PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS)

October 13, 2022 by bengklsl871
PERSI-HIV.png

HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional. Akhir tahun 2018, berdasarkan data UNAIDS, sebanyak 37,9 juta orang di dunia hidup dengan HIV dan 770.000 orang meninggal dunia karena AIDS.

Tahun 2030, Ending AIDS mendorong upaya pencegahan, pengendalian dengan meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. Tentunya peran penting keluarga sangat dibutuhkan. Dukungan sosial dalam upaya meningkatkan motivasi untuk hidup sehat walau sebagai ODHA, mengurangi kecemasan, rasa hopeless dan depresi. Perasaan aman dan nyaman yang dirasa akan memunculkan self efficacy, kreatifitas, kepatuhan dalam perawatan dan terapi, sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik. Bentuk-bentuk dukungan yang dapat diberikan keluarga, antara lain :

SourceURL:file:///home/mdkmn/Downloads/PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA PADA PENDERITA HIV (telah direview).doc

1. Dukungan Emosional

merupakan suatu upaya yang diberikan dalam memperlihatkan perasaan maupun kasih sayang terhadap ODHA, ketika berada dalam kondisi sedih, bingung, terpukul, takut, cemas dan kondisi saat labil. Anggota keluarga tidak memberi hukuman maupun menyalahkan ketika ada anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS

2. Dukungan Penghargaan

Perhatian dan penerimaan keluarga, merupakan penyemangat bagi ODHA dalam menjalani kehidupannya, yang berdampak secara signifikan dalam proses perawatan dan terapi, serta mempertahankan kesehatan.

3. Dukungan Materi

Keluarga menjamin untuk membantu pengobatan anggota keluarga dengan ODHA, mengupayakan agar ODHA tetap bekerja, mampu berkreasi dan produktif, sehingga mampu menjalankan program terapi, menjaga hidup tetap sehat dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

4. Dukungan Informasi

Upaya yang dilakukan oleh keluarga besar saat menerima atau mengetahui tentang kondisi anggota keluarga yang terinfeksi adalah dengan berusaha mencari informasi sebanyak mungkin terkait dengan HIV maupun AIDS, sehingga dapat memperlakukan ODHA dengan benar, memahami dan mengerti tentang rantai penularan. HIV itu sendiri maupun penyakit oportunistik yang muncul jika tidak melakukan perawatan dan pengobatan dengan baik. Anggota keluarga hendaknya berkonsultasi pada dokter yang merawat.

5. Dukungan Bersosialisasi

Keluarga berusaha untuk terlibat di lembaga yang memberikan pelayanan kepada ODHA yaitu melalui kelompok-kelompok dukungan, minimal mau terlibat dalam pengobatan di Puskesmas atau Rumah Sakit. Upaya yang dilakukan keluarga merupakan suatu cara untuk membantu ODHA tidak merasa terisolasi dari lingkungan sosialnya.

6. Dukungan Pengobatan

Keluarga harus terlibat dalam perawatan dan terapi, mengingat HIV/AIDS merupakan penyakit kronis dan memerlukan pengobatan sepanjang hidup. Dukungan dimaksudkan agar ODHA patuh minum obat atau mengurangi risiko terinfeksi HIV menuju AIDS. Pasangan hidup selalu mengingatkan untuk menggunakan kondom saat hubungan seks, dan konsultasi ke dokter ketika menginginkan kehamilan.

Copyright by Markbro 2025. All rights reserved.