SLE: Kelainan Autoimun Bawaan yang Jarang Terjadi, Tapi Berbahaya

artikel-2024-12-13T111336.185.png

Penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah kondisi yang disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh dan dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh, dari ujung kaki hingga ujung rambut. Ini dikenal sebagai penyakit autoimun. Penyakit ini belum memiliki pengobatan yang efektif. Meskipun SLE tidak menular, kebanyakan pasien perempuan. Ada tiga kategori gejala: gejala kulit, gejala sistemik, dan gejala laboratorium. Penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE) biasanya sangat sensitif terhadap paparan sinar ultraviolet, baik melalui penggunaan lampu ultraviolet maupun paparan sinar matahari pagi yang mengandung ultraviolet.

Ruam kulit berbentuk lingkaran dan berwarna merah dapat muncul pada area tubuh yang terpapar sinar matahari. Selain itu, penderita sering mengalami sariawan berulang atau kambuh, yang kadang-kadang dianggap tidak penting. Jika penderita tidak mendapatkan pengobatan yang tepat segera dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, gejala sistemik biasanya akan muncul. Radang sendi yang berulang dan parah adalah gejala sistemik pertama, yang sering kali salah dianggap sebagai penyakit asam urat atau rematik.

Seseorang dapat menggambarkan penyakit ini sebagai gangguan autoimun yang bersifat sistemik dan kronik. Penyakit lupus ditandai dengan pembentukan berbagai jenis antibodi yang membentuk kompleks imun, yang kemudian menyebabkan reaksi peradangan di seluruh tubuh. Dalam kasus autoimun, tubuh penderita lupus menghasilkan antibodi yang seharusnya melawan infeksi tetapi menyerang organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, dan sel darah, meskipun antibodi ini seharusnya melawan patogen yang datang dari luar.

 

Penyebab Systemic Lupus Erithematosus (SLE)

Lupus, penyakit autoimun, terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat. Namun, para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti lupus.

  • Paparan matahari dapat menyebabkan luka pada kulit akibat lupus atau menyebabkan reaksi internal pada orang yang rentan terhadap kondisi tersebut.
  • Infeksi dapat menyebabkan lupus atau kekambuhan pada beberapa orang.
  • Obat untuk tekanan darah tinggi, obat anti kejang, dan antibiotik adalah beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan lupus.

 

Faktor Risiko yang Berkontribusi pada Penyakit Systemic Lupus Erithematosus (SLE)

Hormon dan Jenis Kelamin

Lupus dapat menyerang siapa saja, tetapi yang paling sering didiagnosis adalah orang di usia lima belas hingga empat puluh tahun.

Gender

Lupus lebih umum pada wanita dibandingkan pria.

Faktor keturunan

Penyakit ini cenderung lebih sering terjadi pada orang kulit berwarna, terutama orang Asia, Afrika, dan Hispanik. Riwayat keluarga juga berpengaruh: mereka yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita lupus, seperti orang tua atau saudara, berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit ini.

Faktor Alam

Penggunaan sinar matahari yang berlebihan pada tubuh dapat meningkatkan risiko terkena lupus. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti hydralazine dan procainamide, juga diketahui dapat menyebabkan lupus.

 

Pengobatan SLE (Systemic Lupus Erithematosus)

Penggunaan obat-obatan

Hydroxychloroquine adalah salah satu obat dari kelas kortikosteroid dan imunosupresan yang digunakan untuk mengobati malaria dan juga untuk mengobati gejala lupus seperti ruam dan radang sendi. Obat-obatan ini menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh untuk mengontrol peradangan.

Pergeseran Gaya Hidup

Dokter juga akan menyarankan penderitanya untuk mengadopsi gaya hidup sehat untuk mendukung keberhasilan pengobatan karena kondisi ini adalah kondisi jangka panjang dengan gejala yang bisa datang dan pergi. Hindari merokok karena merokok dapat merusak berbagai sistem tubuh dan memperburuk kondisi lupus. Batasi jumlah alkohol yang Anda konsumsi karena alkohol dapat mengurangi kinerja obat-obatan tertentu dan berdampak negatif pada kesehatan hati. Untuk menjaga jantung, paru-paru, tulang, dan persendian tetap sehat, lakukan olahraga secara teratur, terutama olahraga ringan. Melakukan pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi penderita lupus, karena mereka sering terkena infeksi. Sistem kekebalan penderita lupus menghasilkan antibodi yang menyerang tubuhnya sendiri, khususnya protein dalam inti sel. Selain itu, kombinasi gen tertentu dalam sistem kekebalan penderita lupus dapat menyebabkan SLE.

 

Sumber: Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.