Mengapa Anemia Bisa Jadi Pemicu Gagal Jantung? Simak Penjelasannya!

artikel-3.png

Jumlah sel darah merah, atau kadar hemoglobin (Hb), di dalam darah seseorang yang sehat lebih rendah daripada nilai normal untuk orang dengan umur dan jenis kelamin. Hemoglobin adalah sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dan zat gizi lainnya seperti vitamin dan mineral ke otak dan jaringan tubuh lainnya.

Pemeriksaan darah sederhana, yang merupakan bagian dari penghitungan jenis darah komplit, di mana persentase sel darah merah, volume darah total (hematocrit), dan jumlah hemoglobin dihitung, dapat digunakan untuk menentukan adanya anemia. Ada perbedaan dalam kadar Hb normal pada laki-laki dan perempuan.

Anemia dapat menyebabkan gejala seperti cepat lelah, wajah pucat, tidak bergairah, tidak mampu berkonsentrasi, mengantuk, kurang selera makan, pusing, sesak nafas, mudah kesemutan, rasa mual, jantung berdebar, warna kulit yang berubah dan bagian putih kornea mata menjadi kuning.

 

Penyebab Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya adalah:

  • Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin b, asam folat, vitamin c, dan nutrisi lainnya yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
  • Jika wanita yang sedang menstruasi memiliki banyak darah menstruasi dan tidak memiliki cukup persediaan zat besi, mereka berisiko terkena anemia karena kekurangan zat besi.
  • Karena janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya, wanita hamil lebih rentan terkena anemia.
  • Anemia dapat disebabkan oleh penyakit tertentu yang menyebabkan pendarahan terus menerus di saluran pencernaan, seperti gastritis dan radang usus buntu.
  • Obat tertentu dan beberapa jenis obat dapat menyebabkan pendarahan lambung (aspirin, anti inflamasi, dll.), dan obat lain dapat mengganggu penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil kb, antiarthritis, dll.).
  • Gastrektomi, atau pengambilan sebagian atau seluruh lambung, dapat menyebabkan anemia karena tubuh tidak dapat menyerap zat besi dan vitamin B dengan baik.
  • Penyakit anemia dapat disebabkan oleh penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, ginjal, masalah kelenjar tiroid, dan beberapa jenis kanker karena mempengaruhi produksi sel darah merah.
  • Infeksi cacing tambang, malaria, atau disentri, yang menyebabkan kekurangan darah yang parah, dapat menyebabkan anemia pada anak-anak.

Idealnya, Anda akan makan tiga kali setiap hari dengan waktu makan yang sama dan dua makanan ringan porsi kecil yang menyehatkan. Mereka sering jajan, tidak sarapan, dan sama sekali tidak makan siang. Kadar hemoglobin akan dipengaruhi oleh kondisi ini dan kebiasaan mengkonsumsi minuman yang menghambat absorbsi zat besi.

 

Pengobatan Anemia

Beberapa metode pengobatan bertujuan untuk meningkatkan nilai hemoglobin sehingga dapat kembali ke nilai normal. Dengan demikian, pengobatan ini diharapkan dapat menghilangkan gejala yang dialami penderita. Selain itu, pengobatan juga harus difokuskan untuk mengatasi penyebab anemia, termasuk yang berikut ini:

  • Tranfusi darah
  • Kortikosteroid atau obat lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Obat yang disebut eritropoietin membantu sumsum tulang membuat lebih banyak sel darah merah
  • Suplemen vitamin dan mineral, seperti asam folat, vitamin B12, atau zat besi

Penyakit yang mempengaruhi fungsi dan struktur jantung adalah disebut penyakit jantung. Penyakit jantung sering dikenal dengan istilah akut dan kronis karena lamanya berlangsung. Gagal jantung adalah salah satu penyakit jantung yang paling sering dibicarakan. Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan baik saat istirahat maupun saat bekerja dikenal sebagai gagal jantung.1 Dari 11.000 orang di atas usia 25 tahun, ada 1-3 insiden gagal jantung, dan ini meningkat menjadi 3–13 % pada orang di atas 65 tahun.

 

Beberapa penyebab umum penyakit gagal jantung adalah kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan, dan stress. Tiga komponen tambahan yang tidak dapat dihindari oleh manusia adalah usia, jenis kelamin, dan keturunan dan latar belakang keluarga. Semua faktor ini sangat umum dalam kasus kegagalan jantung. Kelainan otot jantung, ateriosklerosis, dan peradangan miokardium adalah penyebab lain gagal jantung, selain hipertensi. Selanjutnya, kondisi anemia kronis—anemia yang terjadi selama waktu yang lama—dapat meningkatkan risiko penyakit gagal jantung.

Konsentrasi hemoglobin, yang merupakan petunjuk penting untuk distribusi oksigen ke otot selama aktifitas, dapat menyebabkan anemia meningkatkan risiko gagal jantung. Kapasitas aerobik berkurang sebagai respons terhadap anemia pada pasien dengan gagal jantung karena ketidakmampuan kompensasi fisiologis terhadap penurunan kadar Hb. Menurut klasifikasi NYHA (New York Heart Association), ada korelasi antara penurunan Hb dan perburukan kelas fungsional gagal jantung.

Ketidaknormalan dalam struktur dan fungsi jantung disebabkan oleh anemia. Anemia melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah karena kurangnya darah yang mengalir ke pembuluh darah tepi. Dalam kondisi ini, sistem hormonal akan diaktifkan, yang akan menghasilkan penurunan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus serta peningkatan penyerapan air dan garam. Retensi cairan meningkatkan volume cairan ekstrasel, yang menyebabkan hemodilusi dan penurunan kadar Hb. Dengan volume plasma yang berlebih, beban jantung meningkat dan ventrikel didilatasi. Anemia menjadi lebih buruk karena penebalan dinding ventrikel kiri, kematian otot jantung, dan gagal jantung yang berlangsung lama.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.