Gejala BPH Mengganggu? Terapkan Gaya Hidup Ini untuk Membantu

artikel-2024-12-07T111035.584.png

Pembesaran kelenjar prostat dikenal sebagai BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) atau HPJ (Hipertrofi Prostat Jinak). Kondisi ini sangat umum, terutama pada pria berusia lebih dari lima puluh tahun. Berbagai gejala yang biasanya dialami oleh penderita BPH termasuk kesulitan memulai buang air kecil yang berlangsung lama, kadang-kadang disertai dengan rasa mengedan, aliran urin yang terputus-putus, tetesan urin di akhir buang air kecil, pancaran urin yang lemah, dan rasa tidak puas setelah buang air kecil. LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) adalah istilah untuk gejala ini. Trabekulasi atau penebalan serat detrusor, sirkulasi, divertikel, dan pembentukan batu vesika adalah komplikasi yang sering terjadi pada penderita BPH. Pada tahap akhir dekompensasi, kondisi ini dapat menyebabkan vesika urinaria yang tidak dapat lepas, menyebabkan retensi urin total.

Sel-sel jaringan ikat (stroma), yaitu sel-sel jaringan yang mengisi ruang antar kelenjar, dan sel-sel kelenjar (glandular) yang menghasilkan cairan juga merupakan sel-sel yang mengembangkan kanker prostat. Kondisi BPH menunjukkan peningkatan sel glandula dan stroma. Ini menyebabkan prostat menjadi lebih besar, yang kemudian menyebabkan masalah buang air kecil atau gejala iritasi. Mereka memiliki gejala yang mirip dengan kanker prostat. BPH adalah pembesaran kelenjar yang menyebar dan menyeluruh. Gejalanya adalah aliran urin yang lemah dan terputus-putus. Penderita BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) sering mengalami penyumbatan pada saluran urin atau uretra, yang terletak di dekat pintu masuk kandung kemih, yang membuat orang merasa tercekik. Hal ini menyebabkan proses pengeluaran urin terganggu.

Penderita sering mengalami keinginan untuk buang air kecil, terutama di malam hari, dan kadang-kadang mereka tidak dapat menahan diri untuk melakukannya. Dengan peningkatan tekanan pada uretra, aliran urin menjadi lebih lemah, dan dalam beberapa kasus bisa terhenti mendadak. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat di perut dan berpotensi menyebabkan infeksi pada kandung kemih. Jika terjadi infeksi, aliran urin dapat terhenti sepenuhnya, dan perlu digunakan kateter untuk mengeluarkan urin, yang juga sangat sakit. Pemotongan kelenjar prostat mungkin diperlukan jika keadaan semakin parah.

 

Penyebab Benigna Prostat Hiperplasia

Kelenjar prostat adalah organ pria yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra bagian belakang. Ketika kelenjar ini membesar, ia dapat menyumbat uretra dan menghentikan aliran urin. Hormon testosteron diubah dalam sel-sel prostat menjadi Dehidrotestosteron (DHT) melalui enzim 5-reduktase. DHT merangsang mRNA sel-sel prostat untuk menghasilkan protein faktor pertumbuhan yang mendorong pembesaran prostat.

 

Faktor Risiko Diduga Penyebab BPH

  • Berolahraga secara teratur dapat mengurangi kadar dehidrotestosteron, menurunkan risiko masalah prostat. Berolahraga juga membantu mengatur berat badan, menjaga otot-otot lunak di sekitar prostat tetap stabil.
  • Konsumsi alkohol adalah faktor risiko tambahan yang diduga berkontribusi pada perkembangan BPH. Alkohol dapat mengurangi kadar zinc dan vitamin B6, yang keduanya sangat penting untuk kesehatan prostat karena keduanya digunakan kelenjar prostat hingga sepuluh kali lebih banyak daripada organ lain. Zinc juga membantu mengurangi kadar prolaktin dalam darah, karena prolaktin memiliki kapasitas untuk meningkatkan konversi hormon testosteron menjadi DHT.
  • Kebiasaan merokok dapat menyebabkan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia). Dalam rokok, nikotin dapat meningkatkan jumlah enzim yang merusak androgen. Ini akan menyebabkan penurunan kadar testosteron. Berkurangnya massa otot pada organ seksual dan masalah ereksi dapat terjadi karena penurunan testosteron ini. Kadar testosteron yang rendah juga bertanggung jawab atas pembesaran prostat. Karsinogen dan berbagai zat berbahaya lainnya yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan kematian dalam berbagai cara. Rokok telah terbukti meningkatkan risiko kanker mulut, paru-paru, sistem pernapasan, kandung kemih, pankreas, dan ginjal.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.