Stop Kekerasan Pada Anak
January 4, 2024 by Admin PERSI JATIM faradilla
Kekerasan terhadap anak didefinisikan sebagai segala bentuk perilaku agresif, pelecehan, atau penyiksaan yang menyebabkan kerugian fisik atau psikologis pada anak. Kekerasan terhadap anak sudah lama terjadi di masyarakat, padahal hal tersebut melanggar hukum. Namun perilaku ini masih terjadi hampir di semua lapisan masyarakat. Akibatnya, keadaan anak menjadi paradoks. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun anak-anak secara teoritis merupakan pewaris dan penjaga masa depan bangsa, namun status mereka semakin terpuruk.
Bentuk Kekerasan Pada Anak
- Penyiksaan, pemukulan, tamparan, tendangan, dan hentakan adalah contoh kekerasan fisik yang dapat menyebabkan cedera atau kematian pada anak.
- Kekerasan psikologis, seperti memarahi, menggunakan bahasa kasar dan menghina, atau menawarkan atau menampilkan film, foto, atau literatur seksual kepada anak di bawah umur.
- Kekerasan seksual melibatkan kontak seksual tidak langsung antara anak-anak dan orang dewasa (melalui kata-kata, sentuhan, dan gambaran seksual) dan hubungan seksual langsung antara anak-anak dan orang dewasa.
- Kekerasan sosial, seperti eksploitasi dan penelantaran anak, merupakan salah satu contoh kekerasan sosial.
- Kekerasan tradisional mencakup kawin paksa terhadap gadis-gadis muda, pertunangan, dan pemotongan jari jika ada anggota keluarga yang meninggal.
Dampak Kekerasan Pada Anak
- Berkurangnya fungsi otak
- Mengontrol emosi itu sulit
- Enggan berinteraksi dengan orang lain
- Mengalami kesulitan kesehatan tubuh
- Memiliki masalah kesehatan mental
- Didorong untuk melakukan pembalasan
Sumber : Kemenkes