Masuk Angin Bisa Bikin Kamu Kena Angin Duduk? Ini Penjelasannya!

Istilah “masuk angin” pasti pernah kita dengar dalam kehidupan sosial kita sehari-hari. Saat tubuh seseorang sakit atau tidak enak badan, hal ini biasanya dinyatakan dan dikomunikasikan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang percaya bahwa ada banyak “angin” di dalam tubuhnya. Penyakit masuk angin sebenarnya tidak disebutkan dalam ilmu kedokteran. Tidak ada penjelasan medis tentang penyebab masuk angin, diagnosisnya, gejalanya, atau bagaimana mereka diobati. Namun, istilah “masuk angin”, yang telah digunakan secara turun-temurun oleh orang Indonesia, sudah sangat wajar digunakan oleh masyarakat.
Secara khusus dalam ilmu kedokteran, jika merujuk pada tanda dan gejala masuk angin yang umumnya disebut sebagai angin. Masuk angin adalah kumpulan gejala yang menyerupai flu (flu seperti penyakit) atau influenza yang dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Penyakit flu, juga dikenal sebagai masuk angin, memiliki riwayat perjalanan yang mirip. Penderita awalnya akan mengalami gejala seperti linu di persendian dan rasa tidak enak badan (seperti lelah dan lesu). Sakit pada seluruh tubuh biasa disebut myalgia, dan rasa tidak enak badan biasa disebut malaise.
Infeksi flu adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan gejala yang serius. Reaksi imun adaptif yang tidak spesifik adalah bagian dari influenza, seperti penyakit infeksi lainnya. Virus fluktuasi dimulai dengan invasi setempat pada permukaan epitel saluran napas dan kemudian berkembang biak dengan cepat hingga sel epitel saluran napas menjadi lisis, pecah, atau pengelupasan. Setelah masuk ke dalam sel, partikel virus akan bergabung dengan permukaan sel dan kemudian pindah ke sel lain. Influenza biasanya terbatas pada saluran napas dan dapat sembuh melalui respons kekebalan tubuh atau sistem kekebalan tubuh. Namun, dalam situasi tertentu, seperti penyakit kekebalan yang lemah, virus dapat masuk ke sirkulasi atau peredaran darah, menyebabkan viremia, di mana virus memasuki aliran darah, dan menyerang atau memasuki organ tubuh lainnya. Tubuh melawan virus melalui berbagai cara. Reaksi imun innate akan mencegah penyebaran virus pada tahap infeksi awal.
Setelah paparan infeksi berulang, imunitas adaptif yang menyerap antigen tertentu akan terbentuk, yang memungkinkan respons imun yang lebih cepat. Cytokine, yang dibuat secara cepat setelah infeksi oleh sel-sel epitel dan sel imun pada mukosa saluran nafas, merupakan hormon lokal yang mengaktivasi sel, terutama yang berhubungan dengan sistem imun. Replikasi virus memicu pembentukan proinflammatory cytokine. Cytokine yang menyebabkan inflamasi termasuk Interleukin-1, Interleukin-6, dan Tumor Necrosis Factor. yang kemudian masuk ke sirkulasi sistemik, menyebabkan demam, malaise, dan myalgia. Mekanisme kekebalan inilah yang mengatur perjalanan alamiah penyakit. Ini dimulai dengan infeksi saluran pernapasan dan gejala lokal di sekitarnya, sebelum berkembang menjadi gejala seluruh tubuh seperti demam, malise, arthralgia, dan myalgia.
Penyakit jantung iskemik, atau penyakit “angin duduk”, adalah ketika jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh dengan baik. Dalam medis, “iskemik” berarti kurangnya aliran darah atau peredaran darah. Ini dapat terjadi karena fungsi jantung yang buruk, yang menyebabkan gejala yang signifikan bagi penderita penyakit jantung.
Meskipun ada banyak alasan untuk penyakit jantung, kerusakan struktur jantung yang disebabkan oleh kerusakan sel otot jantung yang berfungsi secara teratur untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Mekanisme pasokan dan permintaan, atau pasokan dan kebutuhan aliran darah, dapat menyebabkan hal ini. Jantung bekerja penuh setiap hari untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara fisiologis. Namun demikian, kebutuhan untuk menjalani kehidupan sehari-hari mendorong jantung untuk terus bergerak. Ketika Anda berolahraga atau berolahraga, intensitas kerja jantung mungkin meningkat, tetapi kemudian kembali normal saat Anda beristirahat.
Dinamika intensitas kerja jantung ini sangat penting untuk menjelaskan mekanisme supply and demand yang akan dibahas di kemudian hari. Karena metabolisme yang meningkat untuk menghasilkan lebih banyak energi, intensitas kerja jantung meningkatkan kebutuhan aliran darah. Dan setelah istirahat, kebutuhan ini akan kembali normal. Kondisi tertentu, seperti penyumbatan pembuluh darah jantung, mengurangi pasokan aliran darah ke otot jantung dan menyebabkan stres pada sel-sel otot jantung, kerusakan sel, dan kematian sel. Kondisi ini berlanjut selama pasokan aliran darah tidak dapat memenuhi kebutuhan sel-sel otot jantung, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan dan kematian sel.
Sudah dibahas secara singkat tentang istilah “masuk angin” dan “angin duduk”, yang keduanya merupakan istilah bahasa masyarakat awam yang mengacu pada kondisi penyakit tertentu. Selain itu, gagasan bahwa keduanya saling berhubungan, yaitu bahwa masuk angin dapat menyebabkan penyakit angin duduk, adalah salah. Ini karena dalam bidang medis, keduanya adalah penyakit yang berbeda dan tidak saling berhubungan. Penyakit saluran pernafasan yang disebut angin duduk atau flu seperti penyakit dapat menyebabkan gejala seluruh tubuh seperti demam, linu-linu di persendian, nyeri seluruh tubuh, dan juga tidak enak badan. Namun, penyakit jantung iskemik, juga dikenal sebagai penyakit angin duduk, adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh kurangnya aliran dan peredaran darah, yang menyebabkan jantung menjadi lebih buruk dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Sumber: Kemenkes