Boston Brace: Teknologi Pendukung Tulang Belakang Penderita Scoliosis

artikel-2024-12-24T105523.315.png

Kondisi tulang belakang yang disebut skoliosis idiopatik remaja (AIS) atau skoliosis idiopatik remaja menyebabkan kelainan bentuk pada bidang koronal, sagital, dan aksial. AIS adalah jenis skoliosis yang terjadi pada anak-anak berusia antara 10 dan 18 tahun dan didefinisikan dengan puncak kelengkungan kurva scoliosis lebih dari 10 derajat. Karena penyebabnya tidak diketahui, disebut “idiopatik”. Kondisi ini menyebabkan tulang belakang melengkung berbentuk huruf “S” atau “C”, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Beberapa gejala skoliosis idiopatik remaja atau skoliosis idiopatik remaja termasuk nyeri punggung, ketidaksamaan bahu, dan ketidaksamaan lingkar pinggang. Dalam kasus yang parah, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan masalah lainnya.

Guidelines society for scoliosis menyarankan agar pasien dengan kurva kematangan tulang mencapai 25 hingga 40 tahun. diobati dengan brace untuk mencegah kurva terbentuk. Merawat skoliosis idiopatik remaja dengan brace adalah metode non-bedah. Selama prosedur, korset scoliosis dapat membantu meluruskan tulang belakang dan mencegah kelengkungan menjadi lebih parah. Brace biasanya digunakan 16 hingga 23 jam setiap hari, dan perawatan dapat berlangsung selama beberapa tahun.

Ada sejumlah brace yang dapat digunakan untuk skoliosis, termasuk brace Boston, brace Wilmington, dan brace Milwaukee. Jenis brace yang dipilih bergantung pada tingkat keparahan deformitas dan faktor-faktor lainnya. Penggunaan brace adalah cara utama untuk menangani kasus skoliosis pada tingkat moderat selama masa pertumbuhan. Selain itu, International Scientific Society on Orthopaedic and Rehabilitation Treatment of Scoliosis (SOSORT) telah menetapkan standar untuk pembuatan brace dan protokol perawatan standar. SOSORT juga menetapkan standar untuk dokter dan ortotis yang bekerja dengan pasien dengan scoliosis.

Pedoman SOSORT tentang manajemen brace scoliosis berguna untuk memastikan bahwa pasien dengan skoliosis dirawat oleh dokter dan ortotis yang berpengalaman. Jika digunakan sesuai dengan pedoman yang ada, brace dapat terbukti efektif dalam mengurangi kebutuhan operasi pada pasien dengan deformitas dan mengurangi efek estetika dari deformitas tersebut. Sangat disarankan agar latihan juga digunakan sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan brace; namun, ini harus dilakukan bersamaan dengan fisioterapi.

Jenis Boston Brace adalah yang paling umum digunakan dalam pengobatan skoliosis di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Pada tahun 1972, dokter ortopedi John Hall dan ortotis William Miller di Boston Children’s Hospital mengembangkan Boston Brace untuk merawat pasien dengan scoliosis dengan kurva lumbal. Brace ini berkembang dengan baik untuk menangani kurva thoracic dan thoracolumbar dengan menambah extension axillary plastik.

Boston brace memiliki bukaan posterior dan terbuat dari plastik rigid yang simetris. Memberikan tekanan atau koreksi pasif pada area lumbal dengan padding di area apical Pada sisi yang berlawanan ditempatkan thoracic pad. Pada posisi sejajar dengan thoracic pad, ada window atau opening area yang berfungsi sebagai area ventilasi dan mengakomodir pergeseran tekanan dari thoracic pad. Ini juga meningkatkan kenyamanan. Boston brace awalnya dirancang untuk mengurangi lordosis lumbar dengan harapan dapat memperbaiki kurva skoliosis. Namun, seiring perkembangan, brace sekarang diposisikan 15 derajat lordosis pada lumbar untuk mengurangi risiko hipokifosis.

Boston brace efektif untuk pasien dengan scoliosis dengan apex atau puncak kurva di bawah thorakal 8. Rata-rata keberhasilan penggunaan adalah kurang lebih 70%. Berbagai profesional medis dan profesional kesehatan yang terlibat harus menilai penggunaan Boston Brace. Dalam kunjungan pertama, pemeriksaan sinar-X dengan brace dilakukan untuk melakukan evaluasi. Kunjungan berikutnya harus membandingkan sinar-X terbaru dengan kondisi awal. Pemeriksaan brace untuk penderita skoliosis memerlukan kemampuan tim yang terdiri dari dokter, ortotis, dan fisioterapis.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.