Hati-Hati! Ini Dia Risiko Ngasih Susu Formula ke Bayi Baru Lahir

Salah satu cara untuk memastikan tumbuh kembang bayi berjalan dengan baik adalah dengan memberi bayi dan anak makanan seperti Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah lahir selama minimal 1 jam, menyusui bayi secara eksklusif sampai dengan umur 6 bulan, dan mulai memberi bayi makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi sesuai dengan usia 6 bulan.
Rendahnya ASI eksklusif dibandingkan dengan peningkatan pemberian susu formula menunjukkan bahwa orang tua bayi dapat dengan mudah membeli susu formula untuk bayi usia 0-6 bulan, dan ibu kurang tahu tentang ASI eksklusif, pekerjaan ibu, dan pengalaman menyusui ibu sebelumnya yang tidak memuaskan. Selain itu, orang tua bayi kurang mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya.
Resiko Pemberian Susu Formula Pada Bayi
Susu formula, atau sufor, adalah susu yang meniru komposisi ASI, tetapi tidak akan pernah menyamai keistimewaan ASI.
- Terlalu encer susu menyebabkan kekurangan nutrisi dan terlalu kental menyebabkan kegemukan.
- Pengganti ASI dengan susu formula mengganggu “bonding” karena susu formula tidak memperkuat kasih sayang ibu dan bayi.
- Sementara kebersihan alat minum dan air untuk mengencerkan yang tercemar meningkatkan risiko penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, dan peningkatan risiko kematian, susu formula tidak mengandung zat anti infeksi.
- Ibu yang tidak menyusui lebih rentan terhadap anemia setelah melahirkan. Mereka juga lebih rentan terhadap kanker rahim, payudara, dan diabetes tipe 2.
Beberapa Dampak Susu Formula Untuk Bayi 0-6 Bulan
meningkatkan risiko asma, alergi, gangguan pernafasan akut, infeksi, obesitas, kencing manis, kekurangan gizi, dan gangguan pertumbuhan. Orang yang mengonsumsi susu formula lebih dari 100 g setiap hari memiliki risiko kegemukan tujuh kali lipat. Susu formula seharusnya memiliki zat gizi yang sebanding dengan ASI, tetapi umumnya, susu formula memiliki kandungan energi yang lebih tinggi daripada ASI.
Bayi berusia 0-6 bulan harus hanya minum air susu ibu (ASI), tanpa makanan lain, seperti air putih; ini disebut sebagai ASI eksklusif. Rekomendasi khusus dari dokter dan berdasarkan indikasi ibu dan bayi diperlukan untuk memberi bayi susu formula. Bayi yang sakit (seperti kelainan ankongenital, hipoglikemi, dehidrasi, dll.) dan ibu yang menderita beberapa kondisi, termasuk mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi dan ibu, adalah beberapa alasan untuk memberi susu formula ini.
Sumber: Kemenkes