artikel-2024-02-07T101415.702.png

Di seluruh dunia, mortalitas dan morbiditas penyakit kardiovaskuler meningkat. Telah diketahui bahwa gaya hidup, yang termasuk pola makan yang tidak sehat, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik, memengaruhi risiko penyakit kardiovaskuler. Pola makan yang tidak sehat adalah penyebab utama obesitas dan diabetes tipe 2, yang merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, menjaga pola hidup yang sehat sangat penting bagi mereka yang menderita penyakit jantung atau untuk mencegahnya terjadi.

 

Rekomendasi Diet Sehat Bagi Jantung

  • Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran
    Terkait komposisi dan manfaatnya bagi kesehatan, konsumsi sayuran sangat penting untuk kesehatan jantung. Sayuran biasanya mengenyangkan, memiliki indeks glikemik yang rendah, dan penuh dengan mikronutrien bermanfaat seperti fitokimia, vitamin, mineral, dan serat. Diet yang kaya akan sayuran menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler secara signifikan karena memiliki manfaat antioksidan dan antiinflamasi pada karotenoid yang ditemukan dalam sayuran seperti bayam, wortel, ubi jalar, dan tomat. Karena efek antioksidan dan anti inflamasinya, buah juga disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita jantung. Karena smoothies atau jus sari buah mengandung gula atau serat yang lebih rendah, Anda harus mengonsumsi buah-buahan secara utuh.
  • Mengurangi atau menghindari konsumsi lemak trans
    Meskipun tubuh kita tidak membutuhkan lemak trans, beberapa jenis makanan mengandung lemak ini. Lemak jenuh dan lemak trans adalah dua jenis lemak yang paling berhubungan dengan dampak negatif pada sistem kardiovaskular. Lemak trans adalah lemak yang dihasilkan secara industri dari asam lemak tak jenuh yang dihidrogenasi oleh bakteri di usus hewan ruminansia, seperti sapi, domba, dan kambing, yang ditemukan dalam daging dan susu yang berlemak. Lemak trans yang dihasilkan secara industri juga ditemukan dalam lemak nabati seperti margarin, makanan yang digoreng, produk roti (seperti biskuit, kue kering, cookies, cake, dan donat). Namun, lemak trans alami yang ditemukan dalam daging dan susu hanya 6% dari total lemak. Selain itu, disarankan untuk produk fermentasi seperti yogurt karena dikaitkan dengan efek pencegahan diabetes dan penyakit jantung koroner (PJK).
  • Konsumsi ikan yang lebih banyak
    Konsumsi omega-3 dan konsumsi ikan menurunkan progresivitas sindrom koroner akut menjadi Miocard Infark (MI) dan komplikasi jantung, termasuk kematian. Makan lebih banyak ikan, terutama minyak ikan, adalah saran yang baik untuk kesehatan jantung, tetapi belum ada bukti yang jelas tentang manfaatnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan dengan tingkat omega-3 yang lebih tinggi setiap minggu (sekitar 175 gram atau dua porsi) dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk penyakit jantung dan kematian total di antara orang yang berisiko tinggi atau pasien dengan penyakit pembuluh darah.
  • Menurunkan konsumsi garam
    Peningkatan tekanan darah dan morbiditas kardiovaskuler disebabkan oleh konsumsi garam yang berlebihan.Sebuah meta analisis menunjukkan bahwa individu dengan hipertensi dan asupan natrium lebih dari 7 g/hari memiliki risiko 23% lebih besar terhadap penyakit jantung dan kematian selama 4,2 tahun median. Konsumsi natrium dan PJK telah dikaitkan secara signifikan dalam studi kohort observasional lainnya. Sesuai dengan diet DASH, menghindari penambahan garam dan makanan yang mengandung banyak garam dapat meningkatkan efek penurunan tekanan darah dari obat hipertensi. Selain itu, konsumsi kalium yang tinggi dapat memiliki efek yang lebih besar pada penurunan tekanan darah. Menurut penelitian, jumlah garam yang harus dikonsumsi setiap hari tidak boleh melebihi 2.300 mg, atau sekitar satu sendok teh. Namun, makanan terproses seperti makanan kaleng, makanan beku, dan makanan cepat saji menghasilkan sebagian besar garam yang kita konsumsi. Jangan makan saus tinggi natrium seperti kecap, saus tomat, dan mayones.
  • Konsumsi daging tanpa lemak secara moderat, tetapi tidak terlalu banyak daging olahan
    Ada hubungan antara konsumsi daging olahan, seperti sosis, kornet, daging asap, dan sebagainya, dan risiko penyakit kardiovaskuler. Di sisi lain, orang mengonsumsi daging merah dalam jumlah sedang dan menggantinya dengan seafood, unggas rendah lemak, atau kacang kacangan. Karena daging olahan mungkin memiliki kandungan lemak dan garam yang lebih tinggi, penelitian membedakan daging segar dari daging olahan. Suatu penelitian analisis menemukan bahwa tidak ada hubungan antara PJK dan daging yang tidak diproses. Sebaliknya, daging olahan dikaitkan dengan risiko PJK sebesar 42% jika konsumsi 50 g per hari.
  • Menurunkan jumlah minuman berpemanis
    Konsumsi gula tambahan lebih dari 10% menunjukkan peningkatan mortalitas penyakit kardiovaskuler dan hubungannya dengan peningkatan insiden diabetes tipe 2. Mengonsumsi 1 porsi gula setiap hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 6%.

 

Sumber : Kemenkes


artikel-2024-02-06T092805.340.png

Setiap orang tua harus tahu tentang keadaan gizi balita mereka. Didasarkan pada kenyataan bahwa kekurangan gizi pada usia balita bersifat irreversible, atau tidak dapat pulih, dan kekurangan gizi dapat berdampak pada perkembangan otak anak, tumbuh kembang anak di usia balita memerlukan perhatian lebih besar. Umur, berat badan (BB), dan tinggi badan adalah faktor yang menentukan status gizi balita. Gizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita dan terkait erat dengan kesehatan dan kecerdasan. Sumber daya pembangunan masyarakat akan dikurangi dengan gizi yang buruk, terutama untuk anak-anak.

Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan seseorang. Konsumsi gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh agar fungsinya dapat berjalan dengan baik. Gizi kurang terjadi ketika tubuh mengkonsumsi lebih banyak zat gizi daripada yang diperlukan, sedangkan gizi berlebihan terjadi ketika tubuh mengkonsumsi lebih sedikit zat gizi daripada yang diperlukan.

 

Penyebab Kurang Gizi Pada Anak

Bisa dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung, serta dari pokok masalah dan akar masalah. Makanan tidak seimbang dan infeksi adalah penyebab langsung, sedangkan ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, layanan kesehatan anak, dan lingkungan adalah penyebab tidak langsung.

Kondisi sosial ekonomi, seperti pendidikan dan pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu, dan kondisi ekonomi orang tua, juga memengaruhi status gizi anak balita. Status gizi adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan makanan. Dalam pengertian lain, status gizi dapat digambarkan sebagai ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau sebagai representasi dari status tubuh yang berhubungan dengan gizi dalam bentuk variabel tertentu.

 

Masalah Gizi yang Harus Diatasi

Sampai saat ini, empat masalah gizi utama di Indonesia perlu ditangani melalui program perbaikan gizi, yaitu. masalah dengan kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A, anemia zat gizi, dan gangguan akibat kekurangan yodium.

Sampai saat ini, kurang energi protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. KEP sendiri diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori: kurang gizi (bila berat badan menurut umur di bawah 2 SD) dan gizi buruk (bila berat badan menurut umur di bawah 3 SD). Balita kekurangan gizi tidak terjadi secara tiba-tiba; itu dimulai dengan kenaikan berat badan yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu dapat menunjukkan bahwa status gizi mereka berubah.

 

Sumber : Kemenkes

 


artikel-2024-02-05T114201.752.png

Stroke, juga dikenal sebagai penyakit peredaran darah otak, adalah cedera otak yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke berbagai bagian otak. Akibatnya, banyak terjadi penyimpangan pada kemampuan makan pasien sehingga berdampak pada penurunan status gizi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan diet khusus.

 

Kenapa Diet Pasca Stroke Dilakukan

  • Berikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sambil tetap mempertimbangkan kondisi penyakit dan konsekuensinya.
  • Memperbaiki masalah terkait stroke seperti disfagia, pneumonia, masalah ginjal, dan luka tekan.
  • Jaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
  • Fase diet stroke: Berdasarkan tahapannya, diet pasien stroke dibagi menjadi dua fase: Fase Akut (24 – 48 jam): Jika pasien tidak sadarkan diri atau mengalami penurunan kesadaran, diberikan makanan parenteral, dilanjutkan dengan pemberian makanan parenteral. dengan makanan enteral.
  • Fase pemulihan adalah saat pasien sadar namun tidak mengalami gangguan menelan (disfagia). Makanan diberikan secara oral secara bertahap, berupa makanan cair, disaring, lunak, dan normal. Jika terdapat disfagia, makanan diberikan secara bertahap melalui campuran nutrisi parenteral, pemberian makanan oral, dan NGT.

 

Syarat dan Prinsip Diet Pasca Stroke

Pola makan pasca stroke sebaiknya mengutamakan kandungan nutrisi, seperti diuraikan di bawah ini:

  • Energi: Energi cukup, sekitar 25-45 kkal/kg BB. Pada periode akut, asupan kalori berkisar antara 1100 hingga 1500 kkal per hari.
  • Protein: Asupan protein yang cukup, 0,8-1 gr/kg berat badan. Jika pasien kekurangan gizi, protein diberikan sebanyak 1,2-1,5 gram per kilogram berat badan. Jika terdapat gangguan ginjal, protein diberikan dengan dosis sederhana 0,8 gr/kg BB.
  • Karbohidrat: Karbohidrat yang cukup, 60-70% dari total kebutuhan.
  • Lemak: Lemak secukupnya (20-25% dari keseluruhan kebutuhan). Lemak jenuh kurang dari 10% total kebutuhan, sedangkan kolesterol dibatasi <300>.
  • Vitamin yang cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat, B12, C, dan E.
  • Mineral: Mineral yang cukup, terutama kalsium, magnesium, dan potasium. Batasi asupan natrium hingga 1 ½ sdt per hari dengan menggunakan garam meja.
  • Serat: Serat yang cukup untuk menurunkan kolesterol dan menghindari sembelit.
  • Bentuk makanan: Makanan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien. Makanan sering disajikan dalam porsi sederhana.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-02-03T101627.688.png

Nyeri punggung bawah merupakan kondisi umum yang terjadi pada masyarakat umum. Berbagai hal mungkin berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah. Punggung bawah secara anatomis kompleks, dengan beberapa komponen. Punggung bawah berisi otot, saraf, tulang, dan cakram tulang belakang. Gejala nyeri punggung bawah mungkin disebabkan oleh masalah pada salah satu organ tersebut.

Jika kita merasakan rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah, sebaiknya kita memeriksakan diri ke dokter untuk diperiksa guna mengetahui penyebabnya. Gejala yang mungkin terjadi antara lain rasa tidak nyaman yang hilang timbul atau terus-menerus, nyeri saat bergerak, kesemutan pada kaki, kelemahan pada kedua kaki, serta gangguan buang air kecil dan/atau feses.

Seorang dokter bertanggung jawab untuk menentukan penyebab ketidaknyamanan punggung bawah. Penegakan ini dapat dilakukan dengan tes fisik dan penunjang seperti rontgen, CT scan, atau MRI.

 

Penyebab Nyeri Punggung Bawah

Untuk ketidaknyamanan punggung bagian bawah yang disebabkan oleh masalah otot, berikan kompres dingin dan istirahatkan tubuh. Jika rasa tidak nyaman terus berlanjut, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri dan obat anti inflamasi. Mengenakan korset juga dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah.

Nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh saraf terjepit atau lempeng tulang yang menonjol memerlukan perawatan tambahan oleh dokter spesialis untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi dan apakah intervensi bedah diperlukan untuk mengurangi nyeri.

 

Pencegahan Nyeri Punggung Bawah

Sebagai tindakan pencegahan, olahraga dan olahraga yang memperkuat otot punggung sangat disarankan. Tujuan dari latihan dan olah raga adalah untuk memperkuat otot punggung dan meminimalkan risiko ketidaknyamanan dan kerusakan pada area punggung bawah. Berenang dan latihan beban merupakan dua olahraga yang bisa dilakukan untuk memperkuat otot punggung.

 

Sumber : Kemenkes


artikel-2024-02-17T100903.681.png

Menstruasi atau disebut juga haid adalah keluarnya darah dan sel-sel tubuh secara berkala dari vagina wanita yang berasal dari dinding rahim. Gambaran lainnya mungkin merupakan siklus alami yang terjadi setiap bulan untuk mempersiapkan tubuh wanita. Masa menstruasi wanita pada umumnya berlangsung selama 3-8 hari, dengan rata-rata siklus 28 hari setiap bulannya. Masa haid paling lama adalah lima belas hari. Selama darah yang keluar tidak melebihi ambang batas tersebut, maka itu adalah darah haid. Menstruasi sering kali dimulai pada remaja berusia 9 hingga 12 tahun. Beberapa wanita mulai menstruasi lebih lambat (13-15 tahun).

Remaja yang sudah menstruasi mengalami gangguan emosi. Beberapa juga dapat menimbulkan gejala seperti nyeri paha, rasa tidak nyaman pada payudara, kelelahan, tidak sabar, kehilangan keseimbangan, mudah lupa, dan gangguan tidur. Beberapa wanita bahkan mungkin mengalami nyeri saat menstruasi, suatu kondisi yang disebut dismenore. Dismenore adalah rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah dan panggul saat menstruasi yang disebabkan oleh sintesis bahan kimia bernama prostaglandin yang diduga memperparah nyeri haid, atau ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga menimbulkan nyeri.

 

Gejala Dismenorea Saat Menstruasi

Gejala dismenore antara lain kram pada perut bagian bawah yang biasanya muncul sesaat sebelum atau saat menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam, dan hilang setelah 2 (dua) hari; gejala perilaku seperti kecemasan, depresi, kepekaan, mudah tersinggung, gangguan tidur, kelelahan, kelemahan, mengidam makanan, dan terkadang perubahan suasana hati yang sangat cepat; keluhan fisik seperti payudara perih atau bengkak, perut kembung atau nyeri, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri punggung, mual.

 

Pengobatan Dismenorea Saat Menstruasi

Pengobatan nyeri haid (dismenorea) dilakukan dengan memberikan obat anti-nyeri yang bekerja dengan cara menekan sintesis prostaglandin atau obat-obat golongan analgetik seperti aspirin, asam mefenamat, parasetamol, kofein, dan feminax. Nyeri haid juga dapat diatasi dengan  minum  ramuan  tradisional  yang  disebut  jamu,  salah  satunya  yaitu  kunyit asam.

 

Sumber : Kemenkes


artikel.png

Tuberkulosis (TB/TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk batang Mycobacterium tuberkulosis (M.TB). Penyakit TBC terutama menyerang parenkim paru (TB paru), namun bakteri ini juga dapat menginfeksi organ lain (TB ekstra paru), antara lain pleura, kelenjar getah bening, tulang, selaput otak, dan lain-lain.

 

Gejala TBC

  • Nafsu makan menurun.
  • Saya mengalami sesak napas.
  • Dahak mengandung bercak darah.
  • Malaise (lelah, tidak enak, dan tidak enak badan).
  • Penurunan berat badan.
  • Demam, menggigil.
  • Batuk lebih dari dua minggu.
  • Berkeringat di malam hari karena tidak berolahraga.

 

Proses Penularan TBC

Ketika penderita TBC paru batuk, bersin, atau berbicara, tetesan dahak dapat terlepas ke udara sehingga memungkinkan kuman TBC menyebar. Tetesan dahak ini mengandung kuman yang dapat melayang di udara dan terhirup oleh orang lain.

Penderita tuberkulosis paru yang hasil tesnya positif BTA dapat menulari 10-15 orang lain di sekitarnya setiap tahunnya. Namun, jika seseorang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, ia tidak akan langsung tertular TBC. Hingga 5-10% orang yang terinfeksi dapat mengembangkan tuberkulosis.

 

Pencegahan TBC

Pencegahan penularan tuberkulosis dilakukan dengan:

  • Minum obat Anda secara teratur. Setelah dua minggu meminum obat, jumlah kuman akan berkurang dan tidak menular ke orang lain.
  • Penderita TBC sebaiknya menutup bibir saat batuk atau bersin.
  • Buang dahak pada tempat yang telah ditentukan dan tertutup, seperti toilet atau wastafel, dengan cara mengalirkan atau memercikkan air pada dahak yang sudah dikeluarkan.
  • Suatu properti hunian harus mempunyai ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara lancar dan ruangan/ruangan mendapat sinar matahari.

 

Sumber : Kemenkes


artikel-2024-01-19T111120.866.png

Di dunia kontemporer saat ini, ada beberapa cara bagi orang untuk menjaga kesehatan fisik. Para ahli gizi menganjurkan untuk menyiapkan, menyajikan, dan mengonsumsi berbagai menu makanan guna mencapai kesehatan yang maksimal. Seiring dengan meluasnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan kesehatan, varian kuliner menjadi lebih umum, baik di televisi maupun di media.

Semuanya tampak indah dan gurih. Dari menu klasik hingga kekinian, bahkan makanan inventif yang sering membuat orang tergiur untuk mencobanya. Hal ini bukan hal yang salah selama masyarakat bisa mengatur konsumsi makanannya. Menurut temuan penelitian, jika seseorang mengonsumsi lebih dari yang dibutuhkan tubuhnya, “ada risiko terserang penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, radang sendi, batu empedu, dan penyakit lainnya.”

Ahli gizi telah menawarkan berbagai kebiasaan makan yang diterima masyarakat umum sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Pola hidup sehat diartikan sebagai “menerapkan pola makan sehat secara konsisten dan berolahraga yang cukup”. Pola makan sehat terdiri dari makanan seimbang yang memenuhi kebutuhan setiap individu. Bagi orang yang lebih banyak bekerja di meja kerja, misalnya, “mungkin hanya membutuhkan makanan yang mengandung 1.700 – 1.900 kalori, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, makanan yang dikonsumsi meliputi karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral.”

Beberapa program atau pedoman kebiasaan makan yang dipimpin oleh ahli gizi mungkin memiliki gagasan dan tujuan yang berbeda. Salah satunya adalah food compounding, yang mengacu pada “pola makan yang selaras dengan mekanisme alami fungsi tubuh manusia”. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencernaan dan penggunaan energi agar lebih efisien.

 

Hal-hal yang Mempengaruhi Pola Makan Sehat

Beberapa variabel mempengaruhi perilaku makan, antara lain:

  • Budaya
  • Agama/Keyakinan
  • Status Sosial Ekonomi dan Preferensi Pribadi
  • Pertimbangan kesehatan meliputi rasa lapar, nafsu makan, dan kenyang.

 

Apa Saja Manfaat Polah Hidup Sehat

  • Setiap orang dan rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan mengurangi kerentanan terhadap penyakit.
  • Anak-anak tumbuh menjadi sehat dan cerdas.
  • Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat. Karena dana layanan kesehatan yang telah dialokasikan sebelumnya mungkin dialihkan ke alasan lain.

Banyak penyakit, termasuk pencernaan, kolesterol, diabetes, dan obesitas, kini menyerang usia muda. Semua kondisi tersebut merupakan akibat dari gaya hidup yang buruk, terutama pola makan yang tidak teratur. Disiplin dengan makanan Anda adalah salah satu cara untuk menjalani hidup bebas penyakit.

 

Sumber : Kemenkes


artikel-2024-01-18T145020.401.png

Tekanan darah berubah secara luas sesuai dengan kondisi. Latihan fisik, stres, dan emosi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Latihan fisik merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi tekanan darah. Aktivitas fisik diartikan sebagai gerakan tubuh yang disebabkan oleh otot rangka yang memerlukan energi. Hipertensi merupakan suatu kondisi yang angka kekambuhannya dapat dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang cukup.

Orang lanjut usia dengan hipertensi memerlukan pengukuran tekanan darah secara teratur untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka dipantau secara memadai. Hipertensi dapat dihindari dengan mengikuti pola makan dan gaya hidup sehat, menghindari kafein, merokok, dan alkohol, membatasi konsumsi garam, dan rutin berolahraga. Jalan kaki dan aktivitas olahraga lainnya berdampak pada tingkat kebugaran seseorang. Jalan kaki yang terencana dan sistematis dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan. Jalan kaki membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi; waktu berjalan yang disarankan adalah 30 menit.

 

Apa saja Manfaat Jalan Kaki

Jalan kaki dapat memberikan banyak manfaat, antara lain meningkatkan fungsi otot dan sirkulasi darah, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, lebih banyak darah yang dipompa oleh jantung sehingga kerja jantung menjadi lebih efisien, membantu mengurangi kadar lemak dalam darah, menurunkan terjadinya penggumpalan darah, meningkatkan ketahanan terhadap stres, menurunkan kadar gula darah, serta mengurangi obesitas dan tekanan darah tinggi.

Penderita hipertensi sebaiknya melakukan aktivitas jalan kaki secara rutin. Latihan jalan kaki selama 30 menit tiga kali seminggu selama enam minggu ternyata tidak efektif menurunkan tekanan darah hingga normal. Namun pada penelitian ini, olahraga jalan kaki selama 30 menit sangat berhasil menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi kestabilan tekanan darah, berjalan kaki minimal 30 menit dapat dijadikan sebagai strategi alternatif untuk membantu menjaga tekanan darah. Namun intervensi ini harus dikombinasikan dengan tindakan untuk mengelola faktor risiko hipertensi lainnya seperti pola makan pasien, kebiasaan merokok, asupan garam, konsumsi lemak jenuh, konsumsi alkohol, obesitas, stres, dan sebagainya.

 

Sumber : Kemenkes


artikel-2024-01-17T103707.743.png

Pernahkah Anda merasa pusing, lemas, dan seperti hendak pingsan, lalu terjatuh atau merasa tidak mampu berdiri? Sinkop, terkadang disebut pingsan, adalah peristiwa yang tidak nyaman. Meski pingsan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, salah satu penyebab yang paling sering dihipotesiskan adalah gangguan jantung. Pada postingan kali ini kami akan mencoba menjelaskan apa itu sinkop dan bagaimana pengaruhnya terhadap jantung Anda.

 

Mengenal Sinkop

Sinkop, sering disebut pingsan, adalah hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan sementara yang disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke otak. Pingsan bisa terjadi karena berbagai faktor, antara lain kekurangan cairan atau dehidrasi, kadar gula darah rendah, atau bahkan stres mental. Sinkop, di sisi lain, mungkin merupakan indikasi peringatan adanya kondisi jantung.

 

Peranan Jantung

Jantung Anda adalah organ kuat yang mampu mengangkut darah kaya oksigen ke seluruh tubuh Anda. Namun, hati Anda terkadang bisa melakukan kesalahan yang menyebabkan Anda pingsan. Berikut ini beberapa kondisi jantung dan penyebab pingsan:

  • Aritmia: Sirkuit listrik jantung Anda memungkinkannya berdetak secara teratur. Detak jantung tidak teratur, yang sering disebut aritmia, dapat mengganggu aliran darah normal dan menyebabkan pingsan. Beberapa aritmia yang mungkin menyebabkan seseorang pingsan antara lain fibrilasi atrium dan bradikardia (denyut jantung lambat).
  • Masalah Katup: Katup jantung mengatur aliran darah di dalam jantung. Jika jaringan ini rusak, darah tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga menyebabkan pingsan. Kondisi seperti katup aorta yang kaku (salah satu katup di pembuluh darah yang menuju ke jantung, juga dikenal sebagai stenosis aorta) atau katup mitral yang lemah (katup di salah satu ruang jantung, juga dikenal sebagai prolaps mitral) dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan pingsan.
  • Kelainan Struktural: Beberapa orang dilahirkan dengan kelainan pada struktur jantungnya, sementara yang lain mungkin mengalami perubahan akibat kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Masalah struktural ini dapat menghambat aliran darah normal, sehingga menyebabkan pingsan.
  • Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang umum terjadi pada pasien dengan hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah secara cepat setelah berganti posisi dari duduk/tidur ke berdiri), dapat menyebabkan pingsan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelainan jantung yang mengganggu kontrol tekanan darah.

 

Kapan Harus Mencari Pertolongan

Pingsan sekali atau dua kali bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, namun seringnya pingsan merupakan indikasi jelas bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal harus segera mencari pertolongan medis. Tim spesialis kesehatan dapat menilai gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan berbagai tes. Pertama-tama, penyebab pingsan akan ditentukan, dan penting untuk berkonsultasi dengan area yang sesuai. Pingsan yang Anda alami mungkin bukan disebabkan oleh jantung, melainkan oleh berbagai faktor berikut ini:

  • Masalah metabolisme (misalnya, kadar gula darah atau oksigen rendah)
  • Kelainan pada kelistrikan otak (seperti epilepsi)
  • Keracunan dari obat-obatan terlarang
  • Stroke ringan.
  • Gangguan kejiwaan (seperti episode kecemasan akut)

Setelah dipastikan bahwa penyebab pingsan Anda kemungkinan besar adalah masalah jantung, banyak tes, seperti elektrokardiogram (EKG), dapat dilakukan untuk memantau aktivitas listrik jantung Anda. Tes lebih lanjut, seperti ekokardiografi, dapat mengevaluasi anatomi dan fungsi jantung.

 

Sumber : Kemenkes


artikel.png

Diabetes mellitus, kadang-kadang dikenal sebagai diabetes, merupakan penyakit metabolik yang semakin umum terjadi di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Menurut angka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes mempengaruhi sekitar 347 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2014, atau hampir 5% dari populasi. Diabetes mempengaruhi 9,1 juta orang di Indonesia saja. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan mata, ginjal, dan saraf. Dalam situasi tertentu, diabetes dapat mengakibatkan amputasi anggota tubuh dan membahayakan nyawa pasien.

Mengontrol diabetes memerlukan pola makan seimbang dan pengelolaan glukosa darah yang tepat. Namun Fini Amalia dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung menemukan bahwa madu, cairan lezat yang dihasilkan lebah dari nektar tumbuhan, memiliki kemampuan untuk membantu penderita diabetes mengatur kadar glukosanya.

Madu mengandung berbagai macam nutrisi, termasuk karbohidrat, protein, enzim, asam amino, mineral, vitamin, senyawa pewangi, dan flavonoid. Flavonoid merupakan molekul aktif dalam madu yang memberikan dampak menguntungkan bagi penderita diabetes. Studi tersebut menemukan bahwa flavonoid dalam madu dapat membatasi penyerapan glukosa dalam tubuh dan meningkatkan toleransi glukosa, sehingga membantu penderita diabetes mengatur kadar gula darahnya.

Selain antioksidan, madu mengandung fruktosa, gula alami dengan indeks glikemik rendah. Artinya fruktosa tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan setelah makan, seperti halnya gula biasa. Akibatnya, madu mungkin menjadi pemanis yang lebih cocok untuk penderita diabetes dibandingkan gula pasir atau sirup glukosa.

Meskipun madu memiliki kemampuan untuk membantu penderita diabetes mengatur gula darahnya, tetap penting untuk mengonsumsinya dengan hati-hati. Jangan mengonsumsi madu secara berlebihan karena meski alami, madu tetap mengandung gula dan kalori, yang bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Penatalaksanaan diabetes tetap mengandalkan modifikasi gaya hidup seperti kebiasaan makan sehat, sering berolahraga, dan pengelolaan stres. Jika Anda menderita diabetes atau berisiko terkena diabetes, temui dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan madu ke dalam makanan Anda. Diabetes tetap dapat dikendalikan dengan kontrol penuh dan kualitas hidup yang tinggi jika didekati dengan benar. Semoga ilmu ini bermanfaat untuk memberikan sudut pandang berbeda mengenai manfaat madu bagi penderita diabetes. Jaga kesehatan Anda dengan hati-hati dan seimbang!

 

Sumber : Kemenkes


Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.