Olahraga yang Aman dan Efektif untuk Pemulihan Pasca Serangan Jantung

artikel-2024-08-12T095811.978.png

Berolahraga tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik tentang kesehatan Anda secara fisik, tetapi juga dapat membantu Anda tetap sehat secara mental dan fisik.

Olahraga tidak hanya memberi Anda manfaat fisik, tetapi juga memberi Anda kesempatan untuk bersosialisasi dan membangun hubungan. Bergabung dalam komunitas atau kelompok olahraga dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk bertemu dengan orang baru dan memperluas lingkaran sosial Anda.

Penting untuk dicatat bahwa olahraga tidak terbatas pada aktivitas yang sangat intens; aktivitas ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, setiap orang dapat menemukan jenis olahraga yang sesuai dengan preferensi dan kondisi fisik mereka.

Mereka yang mengalami masalah jantung setelah serangan jantung dapat berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa memulai latihan sejak fase awal pasca serangan jantung dapat menurunkan angka kematian dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan latihan sama sekali. Selain itu, jika dia tetap aktif selama lebih dari satu tahun, angka kematian akan lebih rendah lagi. Kita tahu bahwa banyak penelitian telah dilakukan tentang bagaimana olahraga memengaruhi jantung. Salah satu studi yang melibatkan pria berusia sekitar 60 tahun menemukan bahwa berolahraga secara teratur dapat mempertahankan fungsi jantung dan mungkin mengurangi dampak negatif dari serangan jantung.

Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik dapat membantu kesehatan jantung dan sirkulasi darah pada orang yang mengalami masalah jantung setelah serangan jantung.

 

Latihan Fisik/Olahraga untuk Pasien Pasca Serangan Jantung

Berikut adalah beberapa jenis latihan yang dapat dilakukan oleh pasien yang memiliki riwayat serangan jantung:

  • Aktivitas fisik
    Untuk mencegah penyakit jantung, aktivitas fisik harus menjadi bagian dari pekerjaan, perpindahan aktif, dan aktivitas sehari-hari seperti berjalan di taman selama beberapa menit. Sangat disarankan untuk pasien dengan riwayat serangan jantung untuk berolahraga, khususnya pada pasien lanjut usia yang biasanya memiliki aktivitas fisik yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang lebih tinggi menurunkan angka kematian dibandingkan dengan pasien dengan aktivitas fisik yang rendah.
  • Berenang
    Renang tidak hanya merupakan aktivitas rekreasi yang populer, tetapi juga merupakan jenis latihan yang unik dan berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan Kapasitas Fungsional Kardiorespirasi (CRF). Eksperimen pada hewan menunjukkan bahwa latihan renang selama tiga minggu dapat membantu mengurangi kerusakan jantung yang disebabkan oleh serangan jantung. Untuk mencapai hal ini, adaptasi awal biogenesis mitokondria diperbaiki dan metabolisme energi otot jantung diperbaiki.
  • Yoga
    Selama sepuluh tahun, ada bukti bahwa yoga dapat menurunkan nilai Framingham Risk Score (FRS) dan risiko penyakit jantung. Ini berarti lebih sedikit kemungkinan terkena penyakit jantung. Terapi optimal mengubah tubuh seseorang yang pernah mengalami serangan jantung. Tubuh mereka menjadi lebih santai, sistem saraf yang menjaga keseimbangan menjadi lebih tenang, dan denyut jantung mereka lebih berubah secara keseluruhan.

Program rehabilitasi jantung berbasis olahraga adalah program yang dirancang secara komprehensif untuk membantu orang yang telah mengalami serangan jantung dengan tujuan meningkatkan kebugaran jantung-paru mereka, mengurangi risiko sakit dan kematian, dan meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan mereka untuk berolahraga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 37 pasien dengan usia rata-rata 66 tahun yang mengikuti program rehabilitasi jantung selama lima minggu setelah serangan jantung menunjukkan peningkatan kualitas hidup, kemampuan berolahraga, dan modulasi otonom yang signifikan. Studi lain menemukan bahwa pasien dengan kardiomiopati iskemik dapat memperbaiki fungsi jantung mereka dengan melakukan latihan rehabilitasi jantung selama enam minggu dengan intensitas antara 60 hingga 85 persen detak jantung maksimal. Dalam rentang lima belas hingga enam puluh hari setelah serangan jantung, pasien yang mengikuti program berjalan di rumah juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas fungsional mereka. Ini termasuk peningkatan daya tahan otot inspirasi dan tekanan inspirasi maksimal.

Kita melihat bahwa aktivitas fisik baik untuk kesehatan fisik dan kualitas hidup. Ini bukan hanya rekomendasi medis tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesejahteraan.

Sangat penting bagi keberhasilan pencegahan sekunder untuk memberi tahu pasien tentang pentingnya tetap aktif setelah serangan jantung. Pasien harus memahami bahwa, meskipun sulit pada awalnya, setiap langkah kecil menuju kembali aktif sangat memengaruhi pemulihan mereka. Dokter dan tim perawatan kesehatan sangat penting untuk memberikan informasi yang jelas kepada pasien dan membantu mereka memasukkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Penting untuk diingat bahwa pencegahan sekunder pasca serangan jantung bukanlah tugas yang harus dilakukan sendirian. Melalui kerja sama yang erat antara pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mereka yang telah mengalami serangan jantung untuk mengambil kendali atas kesehatan jantung mereka sendiri.

Dengan terus meningkatkan kesadaran dan pendidikan, kita dapat membantu pasien pasca serangan jantung bertahan hidup dan berkembang melalui aktivitas fisik yang terencana dan berkelanjutan. Setiap langkah kecil yang diambil oleh setiap orang adalah kunci untuk memastikan bahwa hidup mereka akan menjadi lebih sehat dan lebih bermakna.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.