web-persi-5.png

Alhamdulillah, RSI Aisyiyah Malang mendapat penghargaan sebagai Rumah Sakit Berkomitmen Memberikan Pelayanan Pasien Covid-19, seperti yang disampaikan Humas RSI Aisyiyah Malang, Rianah, SE.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur RSI Aisyiyah Malang, dr. Muhammad Mansur, M.Kes. saat menghadiri Rakerwil MPKU ke 39 di Sidoarjo, Jumat lalu (29/07)

Penghargaan sebagai Rumah Sakit Berkomitmen Memberikan Pelayanan Pasien Covid-19 menjadi salah satu bentuk apresiasi yang diberikan atas pelayanan yang diberikan oleh RSI Aisyiyah Malang.

RSI Aisyiyah Malang dipilih menjadi salah satu rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Malang. Melalui kepercayaan dan penghargaan yang diberikan, RSI Aisyiyah Malang berkomitmen untuk terus berusaha dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi RSI Aisyiyah Malang untuk menjadi lebih baik dengan terus meningkatkan pelayanan. (humas)

 


web-persi-4.png

Malang (Humas dan Kemitraan) – Sejak badan kesehatan dunia atau yang lebih dikenal World Health Organization menemukan 10 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak-anak di Inggris Raya tanggal 5 April 2022, kasus hepatitis akut menjadi perhatian semua negara di belahan dunia. Tidak terkecuali Indonesia, tepatnya tanggal 22 Mei 2022 ditemukan kasus hepatitis akut pada 3 anak Indonesia dan 2 anak di Singapura. Mengutip dari Kompas.com per tanggal 6 Juni 2022 ditemukan 25 kasus di Indonesia.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M. Sc, SpA atau yang kerap disapa dokter Nana memaparkan bahwa penyakit ini merupakan acute hepatitis of unknown aetiology artinya merupakan penyakit jenis hepatitis yang belum diketahui etiologinya.
“Sampai saat ini lembaga penelitian di seluruh dunia masih melakukan identifikasi dan penelitian, apa sebenarnya penyebab penyakit ini. Inilah mengapa masih disebut dengan acute hepatitis of unknown aetiology,” ujar dokter Nana.
Hepatitis sendiri merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. Kondisi tersebut dapat menyebabkan malfungsi pada hati. Hal ini ditandai dengan kulit dan sekitar mata yang berwarna kuning ikterik atau jaundice. Kondisi tersebut diperparah dengan meningkatnya serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). SGOT ialah enzim yang biasanya ditemukan pada organ hati (liver), jantung, ginjal, hingga otak. Sedangkan SGPT ialah enzim yang paling banyak dijumpai dalam liver. Biasanya kondisinya meningkat lebih dari 500 mikro per liter. Sedangkan pada kondisi normal SGPT kisaran 5-40 mikro per liter, dan SGOT normalnya kisaran 7-56 per liter.
“Saya mau bilang kenapa kita melakukan pemeriksaan SGOT dan SGPT. Yang OT dulu ya, enzim yang ada di parentim hati. Sebetulnya tidak hanya di hati saja, ada juga di otot, ginjal kemudian kalau SGPT itu ada di sel hati. Jadi kalau ada kelainan fungsi, maka dia akan muncul ke pembuluh darah. Masuk ke darah dengan kadar yang sangat tinggi ketika diperiksa di lab. Maka ketika kita cek SGPT nya di LAB, akan terdiagnosis kadarnya tinggi berarti dia ada kelainan di hati. Nah pada acute hepatitis of unknown aetiology kadarnya tinggi sekali, di darah itu lebih dari 500 mikro per liter. Nah kalau sudah seperti ini pasti sudah kuning semua, jadi bisa fatal,” imbuh dokter Nana.
Lantas apa perbedaannya dengan hepatitis tipe A, B, C, D, dan E. Dalam hasil pemeriksaan laboratorium, pada kasus acute hepatitis of unknown aetiology tidak ditemukan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E.
“Nah bedanya apa dengan hepatitis tipe A B, C, D, dan E. Hepatitis A kita tau bahwa seromarkernya pasti positif untuk IGM anti HV, kemudian hepatitis B seromarkernya juga postif untuk HBE, HBC, HBsAG, HBSAGnya sendri akan postif. Nah pada acute hepatitis of unknown aetiology semuanya itu negatif jadi tidak ada yang postif,” ujar dokter Nana.
“Kalau anak kita tiba-tiba kulitnya berwarna kuning dan sekitar matanya juga demikian, segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan pertama. Jangan menunggu dua hari atau tiga hari lagi. Khawatirnya terjadi yang tidak diinginkan,” imbuh dokter Nana.

Lebih lanjut lagi menurut dokter Nana bukan hanya hepatitis tipe A, B, C, D, dan E dan non ABCD namun juga ada toksoplasma, rubela. Semuanya harus dieliminasi baru bisa diduga bahwa itu merupakan acute hepatitis of unknown aetiology.
“Jadi sejujurnya tidak mudah untuk mendiagnosis penyakit ini. Karena rumah sakit di Indonesia belum semuanya memiliki laboratorium yang lengkap. Dan kemungkinan pemeriksaannya juga mahal. Tentu ini merupakan keterbatasan kita,” keluh dokter Nana.
Usia yang kemungkinan dapat terinfeksi virus ini mulai usia 1 bulan hingga 16 tahun. Sedangkan untuk penularannya hingga berita ini diturunkan sementara penularannya melalui fekal oral. Jadi berhubungan dengan mulut dan tinja.
“Apapun yang masuk ke mulut seperti makanan, minuman, alat makan, dan air liur atau droplet itu dapat memberi kesempatan virus ini untuk berpindah dari satu korban ke korban lain. Kemudian juga yang perlu diperhatikan ialah cara kita mengelola tinja. Bagi ibu-ibu jangan membuang diapers bayinya sembarangan. Karena ini akan menyebabkan salah satu sumber inveksi acute hepatitis of unknown aetiology,” imbuh dokter Nana.
Untuk pencegahan, dokter Nana menghimbau agar tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan dengan benar, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Selain PHBS pola makanan juga harus dijaga. Hindari makanan yang setengah matang.
“Saya ingin mengingatkan kepada semua untuk menjaga PHBS, jangan makan makanan yang setengah matang, atau bahkan mentah. Kan banyak saat ini remaja-remaja yang hobi makan makanan yang demikian. Nah ini ditahan dahulu. Terus saya juga ingin bilang bahwa kepada orangtua ketika anaknya yang muntah-muntah, sakit perut, dan mengalami perubahan warna pada kencing, kulit, dan mata maka sebelum parah segera dilarikan ke rumah sakit,”
Selanjutnya dokter Nana menyampaikan bahwa RS UMM siap menerima pasien dengan ciri-ciri di atas. Sarana prasarana, fasilitas, ruangan isolasi khusus bagi anak dan bayi yang suspek sudah disiapkan dengan baik. Selain itu RS UMM juga memiliki lima dokter spesialis anak yang berpengalaman, perawat yang terlatih dan berpengalaman, dan ahli gizi. Perlu diketahui juga bahwa ahli gizi di RS UMM dapat melakukan planing diet atau menu khusus untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi hati. Karena ketika pasien yang terkena virus ini menu makanannya khusus.
“RS UMM sudah siap ya dari sarana prasarana, tenaga medis, hingga protokol kewaspadaan, dan protokol menangani pasien kita sudah siap semuanya,” imbuh dokter Nana. (Sol)

web-PERSI-2.png

Batu Ginjal adalah suatu kondisi terbentuknya material keras yang menyerupai batu di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.

Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya, diantaranya batu kalsium, batu struvite, batu uric acid, dan batu cystine. Kasus batu ginjal langka lainnya juga dapat terjadi. Mengetahui jenis batu ginjal yang anda alami dapat membantu anda mengerti apa yang menyebabkan batu ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami batu ginjal.

Gejala-gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita, sebagai berikut:

  • Jika batu ginjal yang terdapat dalam ginjal masih berukuran kecil, biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri apapun
  • Menyebabkan nyeri di perut bawah jika batu terdapat di dalam kandung kemih
  • Jika batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis biasanya menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat)
  • Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dab paha sebelah dalam
  • Mual dan muntah
  • Perut menggelembung
  • Demam
  • Menggigil
  • Terdapat darah di dalam air kemih
  • Nyeri pinggang, perut bagian bawah dan selangkangan

Faktor penyebab batu ginjal seperti di bawah ini:

  • Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat
  • Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan sedikit
  • Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih
  • Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat
  • Kelebihan vitamin D, kadar asam urat, atau terlalu banyak mengonsumsi kalsium yang sepenuhnya tidak larut

Pengobatan penyakit batu ginjal dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran batu ginjalnya. Jika batu ginjal masih tergolong kecil atau sedang, serta masih dapat melewati saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi. Minum air putih saja sesuai takaran yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan secara terus-menerus, diharapkan batu ginjal dapat terdorong keluar dengan sendirinya. Pada penderita batu ginjal biasanya akan diberikan obat pereda rasa sakit. Operasi akan dilakukan jika batu berukuran lebih besar sehingga menyumbat saluran kemih pasien. Apabila tidak segera ditangani, dikhawatirkan kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah seperti pendarahan atau bahkan kerusakan ginjal.

Penyakit batu ginjal bisa dicegah dengan membiasakan diri menerapkan pola hidup sehat, yaitu dengan cara:

  • Minum cukup air putih setiap hari
  • Membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti oksalat, kalsium, dan protein
  • Kurangi makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, the, cokelat dan produk kedelai
  • Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Biasanya langkah ini dianjurkan untuk mencegah kambuh bagi mereka yang sebelumnuya pernah menderita batu ginjal

sumber : RSUD. Caruban


web-PERSI-1.png

MELANJUTKAN kegiatan akreditasi untuk menjamin mutu pelayanan yang baik dan keselamatan Pasien, Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan telusur lapangan di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, yakni mulai Kami (8/9/2022) hingga Jumat (9/9/2022), bertujuan melihat langsung bagaimana implementasi layanan yang ada di rumah sakit. Baik dari layanan medis, nonmedis, hingga penunjang.

Selain mensimulasikan dan melihat langsung implementasi layanan, Tim Surveyor juga melakukan wawancara ringan. Baik dengan civitas hospitalia maupun dengan pengunjung yang sedang menikmati layanan.

Seperti yang terlihat di ruang Pusat Layanan Informasi Dan Pengaduan Terpadu (PLIPT). Salah satu pengunjung yang sedang berkonsultasi, diwawancara oleh Tim Surveyor terkait layanan pengaduan di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Di hari pertama survei akreditasi ini, kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Tim surveyor melakukan telusur dokumen kepada seluruh jajaran unit di rumah sakit. Mulai dari manajemen, hingga kelompok kerja yang ada di rumah sakit.

Dalam pemaparannya, Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Supriyanto, Sp.B M. Kes mengatakan, ada banyak terobosan yang dilakukan oleh RSUD dr. Iskak sehingga mampu beradaptasi hingga saat ini.

Salah satunya, suksesnya implementasi hospital without wall (HWW) yang membuat layanan home care atau telemedicine begitu efektif untuk masa pandemi COVID-19.

“Kami sudah memulai program ini sebelum COVID-19. Namun saat itu belum begitu efektif. Saat kasus COVID-19 mulai tinggi, kami memaksimalkan dan ternyata ini solusi untuk tetap memaksimalkan layanan dimasa pandemi,” jelasnya.

Selain sukses dengan layanan telemedicine, melalui implementasi HWW ini tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate / BOR) juga menurun.

Namun, menurunnya BOR ini dikarenakan banyaknya pasien yang telah tertangani di pra-hospital. Sehingga di saat daerah-daerah lain penuh dan tidak lagi mampu menampung pasien saat COVID-19, RSUD dr. Iskak justru masih memiliki cukup ruang untuk pasien.

“Pasien dengan kondisi berat bisa mendapat perawatan maksimal di rumah sakit, sementara dengan kondisi sedang bisa ditangani di faskes tingkat pertama. Kami berkoordinasi dengan baik di sini,” tuturnya.

Ketua Tim Surveyor KARS, drg. Edy Naydial Roesdal, MSC.PH.,FICD mengapresiasi segala capaian yang telah dilakukan oleh RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Ia berharap melalui survei akreditasi ini predikat paripurna dapat kembali diraih oleh rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Dijelaskan, akreditasi rumah sakit perlu dilakukan karena rumah sakit seperti pisau bermata dua.

Satu sisi sangat bermanfaat bagi masyarakat, di sisi lain kalau tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan standar profesi akan membahayakan masyarakat.

Melalui akreditasi ini, masyarakat lebih terjamin untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan standar.

Akreditasi sendiri diperbarui setiap lima tahun sekali. Hal ini untuk menjaga mutu pelayanan yang baik, dan keselamatan pasien. Selain telusur dokumen, nantinya juga dilakukan telusur lapangan oleh tim surveyor KARS ke RSUD dr. Iskak Tulungagung. (HUMAS/AAP/SA).

Sumber : RSUD Tulungagung


PERSI-WEB-5.png

Mata merupakan salah satu panca indra yang paling penting dalam kehidupan manusia, dengan mata, manusia bisa menikmati keindahan alam yang begitu luar biasa. Mengingat indra ini memiliki peran yang begitu penting, akan tetapi tidak semua orang mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan mata yang benar.

Oleh karena itu, agar mata Anda tetap sehat dan bisa terus menikmati keindahan, Anda harus memelihara kesehatan mata Anda dengan baik. Caranya adalah dengan makan makanan yang banyak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh mata.

Perlu diketahui, secara tidak sadar beberapa aktivitas sehari-hari membuat mata Anda lelah. Beberapa faktor yang menyebabkan mata terlihat lelah, antara lain:

  • Baca sambil tiduran.
  • Nonton televisi dengan jarak yang cukup dekat.
  • Membaca diatas kendaraan yang berjalan.
  • Paparan cahaya matahari.
  • Menyetir pada malam hari.
  • Melihat fokus yang lebih kecil seperti memasukkan benang ke jarum.

Menjaga Kesehatan Mata dengan Makanan

1. Wortel
Wortel mengandung vitamin A yang dipercaya menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, wortel mengandung biotin (salah satu vitamin B) yang berperan dalam metabolisme lemak dan protein. Selain beta-karoten, manfaat wortel juga didapat dari kandungan serat, vitamin K, dan kalium.

2. Tomat
Selain kaya akan Vitamin C, buah tomat juga kaya akan vitamin A yang sangat cocok untuk kesehatan mata. Jadi, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak mengonsumsi buah yang satu ini, apa lagi harganya cukup murah dan mudah ditemukan dimana-mana.

3. Telur
Cara menjaga kesehatan mata lainnya yang dapat mudah dilakukan adalah dengan mengonsumsi telur. Telur tidak hanya kaya akan Vitamin B12 dan juga Vitamin D, tapi juga kaya akan Vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata manusia.
Kandungan lutein dan zeaxanthin yang terdapat dalam putih telur dipercaya dapat mencegah penyakit katarak. Telur juga merupakan salah satu jenis makan yang sangat mudah ditemukan dan memiliki rasa yang enak.

4. Coklat hitam
Bagi Anda yang tidak menyukai sayuran, Anda bisa menggantinya dengan coklat hitam. Coklat hitam dipercaya dapat melindungi mata dari kebutaan berkat adanya flavonoid yang berfungsi melindungi pembuluh darah mata dan memperkuat kornea mata dan retina.

5. Sayur bayam
Seperti diketahui bahwa bayam juga kaya akan vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata. Hal itu berkat adanya kandungan lutein dan zeaxanthin yang sangat di butuhkan oleh mata.
Nah, itulah beberapa cara menjaga kesehatan mata yang bisa Anda coba. Selain makanan, terdapat beberapa langkah menjaga kesehatan mata lain yang harus Anda lakukan, di antaranya :

  • Batasi paparan sinar UV

Paparan berlebih sinar ultraviolet (UV) dari matahari dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mata seperti meningkatkan risiko katarak dan degenerasi makular. Pastikan mata Anda terlindung dari sinar matahari dengan menggunakan kacamata hitam yang memiliki proteksi terhadap sinar UV.

  • Tidak merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko Anda terkena berbagai penyakit mata seperti katarak, kerusakan saraf mata dan degenerasi makular. Selain itu, dengan berhenti merokok, Anda juga bisa terhindar dari risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

  • Rutin periksa mata

Guna memastikan kesehatan mata tetap terjaga dengan baik, lakukan pemeriksaan mata secara rutin setiap 6 bulan sekali. Tidak semua penyakit mata memiliki keluhan, seperti misalnya glaukoma yang sering kali tidak menimbulkan gejala. Dengan pemeriksaan mata rutin, penyakit mata dapat terdeteksi sejak dini.

Perlu diketahui, selain makanan yang mengandung vitamin A, cara menjaga kesehatan mata yang juga tidak boleh terlewatkan adalah dengan memenuhi asupan tubuh dengan makanan yang mengandung vitamin C, vitamin E, asam lemak omega-3, lutein, dan zink agar Anda terhindar dari berbagai penyakit mata seperti degenerasi makular dan katarak.

Sumber : RSU. Muhammadiyah Surya Melati


PERSI-WEB-4.png

Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh adanya infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Kanker ini menjadi kanker ke-4 paling banyak diderita perempuan. Tingginya angka perempuan yang menderita kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran akan bahaya penyakit tersebut.

Selain itu, kanker serviks memiliki minim gejala dan terkadang tidak menunjukkan gejala tahap awal sama sekali. Meski begitu, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang dapat dicegah.

Seperti apa pencegahan kanker serviks?

Langkah pencegahan kanker serviks

Kanker serviks atau nama lainnya kanker leher rahim, adalah suatu keganasan yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, penyakit ini tidak memiliki gejala yang khas pada gejala awal sehingga sering kali diabaikan.

Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa ciri, seperti:

  • Keputihan dalam jumlah yang banyak dan berbau
  • Perdarahan vagina ketika melakukan hubungan seksual (contact bleeding)
  • Perdarahan tidak wajar dari vagina padahal sedang tidak haid
  • Siklus menstruasi tidak teratur dan cenderung menjadi lebih panjang
  • Rasa sakit pada panggul (di perut bagian bawah), pinggang (punggung bawah) atau kaki.
  • Hilangnya nafsu makan sehingga menyebabkan berat badan menurun
  • Badan terasam lemas dan mudah lelah

Tetapi Sahabat MIKA dapat melakukan berbagai cara untuk mencegah kanker serviks, yang meliputi:

1. Dapatkan vaksinasi HPV
Cara primer untuk mencegah kanker serviks adalah dengan vaksinasi HPV. Penting untuk dicatat bahwa vaksin HPV merupakan upaya pencegahan dan bukan untuk mengobati.

Jadwal pemberian yaitu 3 dosis (bulan ke-0, ke-2 dan ke-6). Berikut rekomendasi untuk vaksinasi HPV, menurut CDC:

  • Remaja wanita berusia 10–13 tahun,
  • Wanita berusia 13-26 tahun yang belum divaksin dan belum pernah menderita kanker serviks.
  • Anak laki-laki, mulai usia 11 tahun, serta laki-laki usia 13-21 tahun yang belum pernah divaksinasi.
  • Biseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki; transgender; dan orang dengan gangguan kekebalan (termasuk terinfeksi HIV) yang belum pernah divaksinasi secara memadai sebelumnya, hingga usia 26 tahun.

2. Rutin deteksi dini kanker serviks
Cara mencegah kanker serviks yaitu melalui prosedur medis yang dilakukan untuk mendeteksinya melalui pap smear atau pemeriksaan IVA secara berkala. Langkah ini dilakukan untuk memantau kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan jika terdapat kanker

Jika Anda berusia 21 tahun, sudah menikah ataupun melakukan hubungan seksual, pap smear sebaiknya dilakukan secara teratur. Tes ini digunakan untuk mencari perubahan prakanker pada sel-sel di serviks.

Lakukan pap smear setidaknya 3 tahun sekali sampai usia 65 tahun.

Selain pap smear, deteksi dini juga bisa dilakukan dengan inspection with acetic acid atau IVA. Tes skrining IVA dilakukan dengan mencari kelainan pada leher rahim dengan memakai cuka putih yang dioleskan ke serviks. Cuka akan berubah menjadi putih saat terkena cuka.

Skrining untuk kanker serviks dapat dilakukan selama janji dengan dokter spesialis ginekologi.

3. Lakukan hubungan seks yang aman
Seperti yang diketahui, virus HPV menyebar melalui kontak seksual, terutama yang berisiko. Misalnya tidak memakai kondom sebagai pengamanan dan berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

Untuk itulah, sebagai cara mencegah kanker serviks berikutnya adalah dengan melakukan hubungan seksyang aman. Kondom membantu menurunkan risiko tertular HPV dan mengembangkan penyakit terkait HPV, termasuk kanker serviks.

Namun, meskipun kondom membantu menurunkan risiko terkena penyakit terkait HPV, termasuk kanker serviks, perlu diketahui bahwa HPV dapat menginfeksi area yang tidak tercakup oleh kondom, jadi kondom mungkin tidak sepenuhnya melindungi dari HPV.

4. Konsumsi makanan pencegah kanker serviks
Ada sejumlah makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah kanker serviks, seperti:

  • Makanan dengan kandungan vitamin A, C, dan E, serta mineral (kalsium dan asam folat), seperti tuna, hati, telur, jeruk, wortel, dan produk susu.
  • Makanan yang akan kaya vitamin B dan folat seperti kubis, brokoli, kembang kol, dan sebagainya
    Alpukat
  • Salmon, cerry, blueberry, dan lemak karena kaya antioksidan yang diperlukan untuk mencegah kanker serviks.
  • Polifenol dan flavonoid, melalui minyak zaitun, teh hijau, cokelat, anggur merah, raspberry hitam, blackberry, kenari, paprika hijau, dan tomat.

5. Pola hidup sehat
Selain mengonsumsi makanan pencegah kanker serviks, kebiasaan hidup sehat juga sangat penting untuk dilakukan. Perubahan pola hidup sehat terdiri dari rajin berolahraga dan rutin beraktivitas.

Hindari juga paparan polusi dan paparan asap rokok. Faktor ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker serviks. Zat beracun dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk membunuh sel kanker.

Selain itu, racun ini dapat merusak atau mengubah DNA sel, menyebabkan tumor. Tak hanya pada perokok aktif, perokok pasif dan memiliki pasangan seksual yang merokok dapat berkontribusi pada risiko kanker serviks.

Nikotin dan zat lain dalam tembakau dapat masuk ke leher rahim melalui air mani, mengganggu sistem kekebalan dan kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri melawan kanker.

Waktu yang tepat untuk melakukan pencegahan
Pencegahan kanker serviks tentu harus dilakukan lebih cepat sebelum muncul gejalanya. Apalagi kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala

Jika sudah aktif secara seksual, maka Sahabat MIKA sebaiknya segera melakukan tindakan pencegahan.

Setiap wanita yang aktif secara seksual berisiko terkena HPV. Infeksi HPV dapat ditularkan melalui sexual intercouse, skin-to-skin genital contact, manual to genital, oral to genital. Penetrasi seksual tidak selalu diperlukan untuk terjadinya infeksi

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko infeksi, namun tidak memberikan proteksi penuh dari infeksi HPV.

Bagi ibu hamil, HPV dapat ditularkan pada bayi baru lahir saat proses persalinan. Upaya pencegahan kanker serviks dilakukan untuk menurunkan angka kematian wanita di Indonesia.

Sumber : RS Mitra Keluarga


PERSI-WEB-3.png

INSTALASI RADIOLOGI

Instalasi radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan penunjang medik. Instalasi radiologi sebagai salah satu instalasi penunjang diagnostik memiliki peranan yang besar dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.

Pelayanan instalasi radiologi dikelola secara professional oleh mereka yang berkompeten di bidangnya demi keselamatan pasien meskipun menggunakan sinar radiasi pengion dalam kesehariannya.

Instalasi Radiologi juga memiliki pelayanan Emergency Radiologi / Radiologi Gawat Darurat. Merupakan pelayanan radiologi untuk pasien gawat darurat, dimana peralatan radiologi x-ray tersedia di ruang gawat darurat sehingga mempercepat pelayanan kepada pasien kasus emergency.

Tindakan yang dilakukan untuk diagnose meliputi :

  1. Foto tanpa kontras : Foto Thorax, BOF, Foto Kepala, Foto Tulang, dll.
  2. Foto dengan kontras : Colon Inloop, Fistulografi, Appendicografi, IVP, dll.
  3. USG : Abdomen, Thorax, Urologi, Testis, Kepala, Mammae, Jantung (Echo Cardiografi), dan Vascular.

Layanan Unggulan dari instalasi ini antara lain :

  1. CATHLAB
  2. CT-Scan 128 Slice
  3. Phanoramic Chepalometri
  4. Mamografi
  5. X-Ray Mobile
  6. X-Ray Mobile
  7. Fluoroscopy.

Selama masa pandemi, layanan radiologi citobed & CT Scan tetap dilakukan bagi pasien Covid sesuai dengan protokol & SOP pemeriksaan.

LABORATORIUM

Instalasi laboratorium terdiri dari Patologi Klinik & Patologi Anantomi, sebagai salah satu instalasi penunjang diagnostik memiliki peranan yang besar dalam menentukan diagnose suatu penyakit.

Laboratorium Patologi Anatomi memiliki pelayanan unggulan yaitu pengecatan immunohistokimia yang bermanfaat untuk diagnose dan terapi. Pengecatan immunohistokimia adalah pemeriksaan immune yang dilakukan pada lapisan sitologi yang diambil dengan cara FNAB.

INSTALASI BANK DARAH

Instalasi Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan salah satu pelayanan unggulan di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 423 th. 2007 dan hasil akreditasi rumah sakit tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit tipe B harus memiliki Bank Darah Rumah Sakit yaitu melayani penyediaan serta distribusi darah kepada setiap pasien yang membutuhkan di lingkungan RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Meskipun pengolahan darah tetap dilakukan di Palang Merah Indoensia ( PMI ), namun di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dilakukan pemeriksaan uji cocok serasi (Crossmatch), bila darah pendonor sesuai dengan darah pasien maka diberikan.

Saat pandemi Covid, BDRS memiliki kapsita tempat penyimpanan Plasma Convalescent bagi pasien Covid sampai dengan 300 kantong.

INSTALASI FARMASI

Pelayanan farmasi merupakan kegiatan terpadu dengan filosofi asuhan kefarmasian (Pharmaceutical care) yang bertujuan untuk mengindentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan permasalahan terkait obat ( Drug Related Problems ) dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan, serta menjamin mutu setiap tahap proses penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di rumah sakit. Instalasi Farmasi juga ditunjang dengan sistem komputerisasi menggunakan SIM RS dan Aplikasi Klaim.

Pelayanan Kefarmasian :

  1. Pengkajian Resep yang meliputi persyaratan andministrasi, persyaratan farmaseutik dan persyaratan klinis untuk pasien rawat jalan dan rawat inap
  2. Pelayanan Resep obat jadi maupun obat racikan yang dilakukan di rawat jalan dan rawat inap.
  3. Pelayanan Informasi Obat ( PIO ) guna menyediakan dan memberikan Informasi, Rekomendasi obat secara independensi obat secara independen, akurat, komprehensif dan terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun pihak yang memerlukan di rumah sakit.
  4. Konseling Obat di rawat jalan dilakukan oleh apoteker bertujuan untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah penggunaan obat, sehingga pengobatan menjadi optimal ( rasional, aman, efektif dan efisien ).

INSTALASI GIZI

Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietik masyarakat, kelompok individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis simpulan, anjuran, implementasi gizi, makanan dan dietik dalam rangka emncapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.

Instalasi Gizi Pelayanan Gizi Rawat Inap Memberikan pelayanan gizi diruang rawat inap sesuai dengan kondisi dan penyakitnya. Dimulai dengan skrining gizi untuk menentukan riwayatpenyakit serta makanan yang menyebabkan pasien sakit.

Kemudian ahli gizi akan memberikan konsultasi gizi dengan cara :

  • Skrining Gizi (menentukan status gizi pasien dengan cara mengukur TB,TL,BB)
  • Asesmen Gizi (menentukan riwayat pasien serta riwayat makanan pasien yang berpengaruh terhadap penyakitnya)
  • Penentuan diagnose gizi
  • Intervensi Gizi (pemberian diit serta konsultasi gizi)
  • Monitoring dan evaluasi

Pelayanan Gizi Rawat Jalan instalasi Gizi RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto menyelenggarakan pelayanan yang ditujukan khusus untuk pasien rawat Inap dengan berbagai jenis dan bentuk diet yang dibutuhkan pasien seperti:

  • diet Diabetes Melitus,
  • diet Hipertensi,
  • diet gagal ginjal,
  • diet Batu Ginjal,
  • diet Jantung, dll.

CSSD

CSSD (Central Sterile Supply Departement) adalah unit pelaksana yang berfungsi mensterilkan alat medis di rumah sakit dan juga membawahi unit laundry.

Fasilitas ini telah didukung dengan alat sterilisasi low pressure yang berfungsi untuk mensteril alat-alat medis berbahan baku karet sehingga tidak akan meleleh atau rusak, sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk pengadaan alat medis baru. Sebagai rumah sakit rujukan di Mojokerto, salah satu fasilitas CSSD ini dibuka untuk umum guna jasa sterilisasi.

INSTALASI PENYEHATAN LINGKUNGAN

Air Bersih

Sarana air bersih yang ada di lingkungan RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo cukup adekuat. Sarana air bersih yang digunakan bersumber dari air bawah tanah ( sumur bor ) dengan satu titik dengan kedalam sumur +/- 120 meter dan kedalaman akuifer yang disadap 51 meter sampai 96 meter. Kedalaman pipa 102 meter dengan diameter 6 inchi. Jenis pompa yang digunakan adalah submersible (deepwell) dengan kapasitas 5,5 PK. Sistem penyediaan air bersih didukung 32 buah tandon yang tersebar di area RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo dengan total volume air dari seluruh tandon sebanyak 186 m3.

Sistem penyediaan air bersih yang didukung dengan sarana tandon bawah tanah (ground water tank ) dan tandon atas (roof tank). Pemantauan terhadap kualitas air bersih dilakukan melalui pemeriksaan rutin 1 bulan sekali dengan parameter mikrobiologi ( E. Coli ), fisik, dan kimia.

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan Limbah RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto terbagi menjadi limbah padat, cair, dan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan memiliki Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 yang sudah mendapatkan ijin dari KLH Kota Mojokerto. Sampah medis yang dihasilkan rata-rata per hari 100 kg. dan memiliki incinerator dengan kapasitas 0,75 m3 yang masih dalam proses perijinan di kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.

Incinerator sudah dilengkapi dengan penangkapan asap yaitu scrubber. Incenerator menjadi sarana standar untuk menangani limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan medis di rumah sakit.

Fungsi incenerator dapat mengurangi massa dan volumenya, mendestruksikan materi yang berbahaya seperti mikroorganisme pathogen dan meminimalisir pencemaran udara yang dihasilkan dari proses pembakaran sehingga gas buang yang keluar dari cerobong menjadi lebih terkontrol dan ramah lingkungan. Pengolahan limbah B3 ini bekerjasama dengan pihak ketiga yang sudah memiliki ijin dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA & PRASARANA RUMAH SAKIT

Instalasi Pemeliaharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah kantornya para teknisi rumah sakit bekerja. IPSRS merupakan bagian organisasi dalam rumah sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang kegiatannya meliputi perbaikan sarana dan peralatan yang ada di rumah sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS.

Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja rumah sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar.

INSTALASI PEMULASARAN JENAZAH

RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo memberikan pelayanan Kedokteran Forensik, yang meliputi: pemeriksaan jenasah luar & dalam, perawatan jenasah, pengawetan (embalming), penggalian jenasah, membuat visum et repertum, dan konsultasi medis untuk asuransi.

Layanan Unggulan yang tersedia adalah pengawetan jenazah / penyimpanan jenazah dengan lemari pendingin bukan dengan formalin dan disediakan juga penyewaan ruang duka dan penitipan jenazah di lemari pendingin.

Jenis Pengawetan yang dilakukan dengan tujuan menghambat proses pembusukan di luar metode konvensional, agar fisik jenazah tidak mudah membusuk, tidak mengalami perubahan warna, elastisitas & tidak menmbulkan bau menyengat.

Selama pandemi Covid, pemulasaraan jenasah bekerjasama dengan satgas Covid pemerintah daerah melakukan pemulasaraan jenasah dengan standar protokol kemanan.

sumber : RSU Wahidin Mojokerto

 

 

 

 

 


PERSI-WEB-1-1.png

PELAYANAN REHABILITASI MEDIK adalah pelayanan holistik untuk mengembalikan kemampuan fungsi yang optimal atau kemandirian dan atau mencapai hidup yang berkualitas.

Tujuan Rehabilitasi Medik

  • Agar dapat mengatasi keadaan / kondisi sakit melalui intervensi medik, keterapian fisik, keteknisian medik dan tenaga lain yang terkait,
  • Mencegah komplikasi tirah baring dan atau penyakitnya yang mungkin membawa dampak kecacatan
  • Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada difabel.
  • Mempertahankan kualitas hidup atau mengupayakan kehidupan yang berkualitas.

Fasilitas yang Dimiliki Unit Rehabilitasi Medik :

  • Softwave Diathermy
  • Ultrasound Diathermy
  • Infrared
  • Electrical Stimulation
  • Therapeutic Excercise
  • Gymnasium Anak
  • Laser
  • Taping

Contoh Penerapan Rehabilitasi Medik :

1. Penyakit Anak

  • Bronkhitis dengan bentuk lama.
  • Kelumpuhan tangan pada bayi baru lahir.
  • Kaki bengkok ( CTEV ).
  • Keterlambatan perkembangan anak.
  • Penyakit otot pada anak.

2. Penyakit Syaraf

  • Nyeri pinggang.
  • Leher tenggeng.
  • Kelumpuhan.
  • Stroke

3. Bedah

  • Pasca operasi patah tulang.
  • Luka bakar.
  • Pasca amputasi.
  • Nyeri pasca operasi.

4. Penyakit Dalam

  • Rematik.
  • Osteoporosis.
  • Akibat penyakit kencing manis.

5. Penyakit kandungan

  • Senam hamil.
  • Senam Nifas.
  • Radang saluran indung telur.

PERSI-WEB-2.png

Osteoporosis atau keropos tulang adalah salah satu penyakit yang biasa terjadi pada lansia (lanjut usia). Menurut International Osteoporosis Foundation, 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria dengan usia 50 tahun keatas di seluruh dunia akan mengalami penyakit ini. Sementara itu, Kemenkes RI mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada wanita berusia 50-80 tahun, dan 53% pada wanita berusia 80 tahun keatas. Pengeroposan tulang terjadi karena menurunnya kepadatan tulang, sehingga kualitas tulang menjadi rentan dan rapuh seiring waktu.

Osteoporosis jika tidak dicegah dan diobati dengan baik akan berdampak pada kualitas gerak tubuh Anda di kehidupan sehari-hari.

Apa itu osteoporosis?

Osteoporosis adalah penyakit yang umumnya terjadi karena kerusakan jaringan tulang. Sehingga, tulang mengalami penipisan dan pengurangan massa. Hal ini berdampak pada hubungan antar tulang.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan rasa sakit jika bergerak karena tulang Anda mengalami penurunan massa dan keropos. Fatalnya berakibat pada fraktur tulang, padahal Anda hanya sekadar ingin mengikat tali sepatu, bersin, atau melakukan aktivitas dengan gerakan sederhana lainnya. Biasanya, osteoporosis mudah terjadi pada tulang belakang, tulang pinggul, dan pergelangan tangan.

Macam-macam osteoporosis

Anda perlu mengetahui jika osteoporosis memiliki berbagai macam berdasarkan perbedaan faktor. Berikut adalah macam-macam osteoporosis:

1. Osteoporosis primer
Osteoporosis primer, biasa disebut dengan osteoporosis tipe 1, merupakan osteoporosis yang umumnya dikenali karena terjadi pada wanita usia lanjut atau mulai menunjukkan tanda-tanda menopause. Penyebab utama tipe osteoporosis primer ini karena menurunnya hormon estrogen pada wanita dan hormon androgen pada pria. Sehingga, tulang perlahan akan mengalami pengapuran.

2. Osteoporosis sekunder
Osteoporosis sekunder atau osteoporosis tipe 2 adalah pengapuran tulang yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Akibatnya, terjadi gangguan pertumbuhan jaringan tulang baru. Beberapa penyakit yang rentan terserang osteoporosis tipe ini antara lain diabetes, lupus, ginjal, liver.

Osteogenesis imperfecta dan idiopathic juvenile osteoporosis adalah dua jenis kelainan tulang yang masuk ke dalam pengeroposan tulang tipe 2 yang biasa terjadi pada anak.

Faktor risiko osteoporosis
Osteoporosis dapat terjadi oleh siapa saja dengan faktor yang berbeda. Maka dari itu, yuk ketahui faktor risiko osteoporosis yang umumnya dialami oleh para penderitanya:

  • Wanita mudah terserang osteoporosis karena jaringan tulangnya yang sedikit dan mudah rapuh karena faktor menopause.
  • Semakin bertambah usia, semakin rentan terkena osteoporosis karena tulang yang semakin menipis.
  • Osteoporosis dapat terjadi karena genetik.
  • Hormon seksual, seperti estrogen pada wanita dan testosteron pada pria melemah.
  • Penderita anorexia nervosa, salah satu eating disorder yang menyebabkan tubuhnya kurus menyerupai tulang.
  • Pasien yang sedang dalam masa pengobatan yang cukup lama.
  • Kurangnya asupan vitamin D dan kalsium.
  • Memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, sering mengkonsumsi alkohol, dan mengkonsumsi kafein dengan kadar tinggi.

Gejala osteoporosis yang wajib Anda ketahui

Di Indonesia tercatat bahwa penderita osteoporosis sebesar 40% perempuan dan 13% pria berusia 50 tahun keatas. Faktor terjadinya pengeroposan tulang adalah menurunnya hormon, genetik, serta gaya hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang, seperti tidak aktif berolahraga, konsumsi minuman yang mengandung alkohol, soda, dan kafein terlalu sering, serta merokok.

Perlu diketahui jika penyakit osteoporosis tidak memiliki gejala (silent disease). Maka dari itu, Anda harus mengenal gejala osteoporosis berikut ini:

  • Sakit punggung berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama,
  • Sering mengalami cedera pada tulang,
  • Postur tubuh yang kian lama semakin membungkuk,
  • Menurunnya tinggi badan,
  • Patah tulang akibat cedera ringan.

Sumber : RS mitra keluarga


PERSI-WEB-1.png

Kasus stunting di Kota Surabaya menurun drastis. Ini tercatat selama 2 tahun terakhir, kasus stunting di Kota Pahlawan mengalami penurunan signifikan dengan persentase lebih dari 90 persen.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat dari data pada tahun 2020, prevalensi stunting di Kota Surabaya mencapai angka 12.788 kasus.

Angka tersebut turun drastis pada tahun 2021 menjadi 6.722 kasus. Selanjutnya pada tahun 2022 per bulan Juli, stunting kembali turun menjadi 1.219 kasus.

Itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi setelah membuka kegiatan Rembuk Stunting tingkat kota di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa (30/8/2022).

“Jadi sebenarnya kemarin sudah kita lakukan dan kita (Surabaya) stuntingnya turun drastis. Tapi hari ini saya ingin Surabaya menuju zero stunting,” katanya.

Menurut dia, untuk menuju zero stunting, Pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendiri. Melalui Rembuk Stunting, pemkot menjalin kerja sama dengan instansi dan stakeholder terkait.

Mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, Organisasi Profesi Kesehatan, serta perguruan tinggi di Kota Surabaya.

“Itulah yang kita lakukan dan kita kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) juga. Karena sebelum (pasangan) menikah, itu sebenarnya stunting kita bisa jaga dari pencegahannya yang paling baik,” katanya.

Menurutnya, pencegahan stunting yang dilakukan di Kota Surabaya tidak hanya saat baru balita pertama kali lahir. Namun, sebelum pasangan itu menikah hingga masa tumbuh kembang anak, upaya mencegah stunting terus dilakukan.

“Sebelum mereka (pasangan) menikah ada rapak di Kemenag. Ada surat rekomendasi juga dari lurah. Nah itu kita bisa tahu datanya siapa saja di situ,” ungkap dia.

Bahkan, ketika sang anak sudah mengenyam pendidikan di tingkat dasar, upaya pencegahan stunting ke depan juga akan dilakukan pemkot. Pencegahan itu di antaranya adalah dengan memberikan tambahan vitamin zat besi kepada sang anak.

“Di situ kita berikan yang namanya vitamin. Karena di situ ada pemeriksaan kesehatan, mulai dari tinggi dan lingkar badan. Itu yang kita lakukan ke depan,” jelasnya.

Pemkot juga memasifkan upaya pencegahan stunting dengan menjalin kerja sama dengan seluruh rumah sakit dan bidan. Ketika ada kelahiran bayi, maka pihak rumah sakit maupun bidan akan melaporkannya kepada Pemkot Surabaya.

“Nanti bayi itu lahir pertama kali kita sudah disampaikan data. Bayi itu berat dan panjangnya berapa, itu bisa kita tahu dan intervensi kita lakukan. Pada waktu masa kehamilan itu juga sebelum melahirkan kita lakukan,” terangnya.

Sementara di saat masa pertumbuhan balita, pemantauan secara berkala juga dilakukan pemkot dengan melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH). Melalui Rembuk Stunting dengan melibatkan stakeholder terkait, ia meyakini, Surabaya segera menuju zero kasus.

“Dengan kolaborasi yang luar biasa ini, maka saya yakin Surabaya menjadi zero stunting. Karena Insya Allah ketika di lapangan, maka pendampingan – pendampingan itu juga dilakukan teman-teman dari perguruan tinggi,” ujarnya.

Keyakinan itu disampaikan karena melihat dari hasil evaluasi pencegahan stunting yang dilakukan Pemkot Surabaya pada tahun 2021.

“Maka ketika kita ditopang dengan kekuatan yang hebat-hebat di Surabaya ini, dari semua perguruan tinggi, organisasi kesehatan, saya yakin Surabaya akan menjadi zero stunting,” sebutnya.

Ia mengaku bangga dan mengucapkan terima kasih atas kekompakan dan gotong-royong seluruh warga Surabaya. Terlebih, dengan adanya KSH, maka upaya pencegahan stunting pada anak, tak hanya dilakukan melalui kegiatan di Posyandu.

“Kalau sudah ada KSH, maka dia bisa datang ke masing-masing rumah untuk mengajak mereka (anaknya) diukur. Dengan model gotong royong seperti ini, maka semua masalah bisa diselesaikan di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Sumber : rs-alirsyadsurabaya


Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.