artikel-2023-11-21T135124.560.png

Kita semua saat ini hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan. Ada beberapa perubahan penting yang terjadi di dunia yang berdampak pada pikiran dan tubuh. Stres dapat mengganggu kemampuan Anda untuk berpikir dengan baik dan bahkan menikmati hidup. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pekerjaan yang sulit, hubungan interpersonal yang buruk, atau hanya karena terhenti di tengah jalan. Stres dalam jumlah besar dapat merugikan kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang.

Setiap orang membutuhkan kemampuan manajemen stres. Jika tidak, stres mungkin berdampak signifikan terhadap kesehatan mental, fisik, dan emosional seseorang. Namun, sebelum Anda bisa mengelola stres, Anda harus memahami terlebih dahulu apa saja gejala-gejala stres, seperti:

  • Gelisah, jantung berdebar, dan wajah pucat.
  • Orang yang stres sering kali menderita insomnia, sulit tidur, atau bisa tidur tapi gelisah.
  • Indikasi lain dari stres adalah perubahan nafsu makan, yang mungkin berlebihan atau bahkan menurun dari nafsu makan biasanya.
  • Orang yang cemas akan cepat merasa kesal, bahkan karena masalah kecil sekalipun.
  • Penyakit lain, seperti sakit maag, sakit perut, dan sakit kepala, juga berhubungan dengan stres.
  • Ketika seseorang sedang stres, biasanya mereka akan kesulitan berkonsentrasi.

 

Tips Pengelolaan Stress yang Efektif

Pada dasarnya setiap penyakit akan selalu ada obatnya, dan stres dapat dikurangi dan dicegah dengan pengendalian stres atau manajemen stres. Berikut ini adalah teknik manajemen stres yang paling efisien:

  • Lakukan kontak dengan orang lain
    Tindakan pertama yang mungkin Anda lakukan adalah menyampaikan keluhan atau kekhawatiran Anda pada seseorang yang dapat Anda percaya. Bisa jadi pasangan, teman, atau psikoterapis.
  • Berpartisipasilah dalam hal-hal yang Anda sukai
    Terlibat dalam aktivitas yang menggetarkan Anda. Bisa jadi itu adalah hobi yang sudah lama terlupakan atau hal lain yang telah ditunda. Melakukan aktivitas yang Anda sukai dari waktu ke waktu dapat meningkatkan harga diri dan kebahagiaan Anda.
  • Beribadah
    Jangan lupa tingkatkan ketaqwaan dan sedekahmu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Memberi untuk amal mungkin membuat kita gembira karena memungkinkan kita membantu orang lain sekaligus menghilangkan stres.
  • Pertahankan rutinitas harian yang konsisten.
    Rutinitas harian mungkin membantu kita memanfaatkan waktu dengan lebih baik dan merasa lebih terkendali. Jadwalkan makan teratur, waktu keluarga, olahraga, tugas sehari-hari, dan aktivitas menyenangkan lainnya.
  • Beristirahatlah yang banyak.
    Tidur sangat penting bagi tubuh dan jiwa. Meningkatkan kualitas tidur, merilekskan dan meremajakan tubuh kita, serta dapat membantu pemulihan dari stres.
  • Makan dengan sehat
    Apa yang kita makan dan minum dapat berdampak pada kesehatan kita. Makanlah makanan yang seimbang secara berkala. Minum banyak cairan. Jika memungkinkan, perbanyak konsumsi buah dan sayur segar.
  • Berolahragalah secara teratur.
    Berolahraga setiap hari dapat membantu mengurangi stres. Ini bisa melibatkan jalan kaki dan olahraga yang lebih intens. Cobalah yoga atau latihan pernapasan untuk membantu tubuh Anda rileks dan tenang.

cover-peresmian-tower.png

Kami seluruh anggota PERSI Jatim mengucapkan Selamat atas peresmian Tower RSI A. Yani. Pada tanggal 22 September 2023, RSI A. Yani bersama dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Tower milik RSI A. Yani. Tower rumah sakit yang memiliki 13 lantai dalam rangka memperingati 1 abad Nahdlatul Ulama

Diharapkan menara ini dapat dimanfaatkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, khususnya mahasiswa kedokteran dan keperawatan.


lanjut-usia.png

Ada nih beberapa tips agar sehat sampai tua. Dengan menjaga kesehatan mulai dari sekarang, dapat menjamin kesehatan kita walaupun sudah tua. Apa saja tipsnya?

Tips Sehat Sampai Tua

  • Makan makanan yang bergizi seperti makan sayur dan buah sebanyak 400 gram/ 5 porsi dalam sehari
  • Rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit/ minggu
  • Stop merokok atau menghindari paparan rokok dan residu rokok
  • Stop mengkonsumsi alkohol
  • Menjaga dan memantau berat badan agar tetap ideal
  • Melakukan cek tekanan darah, gula darah dan indek masa tubuh secara berkala

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : upk.kemkes.go.id


tarif-baru.png

Pemerintah melakukan penyesuaian besaran tarif pelayanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Penyesuaian tarif berlaku bagi pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan yang diundangkan pada 9 Januari 2023. Aturan sejalan dengan kebijakan peningkatan upaya promotif dan preventif di FKTP serta penilaian kinerja FKTP dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif terbaik, selain itu dalam aturan ini bertambahnya layanan yang dapat dibayarkan melalui BPJS serta penyesuaian satuan biaya untuk berbagai tindakan medis di FKTRL. Dalam penyesuaian tarif ini nakes akan mendapatkan kapitasi/insentif/remunerasi yang lebih baik. Melalui revisi aturan ini akan berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas layanan kesehatan baik yang diterima oleh peserta JKN, dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan. Bagi Fasilitas pelayanan kesehatan, adanya penyesuaian pembiayaan yang diterima sehingga diharapkan mutu layanan kesehatan yang diberikan semakin baik dan sesuai dengan kompetensi. Sementara bagi dokter dan tenaga medis, revisi aturan ini berdampak pada kenaikan pendapatan.

Standar tarif kapitasi yang ditetapkan sebagi berikut :

  • Puskesmas sebesar Rp3.600 sampai dengan Rp9.000 per peserta per bulan;
  • Rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp9.000 sampai dengan Rp16.000 per peserta per bulan;
  • Praktik mandiri dokter atau praktik dokter layanan primer sebesar Rp 8.300 sampai dengan Rp15.000 per peserta per bulan;
  • Praktik mandiri dokter gigi sebesar Rp3.000 sampai dengan Rp4.000 per peserta per bulan.

Penghitungan besaran Tarif yang dibayarkan ke FKTP salah satunya ditentukan berdasarkan ketersediaan dokter atau rasio dokter dengan jumlah peserta terdaftar dan/atau ketersediaan dokter gigi.

Di Puskemas :

  • Tersedia dokter dengan rasio 1:5000 peserta dan tersedia dokter gigi Rp7.000 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:5000 peserta dan tidak tersedia dokter gigi Rp 6.300 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:>5000 peserta dan tersedia dokter gigi sebesar Rp6.000 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:>5000 peserta dan tidak tersedia dokter gigi sebesar Rp5.300 per peserta;
  • Tidak tersedia dokter dan tersedia dokter gigi, maka tarif sebesar Rp4.300 per peserta;
  • Tidak tersedia dokter dan dokter gigi, maka tarif Rp3.600 per peserta.

Di klinik pratama, rumah sakit kelas D pratama atau fasilitas kesehatan yang setara:

  • Tersedia dokter dengan rasio 1:5000 peserta dan tersedia dokter gigi Rp12.000 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:5000 peserta dan tanpa tersedia dokter gigi Rp 10.000 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:>5000 peserta dan tersedia dokter gigi sebesar Rp11.000 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:>5000 peserta dan tanpa tersedia dokter gigi sebesar Rp 9.000 per peserta.

Di praktik mandiri dokter atau dokter layanan primer:

  • Tersedia dokter dengan rasio 1:5000 peserta sebesar Rp 8.800 per peserta;
  • Tersedia dokter dengan rasio 1:>5000 peserta sebesar Rp 8.300 per peserta.

Bagi praktik mandiri dokter gigi, tarif ditetapkan sebesar Rp 3.500 per peserta per bulan.

Besaran tarif berdasarkan rasio tersebut akan dikalikan dengan koefisien risiko kesakitan pasien yang dinilai usia dan jenis kelamin serta presentase kinerja fasilitas Kesehatan setiap bulannya. Mekanisme penilaian kinerja akan disempurnakan dalam perubahan Peraturan BPJS Kesehatan dengan mengakomodir indikator yang menilai mutu pelayanan dan upaya promotif-preventif serta pemberian insentif bagi FKTP yang berkinerja bagus. Disamping tarif kapitasi, terdapat kenaikan tarif non kapitasi untuk pelayanan persalinan, Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan rawat inap tingkat pertama serta penambahan tarif non kapitasi untuk pelayanan skrining kesehatan tertentu.

Sementara untuk pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan rujukan atau di rumah sakit, terdapat perubahan pada cakupan pelayanan. Diantaranya adalah perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam standar tarif INA-CBG seperti jenis jenis layanan KB, kantong darah, pelayanan obat kronis.

Perubahan yang selanjutnya adalah adanya peraturan baru pelayanan yang termasuk dalam standar tarif INA CBG, seperti pencangkokan organ bukan hanya untuk ginjal tapi juga untuk pankreas, hati dan paru. Dilakukan juga perubahan regionalisasi tarif bagi beberapa provinsi, seperti Sumatera Selatan yang sebelumnya masuk dalam regional dua, menjadi regional empat.

Ada juga perubahan cakupan pelayanan baru yang termasuk dalam standar tarif Non INA CBG seperti pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non hodgkin; pemeriksaan epidermal growth factor receptor (EGFR) untuk kanker paru; obat alteplase; serta kantong darah.

Perubahan dilakukan juga untuk pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non INA CBG, diantaranya adalah adanya kenaikan tarif untuk layanan CAPD dari sebelumnya 7.500.000 menjadi 8.000.000; pemberian obat kronis dimana 7 hari dalam paket INA CBG dan 23 hari dibayarkan dengan tarif non INA CBG dan bagi sediaan obat yang tidak dapat dibagi maka pembayarannya diberlakukan proporsional 23 hari; penambahan persyaratan pemberian alat bantu; serta perubahan harga bagi alat bantu seperti korset tulang belakang, collar neck, dan kruk. Ada ketentuan mengenai selisih biaya untuk kenaikan kelas rawat inap lebih dari 1 tingkat dan RS dapat langsung bekerja sama dengan Asuransi swasta melalui Asuransi Kesehatan Tambahan (AKT). Ada penambahan 5 top up tarif baru; serta ada perubahan 2 top up dari sebelumnya yaitu dari Cote Graft menjadi Contegra (pembuluh darah buatan); dan penambahan tindakan pneumonektomi menjadi Lobektomi/Pneumonektomi.

Terdapat juga 11 layanan yang dibayarkan berdasarkan kriteria pelayanan dan kompetensi untuk pelayanan kesehatan tertentu di rumah sakit. Dengan adanya penyesuaian tarif ini yang merupakan wujud nyata transformasi kesehatan pilar 4 yaitu sistem pembiayaan kesehatan diharapkan masyarakat akan mendapatkan layanan JKN yang semakin baik dan berkualitas.

Sumber : https://www.kemkes.go.id/article/view/23011600001/ini-dia-standar-tarif-baru-pelayanan-jkn.html


bpjs-kesehatan.jpg

Ternyata ada penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Sama seperti asuransi kesehatan lainnya, BPJS memiliki sejumlah syarat dan ketentuan terkait jenis penyakit yang bisa ditanggung maupun tidak.

Terkait ini, pemerintah memang tidak secara spesifik menyebutkan penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan maupun yang ditanggung. Adapun ketentuan penyakit yang ditanggung dan tidak ditanggung BPJS Kesehatan ini tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Seperti apa layanan penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan?

Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Dalam aturan tersebut, terdapat 21 penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Berikut rincian penyakit yang tidak ditanggung BPJS:

  1. Penyakit yang berupa wabah atau kejadian luar biasa.
  2. Perawatan yang berhubungan dengan kecantikan dan estetika, seperti operasi plastik.
  3. Perataan gigi seperti behel.
  4. Penyakit atau cedera akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau usaha bunuh diri.
  5. Penyakit akibat tindak pidana, seperti penganiayaan atau kekerasan seksual.
  6. Penyakit akibat konsumsi alkohol atau ketergantungan obat.
  7. Pengobatan mandul atau infertilitas.
  8. Penyakit atau cedera akibat kejadian yang tidak bisa dicegah, seperti tawuran.
  9. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
  10. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau eksperimen.
  11. Pengobatan komplementer, alternatif, dan tradisional yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan.
  12. Alat kontrasepsi.
  13. Perbekalan kesehatan rumah tangga.
  14. Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terdiri dari rujukan permintaan sendiri dan pelayanan kesehatan lain yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan.
  15. Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat.
  16. Pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja atau menjadi tanggungan pemberi kerja.
  17. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib, sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas sesuai hak kelas rawat peserta.
  18. Pelayanan kesehatan tertentu yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri.
  19. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial.
  20. Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program lain.
  21. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang diberikan.

 

Itulah daftar 21 penyakit yang tidak ditanggung BPJS. Hal ini perlu diketahui dengan jelas oleh peserta sebelum mengajukan klaim biaya perawatan menggunakan BPJS.

 

sumber detikhealth


Desain-tanpa-judul-1.png

Susu adalah minuman yang memiliki banyak manfaat. Selain untuk perkembangan otak anak, minum susu bermanfaat sebagai salah satu sumber daya tahan tubuh. Selain itu susu juga membantu pembentukan tulang dan gigi anak agar sehat dan kuat. Ternyata, susu juga menyehatkan sistem pencernaan anak dan meningkatkan penyerapan kalsium. Serta susu juga bisa berfungsi sebagai penghilang stres dan penguat energi tubuh setelah anak beraktivitas

Kandungan Gizi pada Susu

Kasein. Kandungan zat ini di dalam susu sangat banyak yaitu sekitar 80%. Salah satu peran penting dari kasein adalah meningkatkan daya serap tubuh terhadap mineral seperti kalsium dan fosfor.

Lemak. Susu adalah salah satu sumber lemak jenuh yang sangat tinggi. Hal ini sangat wajar mengingat 70% kandungan di dalamnya terdiri dari senyawa asam lemak. Lemak ini adalah satu dari sekian banyak lemak alami kompleks yang terdiri dari sekitar 400 jenis asam lemak. Susu segar yang langsung diperah dari sapi sendiri memiliki kandungan lemak setidaknya sebesar 4 persen. Selain menjadi cadangan energi, lemak dalam susu juga sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir manusia.

Karbohidrat. Karbohidrat yang terdapat di dalam susu umumnya merupakan peralihan bentuk dari gula laktosa. Jadi ketika susu memasuki sistem pencernaan manusia, laktosa terpecah menjadi glukosa dan galaktosa. Keduanya kemudian terserap dalam sistem peredaran darah, di mana pada satu titik tertentu hati akan mengubah galaktosa menjadi glukosa. Pada beberapa orang, kekurangan enzim yang diperlukan untuk menghancurkan laktosa akan menyebabkan sebuah kondisi yang dinamakan intoleransi laktosa.

Vitamin dan mineral. Susu memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga proses pertumbuhan agar berjalan dengan baik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kalsium. Kalsium adalah nutrisi yang diperlukan untuk membentuk pertumbuhan tulang dan gigi. Satu gelas susu atau sekitar 240 ml, memiliki kandungan kalsium setara dengan 7 mangkok brokoli.

2. Vitamin B12. Vitamin yang berfungsi membantu proses pembentukan sel-sel darah merah ini juga terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di dalam susu. Satu cangkir susu bisa memenuhi 50% kebutuhan vitamin B12 harian yang diperlukan oleh tubuh. Dengan begitu kamu juga telah berperan menjaga fungsi sistem saraf pusat agar tetap berjalan dengan baik.

3. Vitamin A. Tidak hanya wortel, ternyata susu juga bisa menjadi sumber vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Setiap kamu meminum secangkir susu, kamu telah memenuhi 15% kebutuhan vitamin A harian yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal.

4. Riboflavin. Meski mungkin masih sedikit asing di telinga, zat yang juga dikenal sebagai vitamin B2 ini mampu mengubah asupan makanan menjadi energi. Meminum satu gelas susu sehari akan mencukupi sekitar 35% kebutuhan harian tubuhmu akan riboflavin.

5. Fosfor. Selain kalsium, fosfor juga sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Susu sendiri merupakan minuman yang kaya akan mineral ini.

Jenis Susu untuk Anak

1. Susu bubuk

Susu bubuk dibuat dengan cara menguapi susu cair sehingga kandungan airnya benar-benar hilang dan menjadi butiran bubuk. Berdasarkan Data Komposisi Pangan dari Kemenkes RI, dalam 100 miligram (mg) susu bubuk umumnya mengandung 513 kalori, 24,6 gr protein, dan 30 gr lemak. Ada juga kandungan karbohidrat sebanyak 36,2 gr dan mineral kalsium sekitar 904 mg.

2. Susu full cream

Susu full cream dikenal juga dengan nama susu whole milk atau susu fat milk karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Susu full cream untuk anak SD bisa hadir dalam bentuk bubuk maupun cair. Jenis susu ini mengandung setidaknya 3,25% lemak atau sekitar 8 gr lemak. Jadi, setidaknya sekitar 50% asupan kalori dari susu ini berasal dari lemak.

3. Susu evaporasi

Susu evaporasi dibuat dengan cara menghilangkan sekitar 60% air di dalam susu. Susu kemudian dilakukan penyeragaman kandungan, misalnya diperkaya dengan vitamin D dan vitamin A. Susu evaporasi biasanya tidak diberikan secara langsung seperti susu cair maupun susu bubuk yang dicairkan. Susu jenis ini umumnya digunakan sebagai pengganti krim, pelengkap makanan penutup, maupun pengganti susu kental manis. Akan tetapi, anak yang memiliki alergi dengan susu sapi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung susu evaporasi.

4. Susu UHT (ultra high temperature)

Susu UHT diproses dalam suhu yang sangat tinggi untuk mematikan berbagai mikroorganisme asing dalam susu dan memperpanjang umur simpan. Pemprosesan susu dengan suhu tinggi ini disebut dengan pasteurisasi. Pemanasan ini tidak hanya membunuh patogen, tetapi juga memperlambat pembusukan yang dipicu oleh bakteri lain. Proses pasteurisasi yaitu memanaskan susu sampai suhu 70-75 derajat Celcius selama 15 detik. Namun, dengan teknik terbaru prosesnya lebih cepat yaitu 150 derajat Celcius selama 5 detik. Pada suhu itu, semua kandungan berbahaya, termasuk spora dan enzim yang bisa merusak susu akan mati dalam proses pemanasan. Susu UHT biasanya disenangi kecil karena memiliki variasi rasa yang beragam.

5. Susu kambing

Susu kambing sering menjadi pilihan lain untuk diberikan pada anak SD. Akan tetapi, mengutip dari NHS, formula susu kambing tidak cocok diberikan untuk anak-anak yang memiliki alergi susu. Alasannya, formula yang terkandung di dalam susu kambing memiliki kandungan protein yang sangat mirip dengan susu sapi. Namun, manfaat susu kambing bisa dijadikan pilihan bila anak Anda merasa bosan dengan susu sapi yang itu-itu saja.

6. Susu kedelai

Susu kedelai biasanya digunakan sebagai alternatif untuk gejala anak alergi susu sapi atau kambing. Ini karena protein di dalam susu sapi yang dapat memicu reaksi alergi, tidak ada di dalam susu kedelai. Sesuai dengan namanya, susu kedelai merupakan jenis susu nabati karena diolah dari tanaman sehingga kandungan lemaknya tidak sebanyak susu sapi.

 

Cara Memilih Susu yang Tepat

1. Pastikan susu tidak mengandung gula tambahan

Dalam memilih susu anak, pastikan susu yang diberikan tidak mengandung gula tambahan. Penambahan gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami kelebihan berat badan. Konsumsi gula berlebih saat kanak-kanak juga akan meningkatkan risiko anak memiliki pola makan yang buruk saat dewasa.

2. Pertimbangkan susu organik

Susu organik dapat menjadi pilihan susu yang baik untuk anak. Susu organik diyakini lebih aman dan sehat karena diperoleh dari sapi perah yang tidak mendapatkan suntikan hormon pertumbuhan maupun obat-obat lainnya. Selain itu, sapi penghasil susu organik juga mengonsumsi rumput tanpa pestisida, sehingga susu yang dihasilkan bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.

3. Pilih susu dengan kandungan FOS dan GOS

Pastikan susu anak mengandung frukto-oligosakarida (FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS). Kedua kandungan ini mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus, sehingga saluran cerna anak akan lebih sehat. Jika saluran cerna anak sehat, maka daya tahan tubuhnya juga akan lebih kuat.

4. Pastikan susu mengandung omega-3 dan omega-6

Selain mengandung FOS dan GOS, Anda perlu memiilih susu dengan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6. Omega-3 baik untuk perkembangan kognitif dan perkembangan otak anak. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa tercukupinya kebutuhan omega-3 dapat membuat anak memiliki daya ingat dan konsentrasi yang lebih baik. Sedangkan omega-6 berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh anak.

5. Pilih yang mengandung zat besi

Kandungan zat besi dalam susu sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, pastikan susu yang Anda berikan kepada anak mengandung mineral ini.

Jika anak memiliki kondisi medis tertentu, misalnya alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa, lakukanlah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan pilihan susu dan makanan yang sesuai dengan kondisi anak.

Sumber : vivahealth.co.id


PERSI-WEB.png

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengganti nama cacar monyet menjadi Clade demi mencegah stigmatisasi.

WHO mengumumkan bahwa keputusan ini berdasarkan kesepakatan para ahli, penamaan variasi Clade kemudian disesuaikan dengan daerah asal temuannya.

“Konsensus tercapai untuk menyebut penyakit asal Cekungan Congo (Afrika Tengah) sebagai Clade I dan penyakit yang di Afrika Barat menjadi Clade II,” demikian pernyataan WHO melalui situs resminya pekan lalu.

Lebih jauh, WHO menjabarkan bahwa Clade II memiliki dua subvarian, yaitu Clade IIa dan Clade IIb. Varian yang belakangan tersebar masuk ke dalam kategori Clade IIb.

Mereka menegaskan bahwa penulisan varian harus menggunakan angka Romawi. Untuk subvarian, penulisannya menggunakan angka Romawi diikuti huruf kecil.

WHO sudah menggodok nama baru ini sejak Juni lalu. Saat itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa nama penyakit itu harus diganti agar tak memicu stigmatisasi.

Ghebreyesus mengumumkan rencana ini setelah lebih dari 30 ilmuwan menyatakan bahwa “diperlukan nomenklatur non-diskriminasi dan non-stigmatisasi untuk cacar monyet.”

Saat mengumumkan nama baru ini, WHO menegaskan bahwa para ilmuwan pertama kali memberikan nama cacar monyet ketika menemukan virus itu pada 1958.

Kala itu, WHO belum mengadopsi praktik terbaru penamaan penyakit yang ditetapkan untuk mencegah stigmatisasi.

“Praktik terbaik saat ini adalah virus baru, penyakit terkait, dan varian virus diberi nama untuk mencegah pelecehan terhadap kebaikan kebudayaan, sosial, nasional, kawasan, profesional, atau kelompok etnis tertentu, dan meminimalkan dampak negatif terhadap perdagangan, perjalanan, pariwisata, atau hewan.”

Sumber : CNN Indonesia


anosmia.png

Seiring melonjaknya kasus imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, risiko gejala COVID berkepanjangan (Long COVID) juga masih menjadi sorotan.
Sejumlah negara termasuk Indonesia belum bebas dari ancaman COVID-19. Pasalnya, beberapa gejala Long COVID diyakini bisa tersisa hingga berbulan-bulan, bahkan menahun setelah pasien dinyatakan negatif COVID-19.

Dalam studi terbaru, Dikutip dari Times of India, peneliti dan Italia dan Inggris berupaya mencari tahu berapa lama gejala COVID-19 bisa bertahan. Khususnya, pada pasien dengan gejala COVID-19 relatif ringan yang mengalami hilang kemampuan mencium bau dan mengecap rasa (anosmia).

“88,2 persen pasien yang melaporkan gangguan bau atau rasa terkait COVID-19 pulih sepenuhnya dalam dua tahun. Pemulihan yang terlambat diamati pada 10,9 persen pasien,” ujar peneliti, dikutip dari Times of India, Rabu (17/8/2022).

Lebih lanjut, peneliti juga menemukan bahwa diperlukan waktu sekitar dua tahun bagi 90 persen pasien agar indera perasa dan penciuman bisa kembali normal setelah terinfeksi virus Corona. Pada beberapa kondisi, jangka waktu yang lama tersebut bisa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun peneliti juga menambahkan, penelitian mereka masih memerlukan pengkajian lebih dalam terkait fenomena Long COVID. Pasalnya, ukuran sampel penelitian tersebut masih kecil dan terbatas secara geografis, serta belum mencakup evaluasi psikologis pada penyintas COVID-19.

Di samping itu, berikut beberapa gejala berkepanjangan yang terlapor pada kasus Long COVID:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
  • Sakit kepala
  • Masalah tidur
  • Pusing saat berdiri
  • Depresi atau kecemasan
  • Nyeri sendi atau otot
  • Sakit dada
  • Detak jantung cepat atau berdebar
  • Diare
  • Sakit perut
  • Ruam

 

sumber detikhealth


omicron.jpg

Information dihimpun Kementerian Kesehatan RI dengan deadline pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya pada Jumat (12/8) dilaporkan all out kasus positif sebanyak 6.273.228, sembuh 6.062.463, dan meninggal 157.189.

Detail perkembangan infection Corona, Sabtu (13/8):

  • Pasien positif bertambah 5.104 menjadi 6.278.332
  • Pasien sembuh bertambah 5.055 menjadi 6.067.518
  • Pasien meninggal bertambah 19 menjadi 157.208

Jumlah kasus aktif tercatat 523.606, spesimen yang diperiksa sebanyak 96.732, suspek 6.972.

Konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 5.104 kasus, Sabtu (13/8/2022). Sementara itu pasien sembuh bertambah 5.055, meninggal 19.

Sementara itu, sero survey yang dilakukan oleh Kemenkes bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia (FKM UI) menunjukkan sebanyak 98,5 persen warga Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19.

“Hasil dari serosurvey ini menunjukkan ada peningkatan proporsi penduduk yang memiliki antibodi SARS-CoV-2,” kata peneliti FKM UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Kemenkes, Kamis (11/8/2022).

“Dari sebelumnya 87,8 persen pada Desember 2021, menjadi 98,5 persen pada Juli 2022,” sambungnya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengaitkan temuan ini dengan lonjakan kasus COVID-19 yang kali ini tidak sebesar gelombang sebelumnya. Menurutnya, makin banyaknya warga yang memiliki antibodi membuat laju peningkatan kasus lebih terkontrol.

“Itu yang menjelaskan kenapa si di negara lain itu BA.5 ada yang sampai 200-300 ribu, kita BA.4, BA.5 kok rendah? Itu gara itu, karena sudah cukup tinggi lah antibodinya,” kata Menkes.


monkeypox1.jpg

“Memang monkeypox ini sudah beredar di beberapa negara dan dinaikan oleh WHO statusnya satu level di bawah pandemi. Kita sudah ada 11 suspek monkeypox karena ada bintik merah di tubuhnya tapi setelah dicek bukan monkeypox tapi cacar biasa atau varisela kita sebutnya,” ucapnya dalam acara Economic Outlook 2022 CNBC Indonesia TV, Senin (8/8/2022).

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan belum ada kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia. Terakhir, kasus suspek cacar monyet yang terjadi di Pati, Jawa Tengah, mendapatkan hasil negatif cacar monyet.
Hingga saat ini menurut Menkes Budi, sudah ada 11 suspek cacar monyet yang dinyatakan ‘disposed of’.

“Jadi sampai saat ini kita belum menemukan adanya monkeypox di Indonesia,” sambungnya.

Ia menambahkan, Kemenkes RI sudah menjalin komunikasi dengan berbagai dinas kesehatan di daerah untuk memastikan surveilans cacar monyet terus dilakukan.

“Kita sudah komunikasi terus dengan dinas kesehatan mulai dari 3 juli untuk memastikan surveilansnya jalan,” terangnya.

Namun menurutnya, dalam kasus cacar monyet ini, surveilansnya lebih mudah dibanding COVID-19. Hal ini disebabkan orang yang terinfeksi cacar monyet terlihat gejalanya dari adanya bintik atau lesi di tubuh, sehingga baru bisa dipastikan dapat menularkan ke orang lain setelah gejala ini muncul.

“Untuk surveilansnya lebih mudah dibandingkan COVID, jadi kalau monkeypox ini menular kalau sudah bergejala,” ucapnya.

“Kalau Coronavirus susahnya surveilansnya orang yang tidak bergejala kelihatan sehat sudah bisa menularkan COVID, kalau monkeypox ini orangnya harus bergejala dulu, ada bintik baru bisa menularkan,” tambahnya.

Menkes Budi menyatakan, tindakan surveilans dan kesiapan PCR untuk memeriksa cacar monyet sudah disiapkan dengan baik di Indonesia sehingga siap dalam menangani infection ini.

“Jadi untuk monkeypox ini surveilansnya jadi lebih mudah,” katanya.

sumber detikhealth


Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.