Pentingnya Peran Keluarga saat Mendampingi Pasien Patah Tulang

Pernahkah Anda atau orang-orang di dekat Anda mengalami patah tulang? Patah tulang adalah ketika tulang tubuh patah atau retak sehingga area yang patah menjadi bengkak dan nyeri. Patah tulang terjadi paling sering karena jatuh atau kecelakaan. Tubuh manusia pada dasarnya memiliki mekanisme penyembuhan diri, jadi ketika tulang patah, tubuh akan berusaha menyembuhkan dirinya sendiri dengan melakukan proses regenerasi untuk membuat tulang baru yang dapat berfungsi dan dibentuk dengan baik.
Peradangan biasanya muncul sebelum patah tulang dalam 72 jam pertama, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada bagian tubuh yang patah. Proses ossifikasi akan terjadi pada tulang yang patah selama dua hingga enam minggu sebelum terbentuk tulang baru. Namun, penyembuhan tulang yang tidak tepat dapat menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak sempurna, jadi pengobatan dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengurangi risiko komplikasi tulang.
Penyembuhan patah tulang dapat dilakukan baik melalui prosedur pembedahan (operasi) maupun non-operasi. Prosedur non-operasi termasuk pemasangan gips, yang dilakukan setelah tulang yang patah diposisikan oleh dokter. Ini meminimalkan pergerakan bagian tubuh yang patah sehingga tulang yang patah dapat tumbuh dengan sempurna. Selain itu, penyembuhan patah tulang dapat dicapai melalui prosedur operasi, yang dilakukan oleh dokter spesialis orthopedi dengan tujuan memperbaiki dan mempertahankan posisi struktur tulang sehingga dapat berkembang dengan baik. Dokter akan memposisikan tulang dengan menggunakan pensil, kunci, atau implan logam.
Pasien yang mengalami patah tulang dan menjalani tindakan di rumah sakit biasanya mengalami kondisi psikologis yang cukup menantang, termasuk gejala nyeri yang dirasakan pasien itu sendiri, rasa trauma yang mereka alami saat terjatuh dan tulangnya patah, perubahan kondisi yang mengharuskan pasien menjalani prosedur rawat inap dan terpisah dari keluarganya. Pasien dapat mendapatkan pemahaman yang baik tentang penyakit mereka dan prosedur perawatan yang akan mereka jalani. Mereka juga dapat menggunakan biaya atau asuransi (jaminan kesehatan) yang dapat mereka gunakan, dan memiliki sistem keluarga yang terus mendampingi mereka dari awal hingga akhir perawatan mereka.
Panduan Menemani Pasien Patah Tulang
Menghabiskan waktu bersama pasien rumah sakit dapat menjadi pengalaman yang luar biasa penuh dengan kekuatan dan kenyamanan. Selain kehadiran fisik, perawatan emosional juga diperlukan. Untuk memastikan pemulihan patah tulang yang optimal, berikut adalah panduan penting yang harus diikuti ketika menemani pasien yang dirawat di rumah sakit:
- Ekspresi empati dan perhatian, mendengarkan keluh kesah mereka, dan selalu berkomunikasi tentang kebutuhan dan kenyamanan mereka, dan menghormati kekhawatiran dan keinginan pasien juga akan membuat pasien tenang. Mendiskusikan prosedur dan perawatan yang akan diberikan kepada pasien dengan tenaga medis atau perawat.
- Pada umumnya, pasien yang mengalami patah tulang memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dan minum. Untuk mencegah anemia (kekurangan darah) dan konstipasi akibat tirah baring yang lama, bantu pasien untuk mengkonsumsi makanan yang sehat, tinggi protein dan serat serta memenuhi kebutuhan cairan mereka.
- Para pasien patah tulang yang telah menjalani operasi memerlukan latihan gerak sendi dan fisioterapi secara teratur untuk membantu mereka pulih dengan cepat.
- Pasien yang menjalani prosedur medis di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama dapat merasa bosan. Karena itu, memberikan aktivitas seperti membaca buku atau majalah, menonton film, atau mendengarkan musik akan membantu mereka mengatasi kebosanan mereka.
- Menjaga kenyamanan pasien dan kebersihan tempat tinggal mereka. Tempat yang bersih dan terorganisir akan membuat pasien nyaman saat menerima perawatan, dan yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan tangan. Untuk menghindari penularan infeksi penyakit, sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya menggunakan sabun atau handrub yang telah disediakan di rumah sakit karena tangan adalah organ penting yang sering menyentuh banyak benda.
- Membantu pasien secara administrasi untuk mengurus asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan selama perawatan dan mengantar pasien ke pemeriksaan dan perawatan.
Keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien saat di rumah sakit juga dapat membantu keluarga merawat pasien saat di rumah, sehingga resiko komplikasi dapat dicegah dan pemulihan pasien dapat tertangani dengan baik.
Sumber: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3457/peran-keluargapendamping-dalam-pemulihan-pasien-dengan-patah-tulang