Deprecated: Required parameter $sticky_arr follows optional parameter $post_type in /home/yarsisid/persijatim.id/wp-content/themes/medicare/functions.php on line 1063

Deprecated: Required parameter $post_id follows optional parameter $post_type in /home/yarsisid/persijatim.id/wp-content/themes/medicare/functions.php on line 1107

Deprecated: Required parameter $post_author follows optional parameter $post_type in /home/yarsisid/persijatim.id/wp-content/themes/medicare/functions.php on line 1107
Diet Pasca Stroke Itu Seperti Apa? – PERSI JATIM

Diet Pasca Stroke Itu Seperti Apa?

artikel-2024-02-05T114201.752.png

Stroke, juga dikenal sebagai penyakit peredaran darah otak, adalah cedera otak yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke berbagai bagian otak. Akibatnya, banyak terjadi penyimpangan pada kemampuan makan pasien sehingga berdampak pada penurunan status gizi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan diet khusus.

 

Kenapa Diet Pasca Stroke Dilakukan

  • Berikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sambil tetap mempertimbangkan kondisi penyakit dan konsekuensinya.
  • Memperbaiki masalah terkait stroke seperti disfagia, pneumonia, masalah ginjal, dan luka tekan.
  • Jaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
  • Fase diet stroke: Berdasarkan tahapannya, diet pasien stroke dibagi menjadi dua fase: Fase Akut (24 – 48 jam): Jika pasien tidak sadarkan diri atau mengalami penurunan kesadaran, diberikan makanan parenteral, dilanjutkan dengan pemberian makanan parenteral. dengan makanan enteral.
  • Fase pemulihan adalah saat pasien sadar namun tidak mengalami gangguan menelan (disfagia). Makanan diberikan secara oral secara bertahap, berupa makanan cair, disaring, lunak, dan normal. Jika terdapat disfagia, makanan diberikan secara bertahap melalui campuran nutrisi parenteral, pemberian makanan oral, dan NGT.

 

Syarat dan Prinsip Diet Pasca Stroke

Pola makan pasca stroke sebaiknya mengutamakan kandungan nutrisi, seperti diuraikan di bawah ini:

  • Energi: Energi cukup, sekitar 25-45 kkal/kg BB. Pada periode akut, asupan kalori berkisar antara 1100 hingga 1500 kkal per hari.
  • Protein: Asupan protein yang cukup, 0,8-1 gr/kg berat badan. Jika pasien kekurangan gizi, protein diberikan sebanyak 1,2-1,5 gram per kilogram berat badan. Jika terdapat gangguan ginjal, protein diberikan dengan dosis sederhana 0,8 gr/kg BB.
  • Karbohidrat: Karbohidrat yang cukup, 60-70% dari total kebutuhan.
  • Lemak: Lemak secukupnya (20-25% dari keseluruhan kebutuhan). Lemak jenuh kurang dari 10% total kebutuhan, sedangkan kolesterol dibatasi <300>.
  • Vitamin yang cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat, B12, C, dan E.
  • Mineral: Mineral yang cukup, terutama kalsium, magnesium, dan potasium. Batasi asupan natrium hingga 1 ½ sdt per hari dengan menggunakan garam meja.
  • Serat: Serat yang cukup untuk menurunkan kolesterol dan menghindari sembelit.
  • Bentuk makanan: Makanan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien. Makanan sering disajikan dalam porsi sederhana.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.