Udara Kotor, Kesehatan Terancam! Kenali Dampak Pencemaran Udara bagi Tubuh

Meskipun pencemaran udara meningkat setiap tahun, masalah kesehatan masih belum teratasi. Kemajuan manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan zaman sekarang menyebabkan masalah ini muncul. Pengembangan teknologi yang semakin maju serta peningkatan jumlah industri yang memproduksi bahan berbahaya mencemari udara. Akibatnya, udara yang seharusnya bebas polusi untuk bernapas menjadi tercemar, yang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Pencemaran udara juga dapat merusak habitat alami di sekitar lokasi.
Perkembangan bidang lain, seperti pertumbuhan industri dan alat transportasi, biasanya berkorelasi dengan peningkatan jumlah penduduk di suatu daerah. Selain dapat berdampak positif pada perekonomian, hal ini juga dapat berdampak buruk pada lingkungan, terutama dalam bentuk pencemaran udara yang disebabkan oleh peningkatan emisi dari mesin dan kendaraan bermotor. Pencemaran udara ini juga dapat berasal dari aktivitas manusia seperti pembakaran sampah dan sisa-sisa pertanian, limbah pabrik, dan letusan gunung berapi, serta peristiwa alam seperti kebakaran hutan dan letusan gunung berapi.
Udara ambien adalah udara yang terdapat di permukaan bumi dalam lapisan troposfer wilayah Republik Indonesia. Ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia, makhluk hidup lainnya, dan elemen lingkungan hidup lainnya. Di sisi lain, gas SO2 dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan seperti selaput lendir hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan di paru-paru, yang dapat lebih parah bagi penderita asma. Gas CO2, di sisi lain, dapat menyebabkan kematian mendadak karena kekurangan oksigen dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan partikel pencemar (PM10) dapat memperburuk gejala gangguan pernapasan, seperti iritasi, penurunan fungsi paru-paru, perburuk asma, menyebabkan bronkitis kronis, dan meningkatkan risiko serangan jantung ringan dan kematian dini pada penderita penyakit jantung dan paru-paru. NOx juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, pneumonia (radang paru-paru) dan bahkan kematian. Timbal adalah salah satu polutan udara yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat terakumulasi dalam tubuh dan memiliki efek buruk pada kesehatan seseorang sepanjang hidup mereka.
Dampak Polusi Udara
- Partikel debu dapat memengaruhi masyarakat sekitar. Partikel debu di udara biasanya dapat merusak saluran pernapasan. Partikel debu, yang terdiri dari zat cair dan padat yang sangat kecil, tersebar di udara dan dapat dihirup dan masuk ke dalam paru-paru. Partikel debu dengan ukuran 8 hingga 25 mikron biasanya berada di saluran napas bagian atas, seperti tenggorokan dan hidung. Pada saat yang sama, partikel debu berukuran 0,5 hingga 2 mikron dapat masuk ke kantong udara paru-paru dan menempel pada alveoli, sementara partikel debu berukuran 2 hingga 8 mikron akan tertahan di saluran pernapasan bagian tengah, atau saluran bronkial. Partikel debu yang lebih kecil dapat dengan mudah masuk dan keluar melalui proses pernapasan.
- Gangguan pernapasan dapat disebabkan oleh pencemaran udara, terutama karena partikel PM 2,5 dan PM 10, yang berbahaya bagi kesehatan. Partikel debu ini dapat masuk ke dalam saluran pernapasan karena ukurannya. Pengunjung, terutama anak-anak, mungkin mengalami gejala awal seperti mual, muntah, dan sakit kepala. Paparan yang lebih lama dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti batuk dan kesulitan bernapas.
- NO2 adalah senyawa kimia dengan bau tajam dan warna cokelat kemerahan yang sangat beracun bagi saluran pernapasan. Paparan gas ini dapat menyebabkan paru-paru membengkak, yang dapat menyebabkan kejang, sesak napas, dan bahkan kematian. Kemungkinan mengalami keluhan pernapasan meningkat jika seseorang terpapar gas polutan udara ini lebih lama dan lebih sering. Kondisi fisik responden diukur dengan menanyakan frekuensi dan intensitas gejala pernapasan. Penelitian ini tidak meminta jumlah hari tertentu, karena orang seringkali tidak dapat mengingat jumlah keluhan. Gejala pernapasan seperti batuk, sesak napas, tenggorokan gatal atau kering, batuk disertai sesak napas, dan hidung berair adalah salah satunya.
Sumber: Kemenkes