Ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih atau cokelat pada enamel gigi, fluorosis adalah kondisi yang memengaruhi kesehatan gigi yang disebabkan oleh paparan fluorida yang berlebihan selama masa perkembangan gigi permanen, yang biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia delapan tahun. Meskipun kondisi ini tidak menimbulkan bahaya kesehatan yang signifikan, dampaknya pada estetika gigi dapat berdampak pada rasa percaya diri seseorang. Artikel ini akan membahas gejala fluorosis, penyebabnya, cara mencegahnya, dan pengobatannya.
Gejala dari Fluorosis
Perubahan warna pada permukaan gigi adalah tanda fluorosis. Pada tahap awal kondisi, gigi mungkin memiliki bintik-bintik kecil putih yang hampir tidak terlihat. Pada tahap yang lebih parah, bintik-bintik tersebut dapat berubah menjadi bercak cokelat muda atau tua yang lebih mencolok dan menutupi sebagian besar gigi. Dalam kasus yang sangat parah, enamel gigi bahkan dapat mengalami kerusakan yang lebih serius, seperti cekungan atau lubang kecil.
Fluorosis dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat keparahannya:
- Fluorosis sangat ringan pada tahap ini: kurang dari 25% permukaan gigi tertutup oleh beberapa bintik putih kecil.
- Hingga 50% permukaan gigi terdiri dari bintik putih, yang dikenal sebagai fluorosis ringan.
- Fluorosis sedang didefinisikan sebagai bintik putih atau bercak cokelat yang menutupi lebih dari setengah permukaan gigi.
- Fluorosis parah: Dengan munculnya cekungan atau lubang kecil di enamel, hampir seluruh permukaan gigi mengalami perubahan warna.
Faktor Penyebab Fluorosis
Terpapar fluorida berlebihan, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan fluorosis. Fluorida adalah mineral yang biasa ditemukan dalam air dan beberapa makanan, serta dalam produk kesehatan gigi seperti pasta gigi dan air minum yang ditambahkan fluorida. Meskipun fluorida membantu mencegah kerusakan gigi, paparan berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.
Beberapa sumber utama eksponensi terhadap fluorida adalah:
- Air minum berfluorida: Di banyak tempat, fluorida ditambahkan ke dalam air minum untuk mencegah kerusakan gigi. Namun, paparan fluorida yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.
- Pasta gigi berfluorida: Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka tidak menelan pasta gigi saat mereka menggosok gigi karena dapat menyebabkan paparan fluorida yang berlebihan.
- Suplemen fluorida: Jika anak-anak sudah mendapatkan cukup fluorida dari air minum dan pasta gigi, suplemen fluorida dapat meningkatkan risiko fluorosis.
Diagnosis Fluorosis
Pemeriksaan gigi rutin oleh dokter gigi biasanya memungkinkan diagnosis fluorosis. Dokter akan memeriksa perubahan warna pada gigi dan menentukan tingkat keparahan penyakit berdasarkan pola bercak atau bintik yang terlihat. Orang tua harus mengawasi kesehatan gigi anak-anak mereka secara teratur, terutama jika mereka tinggal di daerah di mana air minum mereka mengandung banyak fluorida.
Mencegah Fluorosis
Salah satu cara untuk mencegah fluorosis adalah dengan mengontrol jumlah fluorida yang dikonsumsi oleh anak-anak selama masa perkembangan gigi mereka. Beberapa cara untuk menghindari hal ini termasuk:
- Menggunakan pasta gigi dengan benar: Orang tua harus memantau anak-anak mereka saat mereka menggosok gigi untuk memastikan mereka menggunakan jumlah pasta gigi yang tepat (seukuran biji jagung) dan tidak menelan pasta gigi saat menggosok gigi.
- Memantau kadar fluorida dalam air minum di rumah: Orang tua dapat mempertimbangkan untuk menggunakan air botolan rendah fluorida atau memasang sistem penyaringan air untuk mengurangi jumlah fluorida yang terpapar pada anak-anak jika air minum di rumah mengandung banyak fluorida.
- Menghindari mengonsumsi suplemen fluorida yang tidak diperlukan: Untuk menghindari paparan yang berlebihan, suplemen fluorida harus diberikan hanya atas rekomendasi dokter gigi atau dokter anak.
Mengatasi Fluorosis
Karena bintik-bintik putih pada gigi seringkali tidak terlihat dengan jelas, fluorosis ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, dalam kasus yang lebih parah, di mana perubahan warna gigi cukup mencolok, perawatan kosmetik dapat dilakukan untuk memperbaiki penampilan gigi.
- Pemutih gigi: Pemutih gigi memutihkan enamel gigi dan membantu menyamarkan noda akibat fluorosis ringan.
- Bonding gigi: Dokter gigi mungkin menyarankan prosedur bonding gigi untuk menutupi noda gigi dengan resin komposit yang memiliki warna yang mirip dengan gigi asli dalam kasus fluorosis sedang.
- Veneer atau mahkota gigi: Dokter gigi dapat merekomendasikan pemasangan veneer atau mahkota gigi untuk menutupi kerusakan enamel yang lebih luas pada kasus fluorosis yang lebih parah.
Kesimpulan
Paparan fluorida yang berlebihan selama perkembangan gigi menyebabkan kondisi yang disebut fluorosis. Meskipun tidak berbahaya dari segi medis, perubahan warna yang disebabkannya dapat memengaruhi penampilan gigi dan rasa percaya diri seseorang. Mengurangi paparan fluorida, terutama pada anak-anak, dapat dicegah dengan memantau penggunaan pasta gigi yang tepat, menjaga tingkat fluorida dalam air minum, dan menghindari suplemen fluorida yang tidak diperlukan. Perawatan kosmetik seperti pemutihan gigi, bonding, atau veneer dapat membantu mengatasi efek estetika yang ditimbulkan jika fluorosis terjadi.
Sumber: Kemenkes