam empedu adalah tanda penyakit hepatobilier kronik yang dikenal sebagai kolesistitis. Gaya hidup masyarakat yang semakin meningkat, terutama masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas, lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung kolesterol tinggi, yang menyebabkan kolesterol berlebihan dan mengendap dalam kandung empedu. Ini adalah salah satu dari beberapa faktor yang memicu atau menyebabkan kolesistitis.

Faktor risiko kolesistitis adalah sebagai berikut: risiko terkena kolesistitis meningkat seiring bertambahnya usia. Kolesistitis lebih umum pada orang berusia lebih dari empat puluh tahun dibandingkan dengan orang degan usia yang lebih muda. Batu empedu lebih umum di usia tua. Ini karena disolusi spontan batu empedu sangat jarang terjadi.

 

Fungsi Kantong Empedu

  • Secara umum, fungsi empedu adalah untuk membantu tubuh memproses makanan dengan lebih baik.
  • Lebih spesifiknya, empedu berfungsi sebagai cairan yang membantu saluran pencernaan memecahkan lemak.

 

Penyebab

  • Batu empedu
  • Penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS
  • Gangguan di pembuluh darah, biasanya akibat Diabetes
  • Jaringan parut di saluran empedu atau terjepitnya saluran empedu
  • Tumor di saluran empedu

 

Faktor Risiko

  • Perempuan
  • Ibu hamil
  • Obesitas
  • Usia lebih dari 40 tahun

 

Tanda dan Gejala

  • Sakit di bagian kanan atas perut yang menjalar ke bahu kanan
  • Mual, muntah, kembung, dan kehilangan nafsu makan
  • Suhu darah lebih dari 38ºC
  • Bagian putih dan kulit mata menjadi kuning.
  • Tinja yang menyerupai tanah liat atau pucat
  • Rasa sakit di perut saat dirasakan

 

Penanganan

  • Kurangi beban kantong empedu dengan mengatur pola makan rendah lemak atau berpuasa
  • Pemberian cairan dengan infus untuk mencegah dehidrasi
  • Pemberian obat untuk mengatasi infeksi, seperti obat anti nyeri dan antibiotik
  • Operasi kolesistektomi, atau pengangkatan kantong empedu

 

Pencegahan

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan lebih banyak sayuran dan buah-buahan
  • Mengurangi konsumsi makanan berlemak
  • Menjaga berat badan yang diinginkan
  • Berkurang secara bertahap
  • Berolahraga dengan teratur

 

Sumber: Kemenkes


artikel-10.png

Peran air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Air tidak hanya merupakan kebutuhan dasar untuk aktivitas sehari-hari seperti minum dan mandi, tetapi juga berfungsi sebagai pelarut yang membantu tubuh melakukan proses biokimia. Serangkaian prosedur yang disebut hidroterapi menggunakan air untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mungkin Anda alami. Terapi air, terapi akuatik, atau terapi kolam renang adalah istilah yang sering digunakan untuk terapi ini. Bagi mereka yang ingin mengurangi kekakuan dan nyeri otot, hidroterapi biasanya merupakan pilihan yang baik. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari hidroterapi, sangat penting untuk melakukannya dengan terapis yang berpengalaman.

Hipertensi biasanya muncul pada orang yang berusia 35 hingga 55 tahun. Jantung dan pembuluh darah mengalami perubahan struktural dan fungsional seiring bertambahnya usia. Hipertensi dipengaruhi oleh dua kelompok: yang tidak dapat dikendalikan seperti usia, jenis kelamin, genetik, dan ras; dan yang dapat dikendalikan seperti pola makan, kebiasaan berolahraga, konsumsi garam, kopi, dan alkohol, serta tingkat stres. Pengobatan hipertensi hanya dapat dilakukan secara farmakologi atau non-farmakologi. Pengobatan farmakologi meliputi penggunaan diuretik dan penyekat saluran kalsium. Hidroterapi adalah salah satu metode untuk mengontrol tekanan darah.

Metode ini bermanfaat bagi seluruh tubuh dan tidak menimbulkan efek samping. Tubuh mengeluarkan endorfin. Hidroterapi menurunkan tekanan darah pada orang tua hipertensi.

 

Manfaat Hidroterapi untuk Kesehatan

  • Ini dapat membantu mengurangi rasa sakit. Kemampuan hidroterapi untuk meredakan nyeri adalah salah satu keuntungan terapi air untuk kesehatan. bahwa terapi spa dengan air hangat dapat sangat mengurangi rasa sakit. Penderita penyakit jangka panjang yang mempengaruhi jaringan ikat dan sistem muskuloskeletal merasakan manfaat ini paling banyak. Air hangat merelaksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit dan nyeri di area yang terkena.
  • Memperkuat kesehatan mental. Hidroterapi juga dapat membantu pria dan wanita dengan masalah kesehatan mental dengan meningkatkan suasana hati. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengatakan bahwa hidroterapi membantu penderita fibromyalgia karena dapat mengurangi depresi dan kecemasan. Menariknya, terapi air ini juga dapat meningkatkan suasana hati, yang erat terkait dengan kesehatan mental. Hidroterapi mungkin menjadi pilihan yang baik jika Anda mengalami masalah kesehatan mental dan sering mengalami kecemasan.
  • Radang sendi dapat diobati dengan hidroterapi. Terapi air juga dapat bermanfaat bagi penderita arthritis yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa berolahraga di air dengan intensitas sedang selama delapan minggu untuk penderita osteoarthritis di lutut meningkatkan fungsi lutut mereka. Studi lain juga menemukan bahwa penderita RA yang berolahraga di air dengan intensitas sedang sambil tetap menjalani pengobatan juga mengalami kemajuan, termasuk penurunan kadar stres oksidatif dalam tub mereka.
  • Atlet sering menggunakan terapi air hangat dan dingin setelah berolahraga untuk membantu mereka pulih setelah berolahraga. Banyak orang percaya bahwa teknik hidroterapi kontras ini dapat mempercepat pemulihan setelah latihan yang berat.
  • Mengurangi gejala Parkinson. Penyakit Parkinson mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan berbagai gejala, termasuk kekakuan tubuh, pada penderitanya.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-7.png

Jamur Trichophyton rubrum adalah penyebab umum dermatofitosis. Jamur ini cukup umum di kulit, rambut, dan kuku tangan dan kaki. Trichophyton rubrum adalah salah satu spesies jamur yang paling sering menyebabkan infeksi di masyarakat. Jamur-jamur ini dapat menyerang jaringan kulit, menyebabkan peradangan. Iklim tropis Indonesia yang hangat dan lembab sangat mendukung pertumbuhan jamur, termasuk jamur patogen. Lebih dari 6 juta orang di Indonesia terkena infeksi jamur setiap tahun. Mikosis superfi sialis yang menyerang lapisan kuku dikenal sebagai tinea unguium. Gejala penyakit ini termasuk kuku yang menebal, terangkat, pecah-pecah, tidak rata, dan tidak berkilau. Mereka juga dapat berubah menjadi putih, kuning, coklat, atau hitam.

Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, itu dapat menyebabkan rasa sakit, bau tidak sedap, dan kuku rapuh. Selain itu, kondisi ini memungkinkan bakteri patogen masuk dan menyebabkan infeksi tambahan. Tinia unguium disebabkan oleh jamur dermatofita, terutama Trichophyton. Tinnea unguium dapat menular pada orang-orang yang melakukan aktivitas sehari-hari di tempat yang lembab, terutama jika mereka mengenakan sepatu tertutup dan tidak menggunakan alas kaki. Salah satu kelompok pekerja yang paling berisiko terkena Tinea unguium adalah petani. Penularan infeksi dapat meningkat di tempat kerja yang basah, lembab, dan berlumpur.

 

Faktor Risiko

Kurang kebersihan, lingkungan yang hangat dan lembab, kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi, penggunaan barang yang terkontaminasi dermatofita, dan kontak dengan tanah yang tercemar adalah semua faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya tinea fasialis. Seseorang dapat lebih rentan terhadap tinea fasialis jika memiliki riwayat tinea fasialis dalam keluarganya atau sebelumnya memiliki tinea di bagian tubuh lainnya, seperti tinea corporis. Individu dengan status sosio-ekonomi rendah lebih rentan terhadap infeksi jamur superfisial, termasuk tinea fasialis. Trauma kulit juga merupakan faktor risiko karena dapat mempermudah invasi dermatofita.

Malnutrisi dan penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan juga merupakan predisposisi untuk tinea fasialis. Penyakit lain seperti HIV, penggunaan kortikosteroid, dan gangguan sistem kekebalan seperti limfoma, penyakit Cushing, diabetes, atau dermatitis atopik dapat memperburuk kondisi ini dan menyulitkan pengobatan, serta menyebabkan infeksi dermatofita menjadi kronis.

  • Tinnea pedis dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti iklim tropis, banyak keringat, dan kulit yang lembab. Orang-orang yang kurang memperhatikan kebersihan dan banyak bekerja di lingkungan panas dengan banyak keringat dan kelembapan kulit yang tinggi adalah mayoritas penderita penyakit ini.
  • Infeksi tinea pedis dapat berdampak pada berbagai jenis pekerjaan, terutama yang mengharuskan penggunaan sepatu ketat dan tertutup serta berada di lingkungan yang hangat dan lembab, yang menyebabkan jamur berkembang dan menyebar. Polisi lalu lintas, misalnya, beroperasi dari pagi hingga sore hari.

 

Sumber: Kemenkes


Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.