Hidung Gatal dan Bersin Terus? Bisa Jadi Rinitis Alergi, Yuk Kenali Gejalanya!

artikel-6.png

Rhinitis alergi adalah kondisi di mana reaksi alergi pada alergen yang sama dan diperantarai oleh IgE menyebabkan peradangan pada membran mukosa hidung. Gejala rhinitis alergi termasuk hidung tersumbat, bersin, gatal pada area hidung, rinorea, dan post-nasal drip (PND). Rhinitis terbagi menjadi dua kategori: alergi dan non-alergi. Pada siang hari, rinitis alergi dapat menyebabkan gangguan tidur, penurunan konsentrasi, lelah yang makin intens, dan kantuk jika tidak ditangani. Rinitis alergi dapat menunjukkan gejala berikut:

  • Hidung tersumbat
  • Batuk akibat postnasal drip
  • Hidung meler disertai cairan bening
  • Mendengkur dan mulut kering saat tidur
  • Mendadak bersin berkali-kali, khususnya pada pagi hari
  • Mata gatal atau berair

Reaksi individu terhadap alergen berbeda-beda; beberapa individu menunjukkan gejala yang signifikan, sementara yang lain hanya mengalami gejala yang sangat ringan. Alergen di lingkungan menyebabkan rinitis alergi, yang dapat muncul sepanjang tahun atau pada musim tertentu. Ini dikenal sebagai rinitis alergi perennial atau yang muncul sepanjang tahun. Alergi tungau, debu di rumah, dan alergen dalam ruangan lainnya (jamur dan bulu binatang) adalah penyebab rinitis alergi musiman.

Risiko terkena rinitis alergi meningkat jika:

  • Memiliki eksem
  • Mengidap alergi atau asma
  • Memiliki anggota keluarga terdekat dengan riwayat alergi atau asma
  • Sering terpapar alergen, seperti asap rokok, jamur, bahan kimia, bulu binatang, atau tungau debu di rumah.

Risiko komplikasi rhinitis alergi:

  • Peningkatan kualitas hidup (gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi produktivitas).
  • Gangguan tidur (menjadi lebih sulit untuk tertidur atau terbangun dengan cepat, membuat Anda lelah)
  • Memperburuk gejala asma, seperti batuk atau mengi.
  • Sinusitis (peradangan atau infeksi pada membran yang melapisi sinus karena penyumbatan sinus yang terus menerus)
  • Infeksi telinga bagian tengah (bengkak di sekitar saluran eustachius karena alergi dapat menyebabkan penyumbatan ruang udara di telinga bagian tengah, yang menyebabkan penumpukan cairan dan infeksi).

Mengurangi paparan terhadap alergen yang menyebabkan gejala rinitis alergi adalah cara terbaik untuk mencegah rinitis alergi. Sebagai anjuran dokter Anda, minum obat alergi Anda sebelum Anda terpapar alergen. Konsultasikan dengan ahli rinitis alergi (THT) atau spesialis alergi jika Anda menduga mengalami rinitis alergi. Spesialis THT mungkin melakukan: uji tusuk alergi atau tes antibodi imunoglobulin E (IgE) khusus alergen (untuk mengidentifikasi penyebab gejala alergi), nasoendoskopi (untuk mengukur intensitas gangguan).

Penanganan awal rinitis alergi adalah menghindari paparan terhadap alergen yang ada di sekitar Anda. Dokter juga mungkin meresepkan obat untuk mengontrol gejala atau menyarankan imunoterapi.

Mengurangi paparan alergen di tempat kerja:

  • Setiap minggu atau dua minggu sekali, cuci alas tidur (seprai, sarung bantal, dan selimut) dengan air panas bersuhu minimal 60 derajat Celcius.
  • Jika Anda tidur di ruangan ber-AC, bersihkan dan servis AC dan filternya secara berkala.
  • Minimalkan penggunaan karpet, gorden, atau furnitur berkain di rumah Anda.
  • Permukaan furnitur rumah harus dibersihkan dengan kain basah agar debu tidak menumpuk.
  • Untuk menghapus tungau debu rumah, semprotkan akarisida pada kain tebal.
  • Untuk membersihkan debu, gunakan vacum cleaner.
  • Minimalkan jumlah boneka dan mainan kain yang ada di rumah untuk pasien anak.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.