Andalkan HWW, RSUD dr. Iskak Berharap Mendapat Predikat Layanan Paripurna

web-PERSI-1.png

MELANJUTKAN kegiatan akreditasi untuk menjamin mutu pelayanan yang baik dan keselamatan Pasien, Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan telusur lapangan di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, yakni mulai Kami (8/9/2022) hingga Jumat (9/9/2022), bertujuan melihat langsung bagaimana implementasi layanan yang ada di rumah sakit. Baik dari layanan medis, nonmedis, hingga penunjang.

Selain mensimulasikan dan melihat langsung implementasi layanan, Tim Surveyor juga melakukan wawancara ringan. Baik dengan civitas hospitalia maupun dengan pengunjung yang sedang menikmati layanan.

Seperti yang terlihat di ruang Pusat Layanan Informasi Dan Pengaduan Terpadu (PLIPT). Salah satu pengunjung yang sedang berkonsultasi, diwawancara oleh Tim Surveyor terkait layanan pengaduan di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Di hari pertama survei akreditasi ini, kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Tim surveyor melakukan telusur dokumen kepada seluruh jajaran unit di rumah sakit. Mulai dari manajemen, hingga kelompok kerja yang ada di rumah sakit.

Dalam pemaparannya, Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Supriyanto, Sp.B M. Kes mengatakan, ada banyak terobosan yang dilakukan oleh RSUD dr. Iskak sehingga mampu beradaptasi hingga saat ini.

Salah satunya, suksesnya implementasi hospital without wall (HWW) yang membuat layanan home care atau telemedicine begitu efektif untuk masa pandemi COVID-19.

“Kami sudah memulai program ini sebelum COVID-19. Namun saat itu belum begitu efektif. Saat kasus COVID-19 mulai tinggi, kami memaksimalkan dan ternyata ini solusi untuk tetap memaksimalkan layanan dimasa pandemi,” jelasnya.

Selain sukses dengan layanan telemedicine, melalui implementasi HWW ini tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate / BOR) juga menurun.

Namun, menurunnya BOR ini dikarenakan banyaknya pasien yang telah tertangani di pra-hospital. Sehingga di saat daerah-daerah lain penuh dan tidak lagi mampu menampung pasien saat COVID-19, RSUD dr. Iskak justru masih memiliki cukup ruang untuk pasien.

“Pasien dengan kondisi berat bisa mendapat perawatan maksimal di rumah sakit, sementara dengan kondisi sedang bisa ditangani di faskes tingkat pertama. Kami berkoordinasi dengan baik di sini,” tuturnya.

Ketua Tim Surveyor KARS, drg. Edy Naydial Roesdal, MSC.PH.,FICD mengapresiasi segala capaian yang telah dilakukan oleh RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Ia berharap melalui survei akreditasi ini predikat paripurna dapat kembali diraih oleh rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Dijelaskan, akreditasi rumah sakit perlu dilakukan karena rumah sakit seperti pisau bermata dua.

Satu sisi sangat bermanfaat bagi masyarakat, di sisi lain kalau tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan standar profesi akan membahayakan masyarakat.

Melalui akreditasi ini, masyarakat lebih terjamin untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan standar.

Akreditasi sendiri diperbarui setiap lima tahun sekali. Hal ini untuk menjaga mutu pelayanan yang baik, dan keselamatan pasien. Selain telusur dokumen, nantinya juga dilakukan telusur lapangan oleh tim surveyor KARS ke RSUD dr. Iskak Tulungagung. (HUMAS/AAP/SA).

Sumber : RSUD Tulungagung

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.