Mengenal Abses Sinus Preaurikuler Sinistra

Abcess adalah kumpulan nanah yang menyakitkan yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses preaurikular adalah komplikasi dari kelainan bawaan yang disebut sinus preaurikular. Sinus preaurikular, juga disebut fistula preaurikular, adalah kelainan jinak pada jaringan lunak di area depan daun telinga, tepatnya di margin anterior heliks. Kondisi ini biasanya terjadi di satu sisi (unilateral), tetapi jika terjadi di kedua sisi, biasanya disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan secara tidak lengkap dari autosom dominan. Proses penggabungan tuberkel pertama dan kedua arkus brankial gagal, yang menyebabkan kelainan ini.
Sebagian besar sinus preaurikular tidak membutuhkan pengobatan dan tidak menunjukkan gejala. Namun, jika terjadi infeksi, pengobatan yang tepat harus diberikan segera. Karena kelainan ini seringkali tidak menunjukkan gejala, pasien mungkin tidak mengetahui bahwa mereka menderita kelainan hingga terjadi obstruksi dan infeksi. Infeksi yang tidak diobati dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan abses atau keluarnya nanah. Jika dibiarkan, ini dapat berkembang menjadi sepsis atau infeksi kronis.
Penyebab Abses Sinus Preaurikuler Sinistra
Pada minggu keenam kehamilan, daun telinga mulai terbentuk. Sinus preaurikular, lubang atau celah di depan daun telinga, dapat disebabkan oleh faktor genetik yang menyebabkan perkembangan telinga luar tidak sempurna. Kecuali sinus preaurikular terinfeksi, biasanya tidak menunjukkan gejala. Sel epitel, yang memiliki kemampuan untuk membentuk kista, melapisi sinus preaurikular. Kista ini dapat menginfeksi dan menyebabkan abses preaurikular.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah penyebab paling umum dari infeksi ini, diikuti oleh Streptococcus, Proteus, dan Peptococcus. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri, iritasi, pembengkakan, dan cairan di area preaurikular. Pada akhirnya, celah dapat tersumbat, menyebabkan nanah menumpuk dan terbentuk abses. Selain itu, selama masa kehamilan, saraf di dalam telinga dan alat pendengaran berkembang bersamaan dengan telinga luar. Karena itu, kelainan pada telinga dalam, seperti ketulian, dapat disertai dengan kelainan pada telinga luar.
Faktor Risiko Abses Sinus Preaurikuler Sinistra
- Berbagai kelainan bentuk tengkorak dan wajah dapat ditemukan dalam keluarga yang memiliki sinus preaurikular. Sindrom brankiootorenal, sindrom Beckwith-Wiedemann, disostosis mandibulofasial, displasia okuloaurikulovertebra, dan kelainan kromosom lainnya adalah beberapa contoh kelainan ini.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi propiltiourasil (PTU), yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme, selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kelainan bawaan pada sistem saluran kemih pada janin, seperti kista ginjal atau pembesaran ginjal.
- Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam frekuensi sinus preaurikular antara pria dan wanita. Namun, wanita lebih cenderung mengalami abses preaurikular, yang mungkin terkait dengan penggunaan kosmetik dan makeup yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Gejala-gejala
Gejala yang umum termasuk:
- Pembengkakan di depan telinga
- Sakit telinga yang kembali
- Keluarnya cairan dari lubang depan telinga
- Gatal pada telinga
- Kemerahan di telinga
- Rasa nyeri di kepala
- Demam
Infeksi sinus preaurikular cenderung lebih sering terjadi setelah terinfeksi. Ini karena sisa bakteri yang ada di lubang dan kemungkinan infeksi yang lebih besar. Karena mayoritas orang di seluruh dunia lebih banyak menggunakan tangan kanan, absesi sering terjadi pada telinga sebelah kanan.
Diagnosis
Sebagian besar, diagnosis absces preaurikular tergantung pada tanda-tanda dan gejala yang muncul. Pada kasus yang berulang, pemeriksaan laboratorium seperti kultur bakteri dan uji sensitivitas antibiotik biasanya dilakukan. Kecuali jika ada abses atau sinus di tempat yang tidak biasa atau jika ada kecurigaan kelainan lain, pemeriksaan radiologi biasanya tidak diperlukan. Mereka yang memiliki abses atau sinus preaurikular mungkin memiliki masalah bawaan lainnya, seperti masalah pendengaran atau masalah ginjal. Karena itu, mereka harus menjalani pemeriksaan tambahan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah bawaan lainnya. Diagnosis abces preaurikular sering salah karena jerawat, infeksi folikel rambut, infeksi lain seperti tuberkulosis, atau kondisi bawaan seperti kista dermoid atau kista sebasea.
Pencegahan
Kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah adalah pembentukan sinus preaurikular. Namun, dengan menjaga area tersebut bersih, infeksi yang dapat menyebabkan abses preaurikular dapat dihindari. Menurut beberapa penelitian, pengangkatan sinus preaurikular yang tidak menunjukkan gejala dapat dilakukan untuk menghindari infeksi dan abses di masa depan. Prosedur ini memerlukan pembiusan umum dan dilakukan oleh dokter bedah THT atau kepala dan leher yang berpengalaman.
Sumber: Kemenkes