artikel-2024-05-03T132049.823.png

Pernahkah Anda mengalami nyeri di bagian tubuh Anda, terutama di lutut? Karena lutut tidak dapat menumpu berat badan, nyeri lutut dapat mengganggu aktivitas seseorang. Beberapa penyakit, seperti cedera, robeknya ligamen, patah tulang, penyakit asam urat, rheumatoid arthritis, infeksi, kanker pada lutut, dan osteoarthritis (OA), lebih sering menyebabkan nyeri pada lutut pada wanita.

Peradangan kronis pada tulang rawan persendian disebut osteoarthritis (OA). Ini menyerang sendi panggul, lutut, dan punggung, tetapi lebih banyak terjadi pada sendi lutut karena ini adalah persendian terbesar yang berfungsi untuk menumpu berat badan. Ada beberapa penyebab nyeri lutut karena osteoarthritis (OA), termasuk usia, obesitas, aktivitas yang berat pada lutut, dan peradangan, pembengkakan, kekakuan, crepitation, atau bunyi lutut saat berjalan.

Untuk mengobati osteoarthritis (OA) dengan tindakan non operasi atau operasi pada kasus OA yang sudah parah. Tindakan non operasi termasuk perubahan gaya hidup, fisioterapi, menjaga berat badan ideal, berolahraga, obat anti nyeri, dan menggunakan deker lutut untuk mengurangi nyeri.

 

Jenis Deker Lutut

Deker lutut adalah alat yang dipasang pada lutut yang terbuat dari bahan kaku atau elastis. Ada tiga jenis deker lutut: biasa, dengan bar, dan pasca operasi.

  • Deker Lutut Normal
    Untuk memberikan rasa hangat dan nyaman pada lutut, deker lutut biasa dibuat dari bahan yang elastis.
  • Deker Lutut yang Memiliki Bar
    Deker jenis ini, yang terbuat dari bahan yang elastis, dipasang pada samping lutut dengan bar atau penyangga. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri pada lutut, membatasi pergerakan, dan membantu menahan beban pada lutut.
  • Deker Lutut Terbaik Setelah Operasi
    Deker jenis ini dibuat kaku atau rigid untuk membatasi pergerakan lutut selama pemulihan setelah operasi.

Deker lutut mengurangi nyeri lutut dengan memberikan hangat di area lutut dan bar di sampingnya untuk membantu berdiri atau berjalan. Spesialis nyeri dapat membantu Anda menentukan berapa lama waktu yang tepat untuk menggunakan deker lutut. Sesuaikan jenis deker lutut dengan tingkat nyeri yang Anda alami dan ukuran sendi lutut Anda sebelum menggunakannya. Pastikan deker digunakan dengan benar jika Anda tidak melakukannya dengan benar, karena ini dapat menyebabkan masalah pada lutut Anda.

Apabila deker lutut basah setelah digunakan berulang kali, tidak perlu dicuci. Untuk mengeringkannya, jangan letakkannya langsung di bawah sinar matahari atau mesin pengering; sinar matahari dapat merusak elastis.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-05-02T085210.337.png

Swamedikasi adalah upaya masyarakat untuk mengobati diri sendiri dengan memilih dan menggunakan obat untuk penyakit atau gejala dengan menggunakan obat yang disetujui, mudah diakses, dan aman untuk digunakan. Swamedikasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan, membantu sakit ringan, dan mengobati penyakit kronis jangka panjang.

Beberapa contoh penyakit ringan yang umum dialami oleh masyarakat adalah demam, nyeri, pusing, batuk, pilek, masalah pencernaan, cacingan, dan penyakit kulit. Swamedikasi biasanya digunakan untuk mengatasi keluhan-keluahan dan penyakit ringan lainnya.

Obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, dan obat tradisional adalah beberapa contoh obat yang dapat digunakan secara swamedikasi atau sebagai bagian dari perawatan mandiri untuk mempertahankan kesehatan, mencegah, atau mengatasi gejala penyakit. Meskipun demikian, melakukan swamedikasi bukan berarti mengambil obat secara mandiri.

Dengan swamedikasi yang tepat, biaya kesehatan akan turun. Namun, kondisi kesehatan masyarakat secara keseluruhan akan terancam oleh praktik yang tidak tepat. Oleh karena itu, di arena itu, masyarakat diharapkan untuk melakukan pengobatan secara mandiri. Jika gejala Anda tidak membaik atau sembuh dalam waktu tiga hari, segera kunjungi dokter di sekitar Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk kondisi Anda. Jika Anda mengalami gejala seperti sesak nafas, kulit kemerahan, gatal, bengkak di area tertentu, mual, dan muntah, itu mungkin efek samping pengobatan atau alergi obat. Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika gejala muncul untuk mendapatkan perawatan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-24T100819.025.png

Infeksi virus dengue menyebabkan demam berdarah dengue (DBD), yang merupakan penyakit akut dengan gejala perdarahan dan syok yang berpotensi fatal. DBD disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dalam famili Flaviviridae, Flavivirus, yang sangat berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan oleh salah satu serotipe (hiperendemisitas). Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah cara virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Kecuali pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut, kedua jenis nyamuk ini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia.

Kecuali daerah di atas ketinggian 100 meter di atas permukaan laut, seluruh wilayah di Indonesia rentan terjangkit penyakit demam berdarah dengue karena virus dan nyamuk penyebabnya tersebar luas di rumah dan tempat umum. Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat menyerang semua orang, meskipun pada saat ini lebih sering menyerang anak-anak. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak orang dewasa yang menderita penyakit ini.

 

Gejala yang timbul Akibat Demam Berdarah Dengue

Patokan gejala klinis penyakit demam berdarah dengue disebutkan oleh World Health Organization (WHO), badan organisasi PBB yang menangani masalah kesehatan:

  • Demam tinggi dengan cepat dan terus-menerus selama dua hingga tujuh hari.
  • Manifestasi pendarahan, yang mencakup setidaknya uji torniket positif dan salah satu jenis perdarahan tambahan, yaitu:
    • Petaka (bintik-bintik merah yang disebabkan oleh pendarahan di dalam atau di bawah kulit)
    • Purpura, yang berarti ada perdarahan di kulit.
    • Ekimosis, yang ditandai dengan bercak perdarahan pada kulit dan selaput lendir.
    • Epistaksis, yang merupakan mimisan, dan perdarahan dari gusi
    • hematemesis, atau muntah darah
    • Melen, yang memiliki tinja berwarna hitam karena perdarahan.
  • Peningkatan ukuran hati
  • Ada atau tidak ada renjatan atau syok.
  • Trombositopeni adalah kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah kurang dari 1.000.000 trombosit per ul.
  • Pembesaran plasma, juga dikenal sebagai hematokonsentrasi, dapat didefinisikan sebagai peningkatan nilai hematocrit, yang mecermintan perembesan plasma, sebanyak 20% atau lebih dibandingkan dengan nilai hematocrit selama masa konvalesan, atau masa penyembuhan.

 

Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue

Faktor risiko penyebab kejadian demam berdarah dengue termasuk nyamuk Aedes aegypti sebagai komponen utama penyebaran virus dengue, kebutuhan kita untuk menjaga kekebalan kita agar kita tidak mudah terkena penyakit demam berdarah dengue, lingkungan sekitar rumah sangat memengaruhi perkembangbiakan dan pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti, dan tindakan manusia dalam memerangi nyamuk dan larva Aedes aegypti adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah dan menghentikan penyebaran virus.

 

Penularan Demam Berdarah Dengue

Infeksi virus dengue ditularkan oleh manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Spesies lain seperti Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, dan beberapa spesies lainnya juga dapat menularkan virus ini, tetapi vektornya lebih kecil. Saat Aedes menggigit orang, mereka membawa virus dengue. Setelah itu, dalam waktu 8–10 hari (masa inkubasi eksternal), virus berkembang biak di kelenjar liur sebelum dapat ditularkan kembali kepada orang lain pada gigitan berikutnya.

Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, ia dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). Dalam tubuh manusia, virus memerlukan waktu inkubasi internal empat hingga enam hari sebelum menyebabkan penyakit. Jika seseorang digigit oleh nyamuk, virus dapat menyebar dari orang ke orang.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-23T083003.078.png

Semua orang suka kopi, dan ada beberapa orang yang percaya bahwa Anda harus minum kopi setiap hari. Kandungan polifenol, kalium, dan kafein dalam kopi membuatnya sering dikaitkan dengan risiko seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol darah. Kafein bisa disebut sebagai penyebab banyak penyakit, terutama hipertensi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebiasaan kopi seseorang adalah lingkungan; secara tidak langsung, kita akan minum kopi saat ada orang lain yang melakukannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hill Ansley pada tahun 2018 menunjukkan bahwa peningkatan toleransi kafein seseorang terhadap kopi menyebabkan korelasi antara konsumsi kopi secara teratur dan efek pada tekanan darah. Seseorang dapat mengalami peningkatan tekanan darah setelah meminum secangkir kopi, terutama jika jarang meminumnya. Namun, jika seseorang menjadi lebih terbiasa mengonsumsi kopi seiring berjalannya waktu, tubuhnya akan menjadi lebih tahan terhadap efek stimulan kafein yang terkandung dalam kopi.

Untuk tubuh kita, kopi memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antioksidan, dengan kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh dan coklat.  Kopi juga dapat merangsang sel kanker dan fungsi otak (Farida, 2013).  Kafein dapat membuat orang yang menyukai kopi merasa lebih segar dan hangat. Jika ditambahkan krim atau susu, kopi tidak memiliki nutrisi yang diperlukan tubuh. Dengan menggunakan keuntungan ini, berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan paling baik, berbagai jenis minuman dapat dipilih, dan kanker prostat dapat dicegah. Bayi prematur juga sering diberi kafein untuk mengurangi apnea pernapasan.

Kafein dapat meningkatkan kinerja aspirin dan obat penghilang rasa sakit lainnya. Kandungan kopi yang unik memiliki tujuan tambahan untuk meningkatkan fungsi sistem saraf, yang dapat memperbaiki mood dan meningkatkan konsentrasi. Karena mengandung kafein dan asam organik yang tinggi, kopi memiliki kekurangan.  Kandungan kafein biji kopi bervariasi tergantung pada jenis kopi dan kondisi geografis. Kandungan kafein dan asam yang berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Kopi dapat menyebabkan sakit perut bagi orang yang memiliki lambung sensitif.

Tekanan yang diberikan pada dinding arteri tubuh dikenal sebagai tekanan darah. Penyakit seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke dimulai dengan hipertensi. Tekanan darah yang tinggi di pembuluh darah dikenal sebagai hipertensi. Peningkatan tekanan darah yang tidak normal dalam pembuluh darah arteri selama lebih dari satu waktu dikenal sebagai tekanan darah tinggi, yang juga dikenal sebagai hipertensi. Tekanan darah sitolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolic 90 mmHg dalam tiga kasus berbeda dikenal sebagai hipertensi. Di setiap tahun, populasi yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkat.

Hipertensi dapat disebabkan oleh etnis, penggunaan kontrasepsi hormonal, merokok, Napza (obat-obatan, psikotropika, dan zat adiktif), alkohol, dan kafein, perubahan gaya hidup, penyakit degenerative jangka panjang, dan bertambahnya usia. Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki risiko mengalami hipertensi, tetapi perempuan pada usia 65 tahun lebih berisiko daripada perempuan.

Menurut World Health Organization (WHO), 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi; ini berarti 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, dan hanya 36,8% di antaranya minum obat. Jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan meningkat setiap tahun hingga tahun 2025. Selain itu, komplikasi hipertensi dan hipertensi diperkirakan menyebabkan 9,4 juta kematian setiap tahun.

Karena kandungan polifenol, potasium, dan kafein dalam kopi, ada perdebatan tentang potensi pengaruh kopi terhadap tekanan darah tinggi (Palmer, 2007).

Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak dapat menyebabkan hipertensi. Makanan ini sangat disukai, jadi tidak mengherankan bahwa banyak orang menderita hipertensi. Merokok, kopi, dan alkohol dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan tekanan darah meningkat. Makanan siap saji dan makanan lainnya yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi Kopi, salah satu minuman yang paling banyak mengandung kafein, memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan hasil olahraga, mencegah penurunan fungsi otak, berfungsi sebagai antioksidan yang baik, dan membantu menghilangkan stres.

Kafein juga dapat berbahaya bagi janin dan bayi, mengurangi kesuburan, gelisah, insomnia, dan gangguan kardiovaskuler termasuk meningkatkan tekanan darah. Jantung bekerja lebih cepat, menghasilkan lebih banyak cairan setiap detik. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Difran & Yadis (2018), mengonsumsi kopi secara teratur akan berdampak pada peningkatan tekanan darah. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi bukanlah satu-satunya alasan ketidakstabilan tekanan darah.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-22T091027.554.png

Penyakit yang disebabkan oleh sumsum tulang yang terlalu banyak menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit dikenal sebagai penyakit mieloproliferatif. Penyakit mieloproliferatif dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti demam, sesak napas, kulit pucat, berkeringat di malam hari, dan kelelahan. Penyakit mieloproliferatif terbagi ke dalam enam jenis, yang dibedakan berdasarkan gangguan yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Leukemia Mielositik (Granulositik) Kronik (LGK) adalah salah satu dari enam jenis penyakit mieloproliferatif tersebut. Polycythemia vera, di mana kadar sel darah merah tinggi pada sumsum tulang dan darah, sehingga darah menjadi lebih kental, adalah jenis kanker indolen (tumbuh secara lambat) yang disebabkan oleh banyaknya sel darah putih yang tidak sempurna di darah dan sumsum tulang.

Mielofibrosis adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah dan putih yang tidak sempurna dalam tubuh meningkat. Trombositemia esensial adalah ketika jumlah trombosit atau platelet dalam darah meningkat. Chronic neutrophilic leukemia mengandung banyak neutrofil dalam darah pasien, dan chronic eosinophilic leukemia mengandung banyak eosinofil dalam darah, sumsum tulang, dan jaringan tubuh lainnya.

Setiap penyakit memiliki metode pengobatan yang berbeda. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah periostitis, jika tidak ditangani dengan tepat. Meskipun langka, penyakit mieloproliferatif adalah kondisi medis yang serius. Ini karena penyakit mieloproliferatif meningkatkan risiko stroke karena penyumbatan atau pecah pembuluh darah. Selain itu, penyakit mieloproliferatif juga meningkatkan risiko leukemia akut, kondisi yang terjadi karena tubuh membuat jumlah sel darah putih yang tidak normal.

 

Penyebab Penyakit Mieloproliferatif

Penyakit mieloproferatif menyebabkan banyak sel darah cacat karena gangguan sumsum tulang. Kondisi tersebut tidak diketahui sebabnya. Tetapi ada beberapa kondisi yang dianggap meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini, yaitu:

  • Kelainan keturunan
  • Infeksi oleh virus
  • Keracunan oleh bahan kimia
  • Eksposur radiasi

 

Gejala Penyakit Mieloproliferatif

Berikut ini adalah jenis penyakit mieloproliferatif dan gejala yang menyertainya:

  • Leukemia mielositik yang bertahan lama
    Ketika sumsum tulang menghasilkan jumlah sel darah putih jenis mieloid yang belum matang yang berlebihan, ini disebut leukemia mielositik kronis. Gejalanya dapat termasuk:

    • Demam
    • Kulit pucat
    • Kulit yang mudah memar
    • Berkeringat sepanjang malam
    • Reduksi berat badan
    • Mudah untuk lelah
    • Pembengkakan yang terjadi pada kelenjar getah bening

 

  • Polistemia vera
    Polisitemia vera adalah kondisi yang dapat menyebabkan darah lebih cepat mengental karena terlalu banyak sel darah merah di dalam tubuh. Polisitemia vera biasanya menunjukkan gejala berikut:

    • Gagal, khususnya setelah mandi dengan air hangat
    • Lemas, kaku, atau lemas di tangan dan kaki
    • Rasa sakit di bagian atas perut, terutama setelah makan
    • Perdarahan, seperti darah di mimisan atau gusi
    • Sulit untuk menghirup udara, terutama saat berbaring
    • Bengkak di jari kaki

 

  • Myelofibrosis
    Gejala myelofibrosis termasuk: Kondisi di mana jaringan parut terbentuk di sumsum tulang karena banyaknya sel yang tidak normal diproduksi

    • Demam
    • Penyebab nyeri tulang
    • Perdarahan
    • Mudah lelah
    • Sesak dada
    • Nyeri di bawah rusuk kiri
    • Tingkat keringat meningkat pada malam hari.

 

  • Trombositemia yang signifikan
    Ketika jumlah trombosit melebihi batas normal, itu disebut trombositemia esensial, yang memiliki gejala seperti berikut:

    • Sakit pada kepala
    • Sakit di dada
    • Penglihatan yang kabur
    • Kesemutan atau rasa sakit di tangan dan kaki
    • Denyut pada kaki atau tangan

 

  • Leukemia kronis neutrophil
    Chronic neutrophilic leukemia adalah kondisi di mana sumsum tulang menghasilkan banyak sel darah putih jenis neutrofil. Gejalanya meliputi:

    • Asid urat
    • Penyebab nyeri tulang
    • Kulit gatal
    • Kulit yang mudah memar

 

  • Leukemia kronis eosinofilik
    Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan banyak eosinophil. Gejala yang paling umum dari chronic eosinophilic leukemia adalah:

    • Melemah
    • Demam
    • Menyerang otot
    • Bengkak di kulit bibir atau mata

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-20T083931.363.png

Penyakit jantung koroner adalah masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat dan dapat mengancam jiwa. Karena arteri koroner adalah pembuluh darah yang menyuplai aliran darah ke otot jantung, jika tersumbat, aliran darah ke otot jantung dapat berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan infark (kematian sel jantung) atau serangan jantung (terhentinya jantung memompa darah secara keseluruhan). Coronary artery bypass graft (CABG), juga disebut sebagai operasi pintas arteri koroner, dan percutaneous coronary intervention (PCI) adalah dua jenis operasi bedah yang paling umum untuk mengobati penyakit ini.

Revaskularisasi, atau kembalinya aliran darah melalui arteri koroner yang tersumbat, adalah tujuan dari baik CABG maupun PCI. Selama operasi terbuka yang dikenal sebagai CABG, dokter bedah memotong dada pasien untuk menyambungkan pembuluh darah baru dari aorta ke arteri koroner dengan melewati area arteri yang tersumbat. Dua metode CABG yang dapat digunakan selama prosedur ini adalah on-pump CABG, yang menggunakan mesin jantung-paru untuk menghentikan detak jantung; atau off-pump CABG, yang menggunakan mesin jantung-paru dan menjalankan prosedur dalam keadaan berdetak.

Sebaliknya, perkutan koroner (PCI) adalah prosedur non-invasif yang menggunakan kateter, selang kecil. Alat ini dimasukkan melalui pembuluh darah di pangkal paha atau pergelangan tangan dan kemudian didorong hingga mencapai arteri koroner yang tersumbat di jantung. Di ujung kateter, balon dibuat untuk membuka bagian arteri yang menyempit. Untuk mempertahankan pembuluh darah terbuka, ring jantung atau stent dapat dipasang di area yang tersumbat.

Masing-masing dari tindakan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada pasien dengan penyakit jantung koroner yang lebih parah yang melibatkan tiga atau lebih arteri yang tersumbat, CABG biasanya lebih efektif daripada prosedur PCI. Di sisi lain, prosedur PCI lebih baik dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner yang tidak begitu parah, yang hanya meliba. PCI biasanya lebih cepat pulih dan tidak membutuhkan rawat inap yang lama. Namun, pada beberapa pasien, PCI sering kali memerlukan prosedur revaskularisasi lagi, dan efektivitasnya dapat terbatas pada pembuluh darah yang sangat kecil atau berbelok-belok.

Dokter dan pasien harus bekerja sama untuk membuat keputusan operasi yang tepat. Usia pasien, kesehatan umum, jumlah dan lokasi arteri yang tersumbat, dan preferensi pasien adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi keputusan ini. Pada beberapa pasien, CABG dipilih karena banyaknya arteri koroner yang tersumbat dan dapat menghindari kemungkinan pengulangan tindakan revaskularisasi di masa depan. Namun, bagi pasien yang lebih tua atau memiliki kondisi medis yang rumit, PCI mungkin lebih baik karena pemulihan yang lebih cepat dan risiko yang lebih rendah.

Pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi dengan CABG atau PCI harus tetap menjaga pola makan yang sehat dan mengikuti program rehabilitasi jantung yang disarankan dokter mereka untuk meningkatkan hasil prosedur dan mencegah kondisi yang lebih buruk di masa depan.

Perawatan yang tepat diperlukan untuk memperbaiki kondisi pasien dengan penyakit jantung koroner, yang merupakan penyakit yang serius. Dalam beberapa kasus, tindakan revaskularisasi (baik melalui CABG maupun PCI) dapat menjadi pilihan yang baik untuk mengobati kondisi ini. Ini tergantung pada karakteristik pasien. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan tindakan apa yang paling sesuai untuk kondisi Anda.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-19T111506.126.png

Untuk mencegah gigi keropos, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

  • Menjaga kebutuhan nutrisi
    Mengikuti nutrisi yang tepat akan membantu Anda mendapatkan enamel yang lebih kuat. Kalsium adalah nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatan gigi Anda, jadi mulailah mengonsumsi makanan yang tinggi kalsium seperti susu dan keju. Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang rendah lemak yang mengandung banyak kalsium.
  • Mengurangi asupan tepung dan gula
    Hindari mengonsumsi terlalu banyak camilan seperti keripik, permen, dan makanan berbahan dasar tepung atau gula jika Anda ingin menjaga enamel tetap sehat. Ini karena makanan ini mudah menempel disela-sela gigi dan rentan terhadap bakteri yang dapat mengikis lapisan enamel.
  • Menggunakan produk pembersih gigi yang mengandung fluoride
    Flouride dapat ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur. Jika digunakan dalam perawatan gigi sehari-hari, zat ini dapat membantu memperkuat enamel. Selain itu, fluoride juga dapat memperbaiki kerusakan gigi pada tahap awal.
  • Makan permen karet
    Mengunyah permen karet tanpa gula juga bisa menjadi cara lain untuk mencegah gigi keropos karena permen karet mengurangi produksi air liur di mulut. Namun, pastikan permen karet tanpa gula tidak memicu pertumbuhan bakteri di mulut.
  • Tingkatkan jumlah air yang diminum Anda
    Untuk mengurangi air ludah, minumlah setidaknya dua liter (8 gelas) air mineral setiap hari. Hal ini berfungsi sebagai pembersih gigi alami dan menghilangkan asam di rongga mulut. Demineralisasi gigi dapat terjadi dalam mulut yang asam (pH rendah).
  • Membersihkan gigi
    Lakukan penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat, dan lakukan pembersihan mekanis tambahan dengan benang gigi, juga dikenal sebagai floss.
  • Menggunakan antimikroba untuk rongga mulut
    Obat kumur klorheksidin dapat digunakan untuk melawan bakteri di rongga mulut. Jangan gunakannya lebih dari dua minggu.
  • Mengurangi jumlah kafein dan alkohol yang dikonsumsi
    Mulut kering dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi.

Semua orang ingin memiliki gigi yang sehat. Jika Anda termasuk orang yang berisiko mengalaminya, mulailah rutin merawat gigi Anda untuk menjaga kesehatan gigi Anda hingga lanjut usia. Selain itu, jangan lupa untuk pergi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk memeriksa kondisi mulut dan gigi Anda.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-18T082946.864.png

Salah satu faktor yang meningkatkan kemungkinan gigi keropos adalah terkikisnya enamel di gigi, yang biasanya disebabkan oleh zat asam. Selain itu, individu yang menderita kondisi medis tertentu, seperti mulut kering, penyakit asam lambung, atau orang yang mengonsumsi obat antihistamin juga berisiko mengalami gigi keropos. Lapisan terluar gigi yang disebut enamel berfungsi untuk melindungi dan mencegah kerusakan gigi. Sayangnya, konsumsi makanan dan minuman tertentu akan mengikis lapisan enamel ini dengan waktu. Gigi ini dapat menjadi sensitif dan mudah patah jika rusak atau keropos. Bakteri yang merugikan di gigi berasal dari sisa makanan manis yang menumpuk, yang kemudian berubah menjadi plak yang menempel di gigi.

Setelah itu, bakteri akan mengeluarkan zat asam yang dapat mengikis lapisan gigi secara bertahap. Jika kita tetap tidak sadar akan kebersihan gigi kita, lapisan yang terkikis ini dapat semakin lebar dan membentuk lubang. Oleh karena itu, untuk mencegah plak yang menyebabkan gigi berlubang, gigi harus dibersihkan secara teratur. Gigi ini dapat menjadi sensitif dan mudah patah jika rusak atau keropos. Apa saja makanan dan minuman yang harus dihindari untuk mencegah lapisan enamel di gigi rusak?

 

Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Keropos

Hindari makanan atau minuman berikut agar Anda tidak mengalami gigi keropos:

  • Roti
    Siapa yang mengira ternyata roti dapat menyebabkan gigi menjadi lebih buruk? Ini karena air liur di mulut memecah zat pati menjadi gula saat mengunyah roti. Sisa roti yang dikunyah dapat menempel di sela-sela gigi, menyebabkan bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan keropos.
  • Permen
    Makanan manis, seperti kue dan permen, dapat merusak gigi dan menyebabkan gigi keropos. Ini karena kandungan gula pada sisa makanan yang menempel di gigi dapat memicu hadirnya bakteri, yang mengolah gula sebagai sumber energi, sehingga terbentuk zat asam.
  • Buah dengan rasa asam
    Makanan asam, seperti jeruk dan lemon, dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Jadi, jika Anda ingin mengonsumsi buah-buahan yang asam atau minum air dengan perasan lemon, pastikan untuk membilas mulut Anda dengan air putih setelahnya.
  • Minuman berkarbonasi
    Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman bersoda terlalu sering dapat menyebabkan gigi keropos dan kerusakan gigi lainnya. Ini karena minuman tersebut memicu pembentukan plak gigi dan peningkatan produksi asam, yang pada gilirannya menyebabkan enamel gigi terkikis. Soda juga dapat menyebabkan mulut kering. Bakteri akan cepat berkembang biak dan merusak gigi.
  • Es batu
    Mengunyah sesuatu yang keras dan dingin, seperti es batu, dapat merusak enamel gigi. Jika enamel rusak, gigi dapat terkelupas atau patah.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-2024-04-17T083704.246.png

Penyakit Barrett’s Esophagus (BE) adalah ketika sel epitel kerongkongan normal berubah menjadi sel silindris, dengan skuamosa berlapis. Penyakit ini juga dikenal sebagai metaplasia intestinal. Hal ini terjadi karena terpapar asam lambung selama beberapa waktu. Namanya diambil dari Norman Barrett, seorang ahli bedah Inggris yang melaporkan penyakit tersebut pada tahun 1950. Perlu diketahui bahwa longgarnya katup LES dapat menyebabkan kerongkongan terpapar asam lambung. Oleh karena itu, mudah dipahami bahwa kerongkongan barett dapat muncul pada pasien GERD, terutama mereka yang menderita penyakit ini selama lebih dari lima tahun. Beberapa pasien dengan GERD tidak akan mengalami BE.

Menurut literatur kedokteran, gejala GERD yang lama (lebih dari 5 tahun), usia lebih dari 50 tahun, jenis kelamin pria, merokok, obesitas, dan ras Kaukasia adalah faktor risiko 10-15% untuk mengalami BE. Mulut dan lambung terhubung melalui saluran yang disebut esofagus. Lower Esophageal Sphincter (LES) terletak di bagian bawah kerongkongan. Ini adalah sfingter, atau otot khusus yang dapat membuka dan menutup untuk mencegah refluks asam lambung atau masuknya makanan, minuman, dan asam lambung ke kerongkongan. Jika sfingter lemah, seperti yang terjadi karena penyakit refluks gastroesophageal (GERD), asam lambung akan terus naik ke kerongkongan dan akhirnya merusak lapisan kerongkongan, yang menyebabkan Barrett

 

Penyebab Barrett’s Esophagus

Barrett’s esophagus tidak disebabkan oleh sesuatu, tetapi penyakit asam lambung kronik (GERD) adalah kondisi di mana otot kerongkongan bagian bawah melemah sehingga asam lambung naik terus-menerus ke kerongkongan. Namun, tidak semua penderita GERD mengalami Barrett’s esophagus karena GERD, dan tidak semua Barrett’s esophagus terjadi sebagai akibat dari GERD.

 

Faktor Risiko Barrett’s Esophagus

Barrett’s esophagus lebih mungkin terjadi pada orang dengan kondisi berikut, selain penderita GERD kronis:

  • Berusia di atas lima puluh tahun.
  • Kelamin laki-laki.
  • Berlebihan berat badan atau obesitas
  • Merokok secara teratur atau pernah merokok secara aktif.
  • Mengalami gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  • Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker esofagus atau Barrett’s esophagus.

 

Gejala Barrett’s Esophagus

Meskipun esofagus Barrett tidak menunjukkan gejala khusus, peningkatan asam lambung dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:

  • Rasa terbakar di dada
  • Rasa asam di mulut
  • Bau mulut, atau halitosis.
  • Sulit untuk menelan
  • Sepertinya ada makanan yang mengganjal di kerongkongan.
  • Sakit kerongkongan
  • Mual dan muntah
  • Menurunkan berat badan.

 

Sumber: Kemenkes


artikel-4.png

Setiap orang memiliki kebiasaan minum yang unik, jadi jumlah air yang mereka keluarkan juga berbeda-beda tergantung pada jumlah air yang mereka minum. Namun demikian, orang dewasa normal mengeluarkan 1000 hingga 2000 mililiter urine setiap hari. Jika jumlah air seni yang dikeluarkan kurang dari jumlah ini, itu disebut oliguria, istilah medis untuk kondisi penurunan volume urine atau air kencing yang keluar dari tubuh. Oliguria adalah gejala dari kondisi di mana volume urine sangat sedikit, yaitu kurang dari 400 mL per 24 jam. Ini dapat menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan, termasuk dehidrasi dan penyakit ginjal. Semua orang dapat mengalami produksi urine yang rendah. Jenis penyakit ginjal tertentu yang dapat menyebabkan cedera ginjal akut membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi.

Pada episode hipovolemia, tubuh manusia melakukan tindakan fisiologis normal untuk menyimpan cairan dan elektrolit. Mekanisme ini dikendalikan secara ketat oleh neurohormon dan dapat diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan ginjal berikutnya. Dengan minum cukup (sekitar 8–10 gelas per hari), orang dengan ginjal yang sehat dapat menghasilkan sekitar 800–2.000 mL urine setiap hari. Jika ginjal seseorang menghasilkan volume urine kurang dari jumlah tersebut, orang tersebut dapat mengalami oliguria. Usia menentukan batasan oligouria. Jumlah urine yang dapat dianggap oligouria adalah kurang dari 400 mL per 24 jam untuk orang dewasa, kurang dari 0,5 mL/kg berat badan/jam (mL/kg BB/jam) untuk anak-anak, dan kurang dari 1 mL/kg BB/jam untuk bayi.

 

Penyabab Oliguria

Perubahan aliran darah menuju ginjal (prerenal), kerusakan ginjal (renal), atau penyumbatan saluran urine (postrenal) dapat menyebabkan oliguria.

  • Gangguan pada aliran darah ke ginjal
    Oleguria prerenal adalah hasil dari hambatan aliran darah ke ginjal. Beberapa kondisi yang menyebabkannya adalah:

    • Perdarahan, dehidrasi yang parah, muntah, dan diare menyebabkan penurunan drastis jumlah darah atau cairan di dalam tubuh.
    • Reaksi alergi yang signifikan atau syok anafilaksis
    • Hipertensi tidak dapat dikendalikan.
    • Sepsis
    • Luka bakar yang parah
    • Gagal menerima
    • Gangguan jantung
  • Kerusakan Ginjal
    Oliguria dapat disebabkan oleh cedera atau kerusakan ginjal, seperti:

    • Kerusakan pada sel-sel tubulus ginjal, yang juga dikenal sebagai nefropati diabetik,
    • Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus atau saringan ginjal.
    • Gagal ginjal yang akut
    • Penyakit autoimun yang dapat menyerang ginjal, seperti skleroderma
    • Hipertensi maligna adalah kondisi di mana tekanan darah meningkat dengan cepat melebihi ambang batas normal.
    • Kumpulan gejala yang disebabkan oleh pecahnya sel darah merah dan rusaknya bagian dalam dinding pembuluh darah.
    • Penumpukan mioglobin dalam urine, yang dikenal sebagai mioglobinuria, terjadi, misalnya, ketika seseorang terkena kesetrum parah atau kecelakaan yang dipecahkan.
    • Keracunan logam berat, cyclosporin, aminoglikosida, atau amphotericin B
    • Eklamsia
  • Saluran urine tersumbat
    Oliguria postrenal terjadi ketika ginjal normal berfungsi tetapi ada sumbatan di saluran urine setelah ginjal, yaitu di ureter, kandung kemih, atau uretra. Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan oliguria postrenal meliputi:

    • Batu dalam ginjal
    • Peningkatan prostat, juga dikenal sebagai benign prostatic hyperplasia (BPH),
    • Gangguan saraf di kandung kemih
    • Tumor di ginjal atau saluran kemih
    • Jaringan yang patah karena operasi saluran kemih
    • Infeksi yang disebabkan oleh cacing skistosoma.

Orang dengan diabetes, hipertensi, atau penyakit kritis lebih mungkin mengalami oligouria.

 

Gejala Oliguria

Seperti yang telah dijelaskan, oliguria adalah kondisi di mana volume urine hanya berkisar antara 100 hingga 400 mL per hari. Jika volume urine lebih rendah dari angka ini, yaitu kurang dari 100 mL per hari atau bahkan sama sekali tidak ada urine, kondisi tersebut disebut anuria. Selain volume urine yang lebih kecil, orang yang menderita oliguria juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

  • Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi
  • Bengkak di kaki, atau edema
  • Sesak dada
  • Putih
  • Anoreksia, atau kekurangan nafsu makan
  • Sakit pinggang yang parah
  • Takikardia, atau detak jantung yang cepat
  • Mual dan muntah secara signifikan
  • Bibir mengering
  • Melemah

 

Sumber: Kemenkes


Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.