Mengenal Lebih Dekat Obat Antivirus untuk Lindungi Tubuh dari Serangan Virus

artikel-2.png

Obat antivirus atau antiviral adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Obat ini tersedia dalam bentuk pil, tablet, sirup, dan cairan intravena (infus). Beberapa jenis obat antivirus adalah sebagai berikut:

Herpes kulit obat

Tiga jenis virus herpes dapat menyebabkan infeksi kulit: varicella zoster, yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster, herpes simpleks tipe I, yang menyebabkan herpes oral, dan herpes simpleks tipe II, yang menyebabkan herpes genital. Obat antivirus herpes seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir dapat mencegah infeksi virus herpes kulit dengan mengikat polymerase DNA.

Obat influenza

Infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan disebut flu. Obat virus untuk flu meredakan gejala lebih cepat dan mencegah komplikasi pada pasien yang berisiko karena menghambat bagian DNA virus seperti neuraminidase. Beberapa jenis antivirus digunakan untuk mengobati flu, termasuk oseltamivir, zanamivir, dan amantadine.

Obat HPV

Infeksi HPV, juga dikenal sebagai human papillomavirus, adalah salah satu penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan gangguan pada permukaan kulit, kanker serviks, dan masalah kelamin. Infeksi virus ini dapat diobati dengan obat antiviral seperti ribarivin, yang juga dapat mengobati infeksi virus di saluran pernapasan.

Obat Hepatitis

Hepatitis adalah infeksi virus yang menyerang hati. Ada tiga jenis virus hepatitis: hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Obat antiviral yang menghambat produksi virus hepatitis dan hepatitis adalah interferon, yang terdiri dari 

  • nukleosida atau nukleotida analog.
  • inhibitor protease
  • inhibisi polimerase.

Obat HIV/AIDS

Infeksi virus HIV dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penurunan kadar sel darah putih, meningkatkan kemungkinan penyakit infeksi. Dengan mengonsumsi obat virus seperti Antiretroviral (ARV), seperti Zidovudin, Efavirenz, dan lainnya, pasien HIV/AIDS dapat menjalani hidup secara normal. Salah satu efek samping yang paling umum adalah diare ringan yang berlangsung selama satu hingga empat hari. Efek samping lainnya termasuk neutropenia, urtikaria menyeluruh (biduran atau gatal), muntah, nyeri perut, kembung, dan mual.
Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.