Radang Tenggorokan atau Faringitis? Inilah Cara Membedakannya!

artikel-2024-09-06T132934.957.png

Infeksi atau peradangan di area tenggorokan disebut faringitis. Mulut dan hidung terhubung ke paru-paru melalui tenggorokan. Faringitis adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang mencakup infeksi pada tenggorokan, hidung, dan paru-paru yang gejalanya tidak berlangsung lebih dari empat belas hari. Faringitis biasanya meningkat pada musim dingin atau musim hujan. Penyakit ini dapat menular melalui sekret pernapasan dan memerlukan waktu inkubasi antara dua hingga lima hari. Infeksi paling umum terjadi selama fase akut. Kontak langsung dengan penderita, paparan terhadap polusi dan asap rokok, dan riwayat alergi terhadap debu, bulu binatang, dan suhu dingin adalah beberapa risiko terkena faringitis.

Selain itu, memiliki riwayat sinusitis dan sering berada di tempat yang kering juga dapat menyebabkan faringitis. Virus biasanya menyebabkan faringitis akut, yang memiliki gejala yang mirip dengan flu. Sebagai wabah epidemi, penyakit ini sering muncul dengan gejala seperti hidung tersumbat, demam ringan, batuk, perubahan suara, sakit kepala, dan nyeri otot. Sebaliknya, faringitis bakterial biasanya ditandai dengan demam tinggi yang tiba-tiba disertai dengan menggigil, nyeri saat menelan yang parah, dan kesulitan menelan. Selain itu, gejala virus yang umum jarang muncul. Fasingitis biasanya bersifat self-limiting, atau dapat sembuh sendiri.

Namun, komplikasi mungkin sudah ada jika gejala bertahan lebih dari satu minggu dan disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau ruam kulit. Demam rematik (yang menunjukkan peradangan pada sendi dan kerusakan katup jantung) dan peradangan ginjal (seperti glomerulonephritis akibat infeksi streptokokus) adalah beberapa komplikasi faringitis yang dapat terjadi. Mungkin untuk mencegah faringitis dengan menghindari penyebab dan pemicunya. Menjalani gaya hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah hal-hal terjadi. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan, batuk atau bersin, dan menggunakan toilet adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan setiap hari.

Selain itu, sangat penting untuk menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor; batuk, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan; tidak berbagi makanan atau minuman dengan orang yang menderita faringitis; dan menghindari merokok dan asap rokok.

 

Diagnosis dan Pemeriksaan Faringitis

  • Untuk mendiagnosis suatu penyakit, proses dimulai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dan anamnesis dapat menunjukkan berbagai gejala, seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan limfadenitis, serta kadang-kadang mual, kelelahan, kemerahan pada kulit (ruam), dan nyeri perut. Selain itu, kemerahan pada dinding saluran pernapasan dan demam yang mungkin lebih tinggi dari 38,5°C dapat ditemukan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, rasa sakit saat menelan, batuk, dan suara serak ketika peradangan mencapai pita suara
  • Pemeriksaan THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) dilakukan untuk mengevaluasi kondisi tenggorokan, terutama untuk menemukan kemerahan atau pembengkakan pada faring. Ini penting untuk memastikan apakah seseorang menderita faringitis atau tidak.
  • Kultur swab adalah pemeriksaan standar untuk memastikan gejala klinis dan diagnosis infeksi bakteri GAS. Mereka memiliki sensitivitas 90-95 dan spesifisitas 97-100.lam mengidentifikasi bakteri GAS, memastikan bahwa pemeriksaan kultur dilakukan sesuai prosedur.
  • Pengujian Deteksi Antigen Cepat (RADT) memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar satu hari atau lebih, untuk memperoleh hasil. Metode ini menggunakan alat dipstick yang mengambil sampel dari eksudat atau sekret di tonsil atau orofaring bagian belakang untuk mengidentifikasi antigen dari virus atau bakteri di tenggorokan.
  • Titer antistreptolysin O adalah pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang mungkin mengalami komplikasi supuratif yang disebabkan oleh infeksi streptococcus grup A.
  • Skoring McIsaac adalah metode sederhana untuk mendiagnosis faringitis yang disebabkan oleh streptococcus grup A. Ini memeriksa beberapa gejala dan tanda klinis, seperti suhu tubuh di atas 38° Celcius, pembengkakan atau eksudat pada tonsil, pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian depan, dan batuk. Selain itu, skoring ini menambahkan nilai tambahan untuk kelompok usia pasien.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.