Muncul Lagi Subvarian Baru, Apakah Omicron BA.4.6. Apakah Berbahaya?

Belum kelar dengan subvarian Omicron BA.4-BA.5 yang merebak di sejumlah negara, termasuk Indonesia, muncul lagi subvarian Omicron BA.4.6 yang kini dalam pengawasan. Lalu, apakah Omicron BA.4.6 berbahaya?
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), subvarian Omicron BA.4.6 termasuk Varian of Concern (VOC) yang berpotensi memicu penularan lebih besar, penurunan efektivitas pengobatan, hingga peningkatan keparahan atau penurunan netralisasi antibodi.
Adapun subvarian tersebut merupakan penyumbang kasus COVID-19 di Amerika Serikat sekitar 4,1 persen pada akhir pekan 30 Juli lalu. Juga, sudah terdeteksi di sejumlah wilayah, seperti Lowa, Kansas, Missouri, Nebraska, hingga menyebar di 43 negara lainnya.
Direktur Scripps Research Translational Institute, Eric Topol menyatakan bahwa mutasi BA.4.6 tampaknya tidak mengkhawatirkan dibandingkan dengan subvarian BA.4 dan BA.5.
“Satu-satunya varian lain yang meningkat (level rendah) adalah BA.4.6. Peta mutasinya (lonjakan di bawah) tampaknya tidak mengkhawatirkan seperti dengan BA.4/5,” tulis Eric melalui akun Twitternya.
Di sisi lain, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa, Stanley Perlman, meyakini bahwa subvarian BA.4.6 merupakan turunan dari subvarian BA.4.
“Sejauh ini, yang kami tahu adalah bahwa di beberapa bagian AS, termasuk Iowa, tampaknya meningkat sedikit lebih banyak daripada varian lain dalam mengambil alih populasi,” customized structure Perlman.
“Ini adalah kelanjutan dari pandemi yang sama. Infection ini masih menghindari respons antibodi kita dari infeksi sebelumnya dan dari vaksinasi,” katanya.
Sampai saat ini masih belum banyak informasi yang menunjukan apakah BA.4.6 lebih berbahaya dibandingkan subvarian lainnya.
Gejala Subvarian Omicron BA.4.6
Dikutip dari Dessert News, subvarian Omicron memiliki masa inkubasi yang lebih pendek, sehingga gejala yang muncul lebih cepat dibandingkan varian lainnya. Adapun gejala Omicron yang withering umum, yaitu:
- Batuk
- Kelelahan
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Sakit tenggorokan
“Gejala terburuk adalah tenggorokan terbakar,” kata Dr Peter Chin-Hong dari UCSF.
sumber artikel: detikhealth