Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 tahun 2023 tentang Bangunan Gedung Cerdas
Definisi
- Bangunan Pintar atau Bangunan Gedung Cerdas yang selanjutnya disebut BGC adalah Bangunan Gedung Hijau yang menerapkan sistem manajemen bangunan pintar yang responsif terhadap konteks kawasan, lingkungan kearifan lokal, dan kebutuhan pengguna yang memenuhi standar teknis Bangunan Gedung dan sistem keamanan dengan menggunakan teknologi tinggi yang terintegrasi dan bekerja secara otomatis sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, fungsi, dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraannya
- Sistem Manajemen Bangunan Pintar yang selanjutnya disebut Sistem Manajemen Bangunan Gedung (building management system) pada BGC adalah sistem automasi yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan secara terintegrasi sistem mekanikal, elektrikal, dan/atau teknologi BGC.
- Bangunan Gedung Hijau yang selanjutnya disingkat BGH adalah Bangunan Gedung yang memenuhi standar teknis Bangunan Gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip BGH sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraannya.
Prinsib Bangunan Gedung Cerdas
Bekerja secara otomatis
BGC menggunakan sistem automasi untuk memantau dan mengendalikan berbagai elemen dalam Bangunan Gedung agar beroperasi secara optimal, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna.
Saling terhubung dan terintegrasi
BGC melibatkan penggunaan teknologi tinggi yang saling terhubung dan terintegrasi antar-elemen di dalam Bangunan Gedung, antara Bangunan Gedung dengan kawasan dan kota, melalui suatu jaringan komunikasi data.
Penerapan manajemen energi terpadu
BGC melibatkan penggunaan sistem manajemen energi yang terintegrasi untuk mengoptimalkan penggunaan energi, dengan cara mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu dan mengidentifikasi peluang penghematan. Termasuk di dalamnya berupa pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Perlindungan dari ancaman siber
BGC dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat melindungi BGC dari ancaman siber (peretasan) baik dalam bentuk serangan melalui jaringan maupun melalui perangkat.
Penggunaan analitik data dan pembelajaran mesin (machine learning)
BGC menggunakan analitik data dan teknik pembelajaran mesin untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh berbagai elemen Bangunan Gedung untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan yang tepat, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja operasionalnya.
Berorientasi kepada kepuasan pengguna
BGC mengutamakan pemenuhan kebutuhan pengguna dalam aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, dan keamanan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup pengguna. Pemenuhan kebutuhan pengguna tersebut dapat dicapai melalui pengaturan lingkungan binaan di dalam dan sekitar Bangunan Gedung yang meliputi lingkungan termal dan visual, penyediaan air minum, pengelolaan sampah dan air limbah, serta keamanan fisik pengguna, dengan bantuan teknologi cerdas.
Bersifat fleksibel
Kesiapan BGC di masa depan melibatkan pertimbangan skalabilitas dan fleksibilitas. Infrastruktur harus mengakomodasi kemajuan teknologi dan kebutuhan pengguna yang berkembang.
Pemantauan berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dan pemeliharaan berkala harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi masalah, mengoptimalkan kinerja, dan memperpanjang umur sistem BGC. SOP pemantauan dan pemeliharaan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Bersifat inklusif
BGC harus melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk Pemilik, Pengelola, dan Pengguna Bangunan Gedung. Edukasi dan peningkatan kesadaran pengguna diperlukan untuk mendorong upaya kolaboratif dalam implementasi BGC
untuk Bangunan Gedung RS Kelas A dan B
Rumah Sakit dikategorikan sebagai kelas 9A dengan kualifikasi
- Sistem Alarm Kebencanaan dan Pemberitahuan Massal
- Sistem Pengawasan (D)
- Sistem Kontrol Akses (D)
- Sistem Distribusi Video dan papan digital (D)
- Sistem Audio Visual (S)
- Sistem Jaringan Akses dan antena terdistribusi (D6)
- Sistem Kelistrikan
- Sistem Pencahayaan
- Sistem Pengondisian Udara (W1)
- Sistem Ventilasi (W6)
- Sistem Penyediaan Air Minum(D)
- Sistem Pengelolaan Air Limbah (D)
- Ssistem Pengelolaan Sampah (D)
- Sistem Transportasi Dalam Gedung (W8)
- Sistem Parkir (D6)
- Sistem Pengelolaan Utilitas (D6)
SISTEM MANAJEMEN BANGUNAN GEDUNG (BUILDING MANAGEMENT SYSTEM) PADA BGC
Sistem Manajemen Bangunan Gedung atau Building Management System (BMS) pada BGC dapat memberikan data terkait peralatan ataukomponen tertentu dalam sistem Bangunan Gedung sertamemberikan alarm jika terjadi masalah atau gangguan. BMSumumnya disediakan oleh penyedia jasa sistem automasi Bangunan Gedung, dan dapat diakses melalui stasiun-kerja atau perangkatnirkabel dan juga akses internet.
Sistem Alarm Kebencanaan dan Pemberitahuan Massal
Sistem alarm kebencanaan merupakan sistem keselamatan utama untuk setiap Bangunan Gedung. Sistem ini dapat mengurangi kemungkinan cedera atau kehilangan nyawa dan membatasi kerusakan akibat bencana seperti kebakaran, gempa bumi, atau bencana lainnya.
Sistem pemberitahuan massal digunakan untuk memberikan informasi dan instruksi secara langsung kepada penghuni pada kondisi darurat. Sistem ini dapat menggunakan berbagai teknologi seperti pengeras suara, papan tanda digital, peringatan pada tampilan komputer, pesan teks SMS, siaran radio, TV kabel,ponsel, lampu strobo, dan paging.
Sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan massal harus dapat terhubung dengan jaringan kawasan dan sistem kota cerdas
Sistem Kamera Pengawas
Sistem kamera pengawas juga dikenal sebagai sistem closed-circuit television systems (CCTV), merupakan salah satu bagian dari sistem keamanan dan keselamatan suatu Bangunan Gedung. Sistem keamanan dan keselamatan yang terintegrasi juga melibatkan elemen BGC lainnya seperti sistem kontrol akses dan deteksi gangguan (intrusion).
Sistem Kontrol Akses
Sistem kontrol akses merupakan salah satu pendukung pada sistem keamanan untuk mengontrol dan membatasi pengguna Bangunan Gedung yang keluar/masuk ke area tertentu melalui pintu khusus yang terkontrol. Termasuk di dalamnya yaitu sistem penghitungan orang untuk menghitung jumlah orang yang masuk atau keluar dari suatu ruang atau Bangunan Gedung. Sistem penghitung orang dapat dimanfaatkan untuk manajemen pengunjung atau menghitung jumlah orang yang evakuasi ketika dalam keadaan darurat.
Sistem Distribusi Video dan Papan Informasi Digital
Sistem distribusi video dan papan informasi digital merupakan teknologi yang digunakan untuk merekam, mengedit, dan memutar video. Sistem ini digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengawasan keamanan, produksi film dan televisi, serta konferensi video. Internet Protocol Television (IPTV) merupakan teknologi yang memungkinkan penyiaran televisi melalui jaringan internet, serta dapat menyediakan saluran televisi langsung atau konten on-demand melalui koneksi internet. Pada Bangunan Gedung komersial, distribusi video ditempatkan di area umum seperti pintu masuk, kafetaria, ruang pertemuan, lif, ruang kelas, dan lain sebagainya.
Papan informasi digital merupakan teknologi yang digunakan untuk menampilkan konten multimedia pada layar digital seperti monitor atau layar LED. Selain digunakan untuk pemasaran dan promosi di tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan atau perkantoran, teknologi ini juga merupakan sistem komunikasi yang efektif, langsung, dan dinamis, sekaligus sebagai sarana informasi, hiburan, pengiklanan yang dapat meningkatkan pengalaman menyeluruh pengguna Bangunan Gedung. Salah satu penggunaan teknologi ini yaitu untuk keselamatan, di mana sistem papan informasi menambah alarm kebakaran dan membangun sistem otomatisasi.
Sistem Audio Visual
Sistem audio visual mencakup sejumlah peralatan, standar teknis, dan teknologi yang dapat berkembang dengan cepat. Sistem audio visual dapat diterapkan pada seluruh area Bangunan Gedung, namun sebagian dirancang untuk kebutuhan khusus untuk ruangan tertentu seperti auditorium, ruang rapat, ruang kelas, dan lainnya.
Sistem Jaringan Akses Kabel dan Antena Terdistribusi
Sistem jaringan akses kabel merupakan sistem jaringan yang memberikan layanan telekomunikasi ke pelanggan berupa TV kabel, telepon rumah, dan akses internet menggunakan akses kabel fiber optik. Sistem jaringan akses kabel harus stabil dan menjamin kualitas layanan yang baik.
Antena terdistribusi merupakan sistem yang digunakan untuk meningkatkan cakupan sinyal seluler di dalam Bangunan Gedung. Sistem ini terdiri dari beberapa antena kecil yang ditempatkan di seluruh Bangunan Gedung dan terhubung ke pusat distribusi. Antena terdistribusi digunakan untuk meningkatkan kualitas sinyal seluler, Wi-Fi, komunikasi publik, sistem identifikasi frekuensi radio/Radio Frequency Identification (RFID), paging, dan perangkat nirkabel lainnya.
Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan mencakup sistem manajemen daya listrik yang dirancang untuk mengelola, mengawasi, dan mengoptimalkan penggunaan energi listrik di dalam Bangunan Gedung secara efisien. Sistem ini dapat mengelola permintaan (demand response) yang mengatur konsumsi listrik berdasarkan ketersediaan pasokan dan harga listrik.
Sistem manajemen daya listrik memantau sistem distribusi listrik, memberikan data konsumsi listrik secara keseluruhan dan secara spesifik, kualitas daya listrik, serta alarm peristiwa (event alarm). Sistem ini mengurangi konsumsi dan biaya listrik dengan mengurangi beban daya berdasarkan ambang batas yang ditentukan.
Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada BGC memanfaatkan teknologi dan automasi dalam mengoptimalkan pencahayaan pada Bangunan Gedung untuk kenyamanan, efisiensi energi, dan produktivitas penghuni. Sistem pencahayaan pada BGC mencegah pemakaian lampu yang tidak terkontrol dan menyebabkan pemborosan energi pada Bangunan Gedung.
Sistem Pengondisian Udara
Sistem pengondisian udara menjaga kondisi udara di dalam Bangunan Gedung dengan mengendalikan suhu udara, kelembapan udara, dan aliran udara untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, efisien, dan optimal bagi pengguna. Sistem pengondisian udara juga berperan dalam mengelola sebagian besar penggunaan energi pada Bangunan Gedung dan mengendalikan asap ketika terjadi kebakaran.
Sistem pengondisian udara dilengkapi dengan teknologi yang terintegrasi dan bekerja secara otomatis untuk mengoptimalkan kinerjanya. Sistem ini harus mampu merespons berbagai kondisi di luar dan di dalam Bangunan Gedung, seperti cuaca, waktu operasional, tingkat penghunian, dan fungsi ruang untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna dan memaksimalkan efisiensi penggunaan energi.
Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi pada BGC merupakan teknologi cerdas yang dirancang untuk memastikan sirkulasi udara dalam ruangan lebih sehat dan nyaman sesuai dengan kebutuhan penghuni dan operasi Bangunan Gedung, dengan tetap mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan energi. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan menjaga keseimbangan sirkulasi udara sehingga dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas penghuni.
Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem penyediaan air minum pada BGC merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk menyediakan dan mengontrol penggunaan air di dalam Bangunan Gedung secara cerdas dan efisien. Sistem ini menggunakan teknologi yang terintegrasi untuk memantau, mengatur, dan mengoptimalkan penggunaan air dengan mudah dan akurat.
Target penggunaan sistem penyediaan air minum cerdas meliputi:
- Efisiensi penggunaan air
- Efisiensi biaya operasional
- Menjamin kualitas air minum sesuai standar baku mutu.
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Sistem pengelolaan air limbah pada BGC merupakan sistem yang dapat memantau pengelolaan air limbah secara waktu-nyata dan daring. Jika Bangunan Gedung terletak di area layanan air limbah kota, maka sistem pemantauan air limbah secara otomatis diterapkan mulai dari plambing air limbah sampai ke unit pengumpulan. Jika Bangunan Gedung memiliki IPAL, maka sistem pemantauan air limbah secara otomatis diterapkan mulai dari plambing air limbah sampai unit pengolahan.
Sistem Pengelolaan Sampah
Sistem pengelolaan sampah pada BGC merupakan sistem yang dapat mengatur penanganan sampah secara otomatis. Sistem dilengkapi dengan sensor level yang mampu mendeteksi tingkat pengisian wadah sampah (bin) apabila sudah penuh dan menginformasikan untuk segera diangkut.
Strategi sistem pengelolaan sampah pada BGC sebagai berikut:
- Pewadahan sampah sesuai jenis sampah dan pengumpulan sampah berdasarkan sampah terpilah berbasis IoT,
- Efisiensi rute pengumpulan sampah dalam Bangunan Gedung menuju TPS 3R, dan
- Edukasi terhadap operator, penghuni, dan pengunjungBangunan Gedung tentang pengelolaan sampah 3R.
Target penerapan sistem pengelolaan sampah pada BGC sebagaiberikut:
- Pemilahan sampah dari sumbernya,
- Efisiensi pengumpulan dan pengangkutan sampah, dan
- Pencegahan pencemaran lingkungan sekitar.
Sistem Transportasi dalam Gedung
Sistem transportasi dalam gedung terdiri dari lif, eskalator, dan travelator. Sistem lif, eskalator, dan travelator cerdas dapat memantau kinerja, memprediksi waktu pemeliharaan, peningkatan keamanan, dan menganalisis perilaku pengguna untuk efisiensi energi. Khusus lif cerdas, terdapat fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan dan memantau dari jarak jauh.
Sistem Parkir
Sistem parkir merupakan sistem yang menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memudahkan pengguna mencari tempat parkir yang tersedia. Sistem ini dapat memberikan informasi secara waktu-nyata tentang ketersediaan tempat parkir, memandu pengguna menuju tempat parkir yang kosong, dan melakukan reservasi tempat parkir secara daring.
Sistem parkir cerdas merupakan sistem yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengelola ruang parkir secara otomatis. Dengan menggunakan sensor dan perangkat lunak yang terhubung ke internet, sistem parkir cerdas dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem parkir serta memberikan kenyamanan bagi pengguna kendaraan.
Sistem Pengelolaan Utilitas
Sistem pengelolaan utilitas merupakan sistem terpadu dari BGC yang menggabungkan beberapa fungsi manajemen operasional fasilitas dan sistem teknologi (Gambar I.33). Sistem ini berupa konfigurasi berbasis server yang dikombinasikan dengan stasiun- kerja, yang dapat dilengkapi dengan perangkat nirkabel. Sistem pengelolaan utilitas fokus pada proses bisnis pengelolaan fasilitas dan aset, dan membantu mengelola pesanan layanan, inventaris, pengadaan, dan aset.
Sistem pengelolaan utilitas terdiri dari serangkaian modul perangkat lunak yang memungkinkan Pemilik atau manajer fasilitas memilih modul berdasarkan kebutuhan manajemen operasional dan fasilitas. Modul-modul tersebut mencakup pengelolaan pesanan layanan, inventaris, pengadaan, dan aset. Akses ke beberapa atau banyak sistem pengelolaan utilitas juga dapat dicapai melalui akses internet.
Instrumen Penilaian Bangunan Gedung Rumah Sakit
Daftar Pembuktian Dokumen
logo BCG
Plakat Gedung CERDAS