Mengenal Lebih Dekat Emfisema: Penyakit Kronis yang Menyerang Paru

artikel-2025-01-07T092429.119.png

Penyakit paru obstruktif kronik yang dikenal sebagai emfisema melibatkan kerusakan pada kantong udara (alveoli) paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan jumlah oksigen yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Emfisema menyerang parenkim paru. Alveoli pasien emfisema rusak.

Seseorang yang menderita emfisema akan mengalami kesulitan bernapas karena alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pernapasan. Salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang paling umum adalah infeksi. Seiring waktu, penyakit epilepsi akan memburuk. Alveolus yang rusak tidak dapat dipulihkan, meskipun ada metode untuk menghentikan perkembangan emfisema.

 

Penyebab

Penyebab utama emfisema adalah paparan zat yang dapat mengiritasi paru-paru dalam jangka panjang, seperti :

  • Asap rokok
  • Polusi udara
  • Debu bahan kimia yang ditemukan di lingkungan

 

Gejala

  • Sesak napas, terutama saat bergerak
  • Nafas pendek, terutama saat bergerak ringan
  • Batuk dan dahak yang terus-menerus
  • Nyeri atau sesak di dada
  • Nafsu makan menurun
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan

 

Faktor Risiko

  • Merokok atau sering terpapar asap rokok atau perokok pasif
  • Menetap atau bekerja di lingkungan yang mudah terpapar polusi udara, seperti lingkungan industri atau pabrik
  • Berusia 40 tahun ke atas
  • Memiliki riwayat keluarga dengan defisiensi alfa-1 antitripsin atau penyakit paru obstruktif (PPOK).

 

Komplikasi

  • Pneumonia
  • Pneumothorax

 

Pemeriksaan

  • Pemeriksaan fisik
  • Elektrokardiografi
  • Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
  • Pemeriksaan CXR
  • CT Scan Toraks

 

Penanganan

  • Pengobatan
  • Terapi

 

Mengikuti Program Fisioterapi

Breathing Exercise

  • Pasien diposisikan dengan nyaman, baik dalam posisi tidur atau duduk.
  • Diminta untuk menarik dan menghembuskan nafas serileks mungkin.
  • Latihan diulangi empat hingga enam kali (semampu pasien).
  • Pasien diminta untuk mengulangi latihan ini sendiri.

Chest Fisioterapi

  • Latihan batuk yang efektif
  • Drainase postur
  • Perkusi

Chest mobilization

  • Streching otot yang mengalami spasme
  • Menerapkan pola hidup sehat
  • Berhenti merokok
  • Menghindari polusi udara dan asap rokok
  • Makan makanan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur

 

Pencegahan

  • Berhenti merokok
  • Berusaha menghindari asap rokok
  • Hindari polusi udara
  • Gunakan masker untuk mengurangi paparan zat di udara yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru.

 

Kesimpulan

Namun, infeksi kronis yang serius ini dapat dikelola dengan pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup. Langkah terbaik untuk mengurangi risiko adalah pencegahan, terutama dengan menghindari paparan zat yang dapat merusak paru-paru.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.