Apakah Bisa Kecanduan Nikotin diatasi

Nikotin mempunyai kemampuan untuk menempel pada reseptor asetilkolin nikotinik yang terdapat pada saraf di otak, sehingga menyebabkan kecanduan. Ketika neuron ini distimulasi, dopamin dilepaskan. Tingkat dopamin di otak meningkat, meningkatkan stimulasi otak dan mengaktifkan sistem penghargaan, yang mengatur suasana hati dan perilaku melalui proses otak.
Hal inilah yang menyebabkan perlunya penggunaan kembali nikotin, serta timbulnya ketergantungan fisik terhadap nikotin secara cepat dan dramatis. Selain itu, dopamin merupakan zat kimia yang diciptakan oleh tubuh yang diasosiasikan dengan perasaan senang, gembira, motivasi, dan kepercayaan diri manusia. Perokok menginginkan efek ini, yang berujung pada kecanduan. Jadi, jika seseorang rutin merokok, kadar dopamin dalam tubuh meningkat sehingga menimbulkan rasa kecanduan. Di negara-negara miskin, merokok merupakan penyebab kematian terbesar yang dapat dihindari.
Lantas Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Nikotin
Pengobatan kecanduan nikotin dapat dilakukan dengan atau tanpa obat. Mengatasi kecanduan nikotin memerlukan keinginan, dorongan, dan dedikasi yang kuat, serta konsistensi dalam terapi.
Kecanduan nikotin akibat rokok dapat diatasi dengan berhenti merokok. Hal ini dapat dicapai dengan tiga cara:
- Berhenti segera
Penderita berhenti merokok secara tiba-tiba tanpa mengurangi konsumsi rokoknya secara bertahap. Strategi ini melibatkan dukungan medis bagi perokok berat untuk mengatasi akibat kecanduan. - Menunda
Setiap hari, penderita menunda kebiasaan menghisap rokok pertamanya selama 2 jam. Misalnya, jika penderita terbiasa menghisap rokok pertamanya pada jam 7 pagi, ia dapat mulai merokok pada jam 9 pagi keesokan harinya, dan kemudian pada jam 11 pagi keesokan harinya. Penghentian merokok dapat diatur dalam waktu 7 hari. - Mengurangi
Penderita secara bertahap mengurangi konsumsi rokok hariannya. Bila pasien terbiasa merokok 24 batang per hari, kurangi kembali menjadi 2-4 batang per hari.’
Beberapa metode mungkin diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan berhenti merokok dan mengatasi kecanduan nikotin:
- Penyuluhan
Selama terapi, dokter akan mengevaluasi riwayat kecanduan pasien, tingkat kecanduan, dan kesehatan secara keseluruhan. Berdasarkan evaluasi ini, dokter akan memberikan nasihat dan bantuan yang sesuai kepada pasien agar lebih termotivasi untuk berhenti merokok. - Terapi Modifikasi Perilaku
Dokter akan membantu pasien dalam mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan kebiasaan merokok dan mengembangkan rencana untuk menghindari penyebab tersebut dan menangani gejala penarikan diri. - Terapi Penggantian Nikotin (Nicotine Replacement Therapy)
Dalam terapi ini, dokter mungkin akan memberikan plester, permen karet, semprotan, atau inhaler yang mengandung nikotin dalam jumlah rendah, sehingga tubuh pasien dapat mengatasi kecanduan nikotin secara bertahap. - Obat-obatan
Bupropion dan varenicline adalah dua obat yang sering digunakan untuk mengobati kecanduan nikotin. Kedua obat tersebut meniru efek nikotin pada tubuh dan membantu menghindari gejala penarikan diri.
Selain terapi di atas, pasien juga dianjurkan untuk melakukan upaya berikut untuk membantu proses penyembuhan:
- Berolahragalah secara teratur
- Pilih makanan bergizi untuk dikonsumsi
- Buang semua rokok Anda
- Tentukan titik pemberhentian dan imbalan jika Anda mencapai tujuan tersebut
- Hindari situasi yang dapat menggoda pasien untuk merokok lagi, seperti berada di antara perokok
Sumber: Kemenkes