Waspada COVID-19 Naik! Segera Cegah Penularannya Sebelum Terlambat

artikel-2024-01-08T141020.872.png

Situasi COVID-19 di Indonesia saat ini sedang meningkat, dengan jumlah kasus yang meningkat sejak Oktober 2023. Penyakit ini berpotensi melonjak, terutama pada musim liburan yang akan terjadi mobilisasi masyarakat. COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat yang memerlukan perawatan medis dan berpotensi mengakibatkan kematian. Jadi, tindakan pencegahan apa yang bisa kita ambil? Apakah kita perlu memakai masker lagi? Oleh karena itu, kita harus mengkaji cara penularan COVID-19 serta metode pencegahan yang mungkin dilakukan.

 

Pencegahan Penularan COVID-19

  • Droplet
    Jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, bernyanyi, atau berbicara tanpa menggunakan masker, maka virus tersebut dapat menular. Tetesan dari cairan pernapasan (tetesan) dapat masuk ke mulut, hidung, atau selaput lendir mata seseorang yang rentan jika mereka melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dalam jangka waktu lama tanpa menggunakan masker. Intervensi pencegahan termasuk memakai masker jika Anda memiliki gejala COVID-19 atau memiliki kekebalan yang buruk.
  • Kontak
    Permukaan atau barang dapat terkontaminasi oleh cairan dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi. Jika kita menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kita dapat menyebarkan penyakit melalui selaput lendir. Kebersihan tangan harus dilakukan setelah menyentuh bahan berbahaya. Sebelum menyentuh hidung, mulut, atau mata, praktikkan kebersihan tangan yang baik.
  • Lintas Udara
    Ketika operasi pada pasien menghasilkan aerosol, penyebaran melalui udara dapat terjadi. Hal ini juga dapat terjadi jika seseorang yang mengidap COVID-19 batuk atau bersin di lingkungan yang kecil dan berventilasi buruk. Tindakan pencegahan: Gunakan masker yang dirancang untuk prosedur/prosedur yang menghasilkan aerosol, seperti intubasi. Pertahankan ventilasi yang cukup di dalam ruangan.
  • N95, FFP2, FFP3, dan respirator
    Digunakan pada personel yang memberikan layanan medis kepada pasien COVID-19 serta tindakan yang menghasilkan aerosol. Menyaring partikel yang lebih kecil dibandingkan masker bedah/medis. Saat digunakan, diperlukan uji kesesuaian. Efisiensi partikel lebih besar dari 94%. Digunakan sebagai bagian dari alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan melalui udara.
  • Masker medis/masker bedah
    Digunakan untuk melindungi selaput lendir, hidung, dan mulut terhadap penularan tetesan. Ditujukan untuk pasien dan orang-orang dalam situasi rentan. Masker bedah memiliki efektivitas filtrasi yang tinggi >95% dan tahan terhadap cairan. Setiap orang yang terdiagnosis COVID-19 atau memiliki gejala COVID-19 seperti demam atau gejala pernafasan seperti batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, atau hidung tersumbat wajib menggunakan masker.
  • Masker non medis terbuat dari kain
    Meskipun tidak terstandarisasi, namun dapat digunakan untuk mengurangi bahaya perpindahan droplet. WHO merekomendasikan setidaknya tiga lapisan.
  • Masker dengan katup
    Ini tidak diindikasikan untuk digunakan dalam mencegah penularan COVID-19.

 

Sumber : Kemenkes

Admin PERSI JATIM faradilla

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.