Gula, Garam, Lemak Berlebih: Kombinasi Maut yang Harus Kamu Hindari!

artikel-2024-09-19T140444.614.png

Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak di seluruh dunia adalah konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak (GGL). Meskipun ketiga bahan ini diperlukan untuk keseimbangan tubuh, konsumsi berlebihan dapat menjadi “maut”. Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak dapat membahayakan kesehatan Anda dengan cara berikut:

 

Gula: Faktor Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik

Seringkali, penyebab utama kenaikan berat badan dan obesitas adalah gula, terutama gula tambahan yang ditemukan dalam makanan dan minuman manis. Resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2, dapat disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.  Gula juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker. Peradangan kronis dalam tubuh dapat diperburuk oleh konsumsi gula tinggi dalam diet, yang memperburuk berbagai kondisi kesehatan. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa obesitas meningkatkan risiko serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi) dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi lain.  Konsumsi gula berlebihan juga berperan dalam pembentukan plak gigi, yang menyebabkan gigi rusak dan berlubang.

 

Garam: Tekanan Darah Tinggi dan Penyakit Jantung

Tubuh membutuhkan garam dan natrium untuk berfungsi dengan baik, tetapi terlalu banyak garam dapat menyebabkan hipertensi.  Faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, penyebab utama kematian di banyak negara, adalah hipertensi. Selain itu, konsumsi garam yang tinggi dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko osteoporosis serta memperburuk kondisi kesehatan lainnya seperti penyakit ginjal kronis.

 

Lemak: Risiko Penyakit Jantung dan Obesitas

Lemak memainkan peran penting dalam mendukung fungsi tubuh dan menyediakan energi.  Memperhatikan jenis lemak yang dikonsumsi juga penting.  Kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat karena lemak jenuh dan trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, dan produk hewani. Risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke terkait dengan kolesterol tinggi.  Konsumsi lemak berlebih juga dapat menyebabkan perlemakan hati, penyakit hati berlemak non-alkoholik, atau obesitas.

 

Kesadaran dan perubahan pola makan diperlukan untuk mencegah efek buruk dari konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan. Untuk menghindari kematian, Sobat Sehat dapat mengikuti beberapa saran berikut:

  • Kurangi Gula: Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, seperti kue, soda, dan permen, dan beralih ke buah-buahan segar yang kaya serat dan nutrisi.
  • Batasi Konsumsi Garam Anda: Cobalah menambah rasa pada makanan Anda tanpa menambah garam dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah.
  • Pilih Lemak Tak Jenuh Sehat: Gunakan lemak tak jenuh sehat, seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun, untuk menggantikan lemak jenuh dan trans.

Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda dan meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis.  Penting bagi setiap orang untuk memahami bahaya ini dan mengurangi konsumsi ketiga bahan tersebut dalam diet mereka sehari-hari. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan bahwa batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) setiap hari adalah 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.  Menjaga keseimbangan konsumsi gula, garam, dan lemak dapat mencegah berbagai masalah kesehatan dan memperpanjang harapan hidup dengan kesehatan yang lebih baik.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.