Jenis Susu dan Manfaatnya untuk Si Kecil

Desain-tanpa-judul-1.png

Susu adalah minuman yang memiliki banyak manfaat. Selain untuk perkembangan otak anak, minum susu bermanfaat sebagai salah satu sumber daya tahan tubuh. Selain itu susu juga membantu pembentukan tulang dan gigi anak agar sehat dan kuat. Ternyata, susu juga menyehatkan sistem pencernaan anak dan meningkatkan penyerapan kalsium. Serta susu juga bisa berfungsi sebagai penghilang stres dan penguat energi tubuh setelah anak beraktivitas

Kandungan Gizi pada Susu

Kasein. Kandungan zat ini di dalam susu sangat banyak yaitu sekitar 80%. Salah satu peran penting dari kasein adalah meningkatkan daya serap tubuh terhadap mineral seperti kalsium dan fosfor.

Lemak. Susu adalah salah satu sumber lemak jenuh yang sangat tinggi. Hal ini sangat wajar mengingat 70% kandungan di dalamnya terdiri dari senyawa asam lemak. Lemak ini adalah satu dari sekian banyak lemak alami kompleks yang terdiri dari sekitar 400 jenis asam lemak. Susu segar yang langsung diperah dari sapi sendiri memiliki kandungan lemak setidaknya sebesar 4 persen. Selain menjadi cadangan energi, lemak dalam susu juga sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir manusia.

Karbohidrat. Karbohidrat yang terdapat di dalam susu umumnya merupakan peralihan bentuk dari gula laktosa. Jadi ketika susu memasuki sistem pencernaan manusia, laktosa terpecah menjadi glukosa dan galaktosa. Keduanya kemudian terserap dalam sistem peredaran darah, di mana pada satu titik tertentu hati akan mengubah galaktosa menjadi glukosa. Pada beberapa orang, kekurangan enzim yang diperlukan untuk menghancurkan laktosa akan menyebabkan sebuah kondisi yang dinamakan intoleransi laktosa.

Vitamin dan mineral. Susu memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga proses pertumbuhan agar berjalan dengan baik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kalsium. Kalsium adalah nutrisi yang diperlukan untuk membentuk pertumbuhan tulang dan gigi. Satu gelas susu atau sekitar 240 ml, memiliki kandungan kalsium setara dengan 7 mangkok brokoli.

2. Vitamin B12. Vitamin yang berfungsi membantu proses pembentukan sel-sel darah merah ini juga terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di dalam susu. Satu cangkir susu bisa memenuhi 50% kebutuhan vitamin B12 harian yang diperlukan oleh tubuh. Dengan begitu kamu juga telah berperan menjaga fungsi sistem saraf pusat agar tetap berjalan dengan baik.

3. Vitamin A. Tidak hanya wortel, ternyata susu juga bisa menjadi sumber vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Setiap kamu meminum secangkir susu, kamu telah memenuhi 15% kebutuhan vitamin A harian yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal.

4. Riboflavin. Meski mungkin masih sedikit asing di telinga, zat yang juga dikenal sebagai vitamin B2 ini mampu mengubah asupan makanan menjadi energi. Meminum satu gelas susu sehari akan mencukupi sekitar 35% kebutuhan harian tubuhmu akan riboflavin.

5. Fosfor. Selain kalsium, fosfor juga sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Susu sendiri merupakan minuman yang kaya akan mineral ini.

Jenis Susu untuk Anak

1. Susu bubuk

Susu bubuk dibuat dengan cara menguapi susu cair sehingga kandungan airnya benar-benar hilang dan menjadi butiran bubuk. Berdasarkan Data Komposisi Pangan dari Kemenkes RI, dalam 100 miligram (mg) susu bubuk umumnya mengandung 513 kalori, 24,6 gr protein, dan 30 gr lemak. Ada juga kandungan karbohidrat sebanyak 36,2 gr dan mineral kalsium sekitar 904 mg.

2. Susu full cream

Susu full cream dikenal juga dengan nama susu whole milk atau susu fat milk karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi. Susu full cream untuk anak SD bisa hadir dalam bentuk bubuk maupun cair. Jenis susu ini mengandung setidaknya 3,25% lemak atau sekitar 8 gr lemak. Jadi, setidaknya sekitar 50% asupan kalori dari susu ini berasal dari lemak.

3. Susu evaporasi

Susu evaporasi dibuat dengan cara menghilangkan sekitar 60% air di dalam susu. Susu kemudian dilakukan penyeragaman kandungan, misalnya diperkaya dengan vitamin D dan vitamin A. Susu evaporasi biasanya tidak diberikan secara langsung seperti susu cair maupun susu bubuk yang dicairkan. Susu jenis ini umumnya digunakan sebagai pengganti krim, pelengkap makanan penutup, maupun pengganti susu kental manis. Akan tetapi, anak yang memiliki alergi dengan susu sapi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung susu evaporasi.

4. Susu UHT (ultra high temperature)

Susu UHT diproses dalam suhu yang sangat tinggi untuk mematikan berbagai mikroorganisme asing dalam susu dan memperpanjang umur simpan. Pemprosesan susu dengan suhu tinggi ini disebut dengan pasteurisasi. Pemanasan ini tidak hanya membunuh patogen, tetapi juga memperlambat pembusukan yang dipicu oleh bakteri lain. Proses pasteurisasi yaitu memanaskan susu sampai suhu 70-75 derajat Celcius selama 15 detik. Namun, dengan teknik terbaru prosesnya lebih cepat yaitu 150 derajat Celcius selama 5 detik. Pada suhu itu, semua kandungan berbahaya, termasuk spora dan enzim yang bisa merusak susu akan mati dalam proses pemanasan. Susu UHT biasanya disenangi kecil karena memiliki variasi rasa yang beragam.

5. Susu kambing

Susu kambing sering menjadi pilihan lain untuk diberikan pada anak SD. Akan tetapi, mengutip dari NHS, formula susu kambing tidak cocok diberikan untuk anak-anak yang memiliki alergi susu. Alasannya, formula yang terkandung di dalam susu kambing memiliki kandungan protein yang sangat mirip dengan susu sapi. Namun, manfaat susu kambing bisa dijadikan pilihan bila anak Anda merasa bosan dengan susu sapi yang itu-itu saja.

6. Susu kedelai

Susu kedelai biasanya digunakan sebagai alternatif untuk gejala anak alergi susu sapi atau kambing. Ini karena protein di dalam susu sapi yang dapat memicu reaksi alergi, tidak ada di dalam susu kedelai. Sesuai dengan namanya, susu kedelai merupakan jenis susu nabati karena diolah dari tanaman sehingga kandungan lemaknya tidak sebanyak susu sapi.

 

Cara Memilih Susu yang Tepat

1. Pastikan susu tidak mengandung gula tambahan

Dalam memilih susu anak, pastikan susu yang diberikan tidak mengandung gula tambahan. Penambahan gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami kelebihan berat badan. Konsumsi gula berlebih saat kanak-kanak juga akan meningkatkan risiko anak memiliki pola makan yang buruk saat dewasa.

2. Pertimbangkan susu organik

Susu organik dapat menjadi pilihan susu yang baik untuk anak. Susu organik diyakini lebih aman dan sehat karena diperoleh dari sapi perah yang tidak mendapatkan suntikan hormon pertumbuhan maupun obat-obat lainnya. Selain itu, sapi penghasil susu organik juga mengonsumsi rumput tanpa pestisida, sehingga susu yang dihasilkan bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.

3. Pilih susu dengan kandungan FOS dan GOS

Pastikan susu anak mengandung frukto-oligosakarida (FOS) dan galakto-oligosakarida (GOS). Kedua kandungan ini mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus, sehingga saluran cerna anak akan lebih sehat. Jika saluran cerna anak sehat, maka daya tahan tubuhnya juga akan lebih kuat.

4. Pastikan susu mengandung omega-3 dan omega-6

Selain mengandung FOS dan GOS, Anda perlu memiilih susu dengan kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6. Omega-3 baik untuk perkembangan kognitif dan perkembangan otak anak. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa tercukupinya kebutuhan omega-3 dapat membuat anak memiliki daya ingat dan konsentrasi yang lebih baik. Sedangkan omega-6 berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh anak.

5. Pilih yang mengandung zat besi

Kandungan zat besi dalam susu sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, pastikan susu yang Anda berikan kepada anak mengandung mineral ini.

Jika anak memiliki kondisi medis tertentu, misalnya alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa, lakukanlah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan pilihan susu dan makanan yang sesuai dengan kondisi anak.

Sumber : vivahealth.co.id

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.