Mari Cegah Penularaan TBC

Tuberkulosis (TB/TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk batang Mycobacterium tuberkulosis (M.TB). Penyakit TBC terutama menyerang parenkim paru (TB paru), namun bakteri ini juga dapat menginfeksi organ lain (TB ekstra paru), antara lain pleura, kelenjar getah bening, tulang, selaput otak, dan lain-lain.
Gejala TBC
- Nafsu makan menurun.
- Saya mengalami sesak napas.
- Dahak mengandung bercak darah.
- Malaise (lelah, tidak enak, dan tidak enak badan).
- Penurunan berat badan.
- Demam, menggigil.
- Batuk lebih dari dua minggu.
- Berkeringat di malam hari karena tidak berolahraga.
Proses Penularan TBC
Ketika penderita TBC paru batuk, bersin, atau berbicara, tetesan dahak dapat terlepas ke udara sehingga memungkinkan kuman TBC menyebar. Tetesan dahak ini mengandung kuman yang dapat melayang di udara dan terhirup oleh orang lain.
Penderita tuberkulosis paru yang hasil tesnya positif BTA dapat menulari 10-15 orang lain di sekitarnya setiap tahunnya. Namun, jika seseorang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, ia tidak akan langsung tertular TBC. Hingga 5-10% orang yang terinfeksi dapat mengembangkan tuberkulosis.
Pencegahan TBC
Pencegahan penularan tuberkulosis dilakukan dengan:
- Minum obat Anda secara teratur. Setelah dua minggu meminum obat, jumlah kuman akan berkurang dan tidak menular ke orang lain.
- Penderita TBC sebaiknya menutup bibir saat batuk atau bersin.
- Buang dahak pada tempat yang telah ditentukan dan tertutup, seperti toilet atau wastafel, dengan cara mengalirkan atau memercikkan air pada dahak yang sudah dikeluarkan.
- Suatu properti hunian harus mempunyai ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara lancar dan ruangan/ruangan mendapat sinar matahari.
Sumber : Kemenkes