Apa Itu Helicopter Parenting

Pola asuh helikopter mengacu pada gaya pengasuhan di mana orang tua terus membayangi anak dengan berusaha mengontrol, memantau, dan ikut campur dalam kehidupan anak. Dengan kata lain, pola asuh helikopter adalah gaya pengasuhan hiperprotektif di mana orang tua terus-menerus berusaha untuk aktif dalam banyak aspek kehidupan anak-anaknya. Pola asuh seperti ini umumnya didasari oleh rasa cemas dan takut yang berlebihan dari orang tua terhadap bayinya yang baru lahir.
Wajar jika orang tua ingin melindungi anaknya dari segala bahaya, namun jika mentalitas ini digunakan secara berlebihan, bisa menimbulkan masalah. Oleh karena itu, pendekatan pola asuh seperti helikopter parenting tidak dianjurkan karena dapat memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak baik jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga menyebabkan tumbuh kembang anak dengan ciri-ciri seperti :
- Punya masalah emosional
- Lebih mudah merasa frustrasi
- Selalu menuntut keinginannya terpenuhi
- Kurang berempati
- Kurang bisa bersikap sosial
- Lebih berisiko mengonsumsi obat resep dokter dan menyalahgunakan obat-obatan terlarang
- Kurang percaya diri
- Kurang mampu mengelola penyebab stres dalam hidup
- Tingkat kecemasan dan depresi lebih tinggi
Penting bagi orang tua untuk secara berkala merenungkan dan menganalisis pendekatan pengasuhan yang telah mereka gunakan terhadap anak-anak mereka agar tidak terjebak dalam pola pengasuhan helikopter. Berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan sebelum terlambat, antara lain :
- Biasakan menyelesaikan masalah sendiri sejak kecil
- Membiarkan anak berusaha sendiri dulu
- Ajarkan dan biarkan anak melakukan pekrjaan yang bisa ia kerjakan